Dua puluh lima

67.7K 5K 52
                                    


……Ivy……

     
   kursi rodaku bergerak di dorong ke depan oleh Esra, ketua pelayan istana ini, Membuat kursi roda itu membawaku bergerak. Kakiku bahkan sudah sangat lemah hingga tak mampu bergerak.

"Bawa aku ke kolam ikan di depan istana Esra" ujarku.

"Baik nyonya" balasnya. Kursi roda itu terus bergerak hingga berhenti sepuluh cm dari bibir kolam.

Dengan hati hati ia membantuku bangkit dan berjalan memasuki kolam ikan. Aku butuh air, aku butuh air untuk merilekskan tubuhku. Tubuhku mulai tenggelam dalam air. Aku memilih kolam ikan selain karna dangkal aku juga dapat bersama ikan ikan di sana.

Kakiku berubah, aku duduk di lantai kolam membiarkan ikan ikan itu berenang mengelilingiku. Kunikmati rasa geli yang mereka ciptakan. Perutku yang semakin membesar setiap harinya berbanding terbalik dengan tubuhku yang semakin lemah.
Esra membantuku keluar, ia membawaku ke kolam pemandian membasuh tubuhku kemudian membantukku menyabuni punggungku. Setelah itu memberikanku jubah untuk menutup tubuhku. Aku kembali menaiki kursi rodaku.

   Dengan tidak nyaman aku duduk, aura misterius itu kembali terasa, kepalaku bergerak kekiri dan kekanan mencari tahu apa ada yang memperhatikanku atau tidak.

    Kursi roda itu mendadak berhenti di lorong menuju kamarku.

"Ada apa Esra ??" tantaku.

   hening...

Kutolehkan wajahku kebelakang, tidak ada Esra di sana.

Suasana jadi semakin hening, nafasku mulai tak beraturan, ini pertanda buruk.

   DRAAAKKSSS

mataku menoleh terkejut kaca kaca jendela itu pecah dan perhamburan kearahku, tanganku bergerak melindungi kepalaku.

   Wusshhhh

Suara angin terdengar, dengan ragu ku buka mataku. Terkejut melihat Jo berdiri dengan nafas teregah dan keduan tangan tetlihat seperti memdorong sesuatu di depannya.

" Hahh hahh hahh" nafasnya terdengar tak beraturan. "sukurlah Nyonya tidak apa apa" ujarnya berbalik sambil tersenyum kecil, saya akan di hajar oleh Max dan di bunuh oleh tuan jika satu goresan saja mengenai anda" ujarnya sedikit terkekeh, semyum humor tampak menari nari di bola mata coklat itu.

" bukankah anda tadi bersama Esra ??" tanyanya. Aku mengangguk mengiyakan.

" kemana dia nyonya ?" tanya Jo

" aku tidak tahu Jo, dia menghilang" balasku.

"Aku akan mencarinya, setelah mengantar anda ke kamar nyonya" aku hanya memgagguk meng-iyakan.

                        …………………

……Gjsbsja………

Jo berjalan keluar, ia harus menemukan ketua pelayan itu. Matanya memincing menatao seorang wanita di ujung lorong. Ia memdekat dan melihat Esra terduduk lemas demgan tangan terikat. Jo berjongkok melepaskan ikatan tali itu.

"Apa yang terjadi Esra" tanya Jo.

"Aku tidak tahu Jo, ada yang menarik dan membentutkan kepalaku kedinding tadi." balasnya. Raut wajah Jo tampak khawatir, " Kau harus lebih berhati hati" ujar Jo dengan wajah datar. Sesuatu yang besar akan terjadi semua tau itu. Jo sadar itu...

Ia sangat sadar itu...

Jo bangkit, membantu Esra bangun kemudian mengantarnya ke kamar khususnya.

                      ………………

………Ivy………

Kepalaku berputar, pening melanda kepalaku. Kepalaku berdenyut hebat, semua yang ada di sekitarku berputar hebat, berputar seperti gasing. Perutku terasa seperti di gores dengan benda tajam. Rasa itu semakin memperburuk keadaan.

I'm Demon mate [Revisi lambat]Where stories live. Discover now