[15] Kegelisahan Levi (Bag.1)

6.9K 653 96
                                    

3rd Person POV

'Tch. Bocah tengik macam apa lagi yang mencoba mendekati (y/n) sekarang?' Gumam Levi dalam hati.

Levi meletakkan kembali handphone (y/n) diatas laci setelah menghapus pesan masuk dari Armin di handphone (y/n), lalu dia beranjak dari kasur menuju kamar mandi sambil meremas dasinya yang sudah terlepas dari kemejanya lalu melemparnya ke bak cucian.

"Liat saja besok, berani bocah itu menampakkan hidungnya di depan pintu apartemenku..akan kubuat dia meminum windex melalui hidungnya!" omelnya sambil masuk ke dalam kamar mandi.

--timeSkip-

"Levi~ Bangun~ Levi~" ucap (y/n) sambil menepuk-nepukkan tangannya di pipi Levi.

Levi membuka matanya, terlihat (y/n) duduk dibagian pinggir ranjang tempat Levi tidur. (y/n) kemudian tersenyum.

"Hei...tumben kau sudah bangun brat, jam berapa ini?" ucap Levi sambil mengelus lembut tangan (y/n) yang masih di pipinya.

(y/n) sesaat menoleh kearah jam dinding dikamar yang menunjukkan pukul 6.30 pagi.

"Sudah jam setengah 7 loh Levi, ini sih kamunya aja yang bangunnya kesiangan. Kamu pulang jam berapa semalem?" ujarnya sambil mencubit hidung Levi dengan tangan kanannya.

Levi perlahan duduk dan untuk beberapa saat merenggangkan otot-otot di tubuhnya.

"Sekitar jam setengah 12 malam"

"Uh...kasian...pasti kamu capek banget ya..." ucap (y/n) yang masih duduk dipinggir tempat tidur sambil menoleh kearah Levi dengan tatapan prihatinnya.

Levi menyunggingkan sedikit senyum dan memeluk tubuh (y/n) dengan erat.

"Beri aku energi sedikit saja untuk menjalani hari ini (y/n)..." bisik Levi ditelinga (y/n).

(y/n) memejamkan matanya sambil tersenyum dan menyenderkan dagunya di pundak Levi sembari mengelus lembut punggung Levi dengan kedua tangannya.

--timeSkip-

Levi dan (y/n) sudah duduk dikursi meja makan dengan 2 buah telur mata sapi di masing-masing piring mereka. (y/n) kemudian menuangkan susu putih hangat ke gelas Levi diakhiri dengan kecupan hangat di kening (y/n) sebagai ucapan terima kasih dari Levi.

Tak berapa lama suasana menjadi hening, hanya terdengar suara pisau dan garpu berdentingan menyentuh piring. Levi sesekali menoleh kearah (y/n) yang sedang mengunyah makanannya, di dalam hatinya dia sangat senang bisa kembali menikmati sarapan pagi bersama kekasih tercintanya itu setelah 3 hari lamanya mereka tidak sarapan pagi bersama.

Di tengah keheningan saat sarapan, terdengar suara ringtone handphone (y/n) berbunyi. (y/n) segera mengambil handphonenya dari sakunya dan mengangkat teleponnya.

"Ya, ada apa Armin?" ucap (y/n).

Levi menaikkan satu alisnya setelah mendengar (y/n) menyebutkan nama Armin, dia seperti mengalami dejavu saat itu juga.

'Tch. Hampir saja aku melupakan bocah tengik itu.' Ujarnya dalam hati.

"Eh? Sms? Tidak...tidak ada sms darimu Armin. Memang kau kirim sms apa semalam?"

Tak berapa lama (y/n) berdiri dari kursinya dan menepuk pelan pundak Levi, mengesturkan bahwa dia akan melanjutkan pembicaraan via teleponnya itu di ruang tamu.

'Sial. Sms gak dibales, dia malah nelpon...berani bener nih bocah.' Ujar Levi kembali di dalam hatinya. Untuk beberapa menit selanjutnya Levi tidak fokus lagi dengan kunyahan makanan di mulutnya, dia bahkan hampir salah memotong telur mata sapinya dengan menggunakan garpu.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now