Lima belas.

75.8K 6.3K 71
                                    


   ……Ivy……

ENAM BERLIAN KERAJAAN.

berlian, sepertinya tidak asing. Aku yakin ini tidak asing. Aku memyusuri setiap baris dalam bab itu.

Enam berlian kerajaan di percaya sebagai simbol kekuataan setiap jenis mahluk imortal. Berlian di mana segel kekuatan yang di anugrahkan moon goddess di simpan di dalam setiap berlian.
    setiap kelompok yang berhasil melaksanakkan rituan pemanggilan dewi bulan akan di berikan kekuatan besar yang di bagi bagi pada setiap anggota kelompok.
    Lain hal bila ritual di lakukan sendiri. Kekutan hanya terpusat pada satu tubuh, menghasilkan kekuatan pengendalian yang tak terbatas.

      Apa berlian berlian berlian ini yang di maksud orang orang aneh yang mendatanguku ahir ahir ini ???

tapi apa hubunganku dengan berlian berlian ini....

Kekuatan tak terbatas....

     Ah God yang benar saja...

       Hanya para Demon yang dapat mengendalikan ke enam berlian. Tidak ada kepastian mahluk imortal lain dapat mengendalikan ke enam berlian. Salah langkah maka berlian itulah yang akan mengendalikan tubuh mahluk imortal itu.

Ah kepalaku berdenyut membaca kata kata yang tidak masuk kedalam otakku sama sekali.

                      …………………

Valesa benar benar keterlaluan. Lihat saja aku akan memutilasinya kali ini. Yang benar saja pulang kerumahku sendirian, dengan jam yang sudah menunjukan pukul 22.30 malam. Gara gara kakak kelas aneh yang tiba tiba muncul seperti hantu, dan dengan seenak jidatnya menarik Valesa bersamanya. Dan Gilanya Valesa sama sekali tidak berkutik. Awalnya aku dan Valesa berniat mencari pria tampan di acara ulang tahun Renata di Club frixa. Yah setelahh menghabiskan waktu dua jam di perpustakan pusat tadi pagi, kami berkeliling mencari gaun yang akan kami kenakan.

     Aku memakai gaun putih panjang hingga ke mata kakiku. Rambut panjang sepinggang ku gerai begitu saja. Jaket tipis namun berbulu membukus tubuhku mungilku. Yah udara dingin memang akan selau menemaniku mengingat ini musim gugur.

    Jangan anggap aku bodoh menolak ajakan Roy untuk pulang bersama, aku melihat kilatan gairah pada matanya saat menatapku. Aku tak mau mencari perkara

     Langkah kakiku membawaku hingga aku sampai di sebuat lapangan. Lapangan yang di penuhi dengan bunga dandelion. Lapangan ini jalan pintas menuju rumahku. Langkah kakiku menyusuri lapangan itu. Bunga bunga dandelion itu terbang begitu bersentuhan dengan gaunku. Pemandangan yang indah. Berbeda jauh dengan perasaanku yang mendadak gelisah. Aku melangkah pelan sambil menegok kesekeliling. Suasana tiba tiba meremang. Hanya  kilatan kilatan petir yang memberikan sedikit pemerangan.

    JLLLLEEEEPPPPP

Aku nyaris berteriak begitu sebuah pedang tiba tiba menancap di sebelahku. Mataku melotot tak percaya. Gaunku sobek, ah God apalagi kali ini. Sebuah bayangan sedikit jauh beberapa meter dariku berdiri tegak. Dengan hati hati ku coba mengangkat pedang itu, Berat.

Aku meneyeret pedang itu menuju bayangan seseorang itu. Langkahku mendadak kaku melihat pria berbadan kekar mengeram kencang seperti binatang. Suara kawanan berlari kearah kami. Ini banyak terlalu banyak, ada terlalu banyak serigala di sini.

    salah satu serigala itu melompat menerjangku. Tanganku bergerak refleks mengayunkan pedang di tangaku. Cipratan darah membasahi wajah dan gaun putihku. Jaketku tertarik hingga sobek, meninggalkan gaun putih dengan rok yang di warnai warna merah darah. Aku mudur beberapa langkah.

I'm Demon mate [Revisi lambat]Where stories live. Discover now