Tiga

114K 9.9K 172
                                    

 
………Ivy………

   Sssssstttttt     Ssssssttttt      Ssssttttt

Ada yang bergerak. Ada orang di belakangku. Feelingku mengatakan sepeti itu.

Aku menghentakkan ekorku dengan kuat dan cepat. Jantungku rasanya berdebar-debar dengan sangat keras.

Setelah kurasa sudah cukup jauh aku menoleh kebelakang. Tidak ada siapapun di belakangku. Hanya rumput laut yang berdiri dan bergerak-gerak karena ombak-ombak kecil. Perasaan ku sedikit tidak tenang saat ini. Ada yang menggagu fikiran ku entah apa itu.

     Ssssttttt     Ssssstttttt       Sssttttt

Suara sesesorang berenang dengan cepat terdengar di belakangku.

Siapa itu?

Apa ada orang lain selain aku di sini?

Batinku tidak tenang.

Aku menoleh kembali ke belakang.
Tidak ada siapapun di sini.

Sssssstttttttt

Suara itu terdengar lagi.

Siapa di sana ...?

Aku mengerakan ekorku perlahan-lahan. Bergerak mencari tahu ada siapa disana. Ku gerakan bola mataku kesana kemari mencoba mencari tahu apa ada orang lain di sini selain aku. Menyusuri setiap celah-celah batu karang juga rumput-rumput laut tinggi di sekitarku.
    
Tubuhku tersentak. Ada yang menyentuh ekorku. Dengan refleks ku hentakkan ekorku secepat-cepatnya untuk menjauh. Aku menoleh kebelakang. Mataku membelalak lebar sebuah bayangan bergerak cepat kearahku. Terlihat seperti sedang mengejarku. Mata merah itu bersinar terang membuat ketakutanku bertambah berkali-kali lipat di banding sebelumnya. Jantung terus memompa dengan cepat. Bayangan itu semakin dekat membuatku panik setengah mati. Aku semakin mempercepat laju ekorku.

Bayangan itu semakin dekat, juga semakin jelas.

Dia bukan mermaid...

Aku dapat melihat sepasang sayap besar di punggungnya, apa dia Hybirds? Tapi apa mungkin? Hybirds tidak bisa bergerak selincah itu di dalam air. Aku menghetakkan ekorku lagi mempercepat laju renangku. Bayangan hitam itu terus mengikutiku mata merah itu menatap setiap pergerakanku dengan tajam. Tidak mebiarkan sedikit saja celah pergerakanku dilewatkannya.

Ia semakin dekat
           semakin dekat......

    
     ……………………………………………

………Damian………

Aku tidak bisa menahan diriku lagi. Melihatnya berbicara dan tersenyum pada pria lain membuatku emosi. Membuatku sangat marah. Aku tidak bisa menahan diriku untuk membawanya membuatnya tinggal di Istanaku. Mengikatnya dengan kedua lenganku. Tidak membiarkan pria pria sembarangan menatapnya. Menatap milikku dengan bebas.
Milikku hanya untukku.

Kuputuskan untuk mendatanginya malam ini dalam mimpinya. Memberitahukan padanya bahwa dia sudah dimiliki oleh orang lain. Namun kurasa dia belum mengerti. Dia menutupi tanda dariku, menutupinya dengan rambutnya. Meski itu sia-sia rambutnya akan menyingkir dengan sendirinya ketika ia berenang.

    Gadis bodoh.

Kuputuskan, aku akan menjemputnya secepatnya.
   

       Dan kurasa keberuntungan memihak padaku kali ini. Gadisku pergi ke area hutan rumput laut di dekat parit Ograf. Daerah dengan keadaan yang cukup tamaram. Hanya sedikit cahaya yang bisa menembus sampai kesana. Dan dengan nekatnya ia berenang sendirian disana.

      Aku segera bergerak kearah hutan dasar laut itu. Aku bisa bernafas di air. Berkat kekuasaanku para mahluk Immortal dengan suka rela memberikan kelebihan-kelebihan mereka padaku. Salah satunya aku bisa bernafas di dalam air, pergerakanku juga tak kalah lincah dengan para Mermiad.

    Aku mengikutinya, bermain-main sedikit dengan gadisku. Menakutinya dengan suara-suara, membuatnya lebih waspada. Melihat ekspresinya membuatku ingin tertawa, ia begitu menggemaskan.

    Memperhatikan wajah waspadanya. Dia begitu manis. Aku perlu bersukur pada alam yang menjodohkanku dengan Mermaid. Para Mermaid memiliki paras yang begitu memikat. Kulit mereka memang sedikit pucat, namun tidak sepucat para vampir. Para Mermaid rutin berjemur agar kulit mereka tidak terlihat sangat pucat.

      Dia menghentakkan ekornya dengan kuat dan cepat. Percuma sayang, kau tidak akan bisa lolos dariku. Aku terkekeh dalam hati melihat kelakuannya. Mataku bersinar dalam lautan tamaran ini. Aku tahu pasti ini akan semakin menakuti mateku. Tapi tidak apalah, sedikit menujukan sisi seramku pada mateku. Mataku menatap tajam setiap pergerakannya. Aku semakin dekat ...
Semakin dekat....

Dan....

                      ……………………

      ………Ivy………

Greeepppp

Dia menangkap lenganku. Aku memberontak sekuat mungkin mencoba melepaskan diri. Kugigit tangannya hingga berdarah namun tangannya tetap mencengkram lenganku. Bahkan semakin erat.

       Aku ketakutan.

        Siapa pria ini, dia bukan Hybirds. Matanya berbeda.

Aku ingin berteriak. Tapi ini di dalam air. Jika aku nekat membuka mulut air akan langsung masuk. Dan itu mencegah suaraku keluar.

     Pria itu mendekatkan bibirnya ke daun telingaku.

     "You are mine," ucapnya.

Setelah itu semuanya gelap sisa-sisa kesadaranku masih berfungsi. Kurasankan kami naik keatas permukaan. Pria itu menggendongku keluar dari laut. Kemudian kurasakan tubuhku diterpa angin.

     Tunggu dia membawaku terbang. Tapi kemana?

           ……………:-*:-*:-*:-*

TBC....

Pendek dulu ya guys...
Aku senang pembacanya nambah...
Thanks ya yang udah vote. Meski baru 3 vote aku udah senang baget.
Habis baca jangan lupa vomment ya.
Makin banyak vote aku makin cepat update ;-);-);-);-)

I'm Demon mate [Revisi lambat]Where stories live. Discover now