Dua puluh tujuh

69.9K 5.4K 74
                                    

     masih pake povnya Author ok...

Nafas Ivy tercekat, rasa sakit di bagian perutnya membutnya menunduk, Revana tersenyum lebar, dia memang tidak hebat dalam hal menyihir, tapi jika hanya untuk menggerakkan benda, dia bisa.

Max muncul dengan menyeret tubuh Jodie, Jodie yang tampak sudah tidak sadarkan diri. Matanya terpaku pada besi yang menancap dari tubuh Tuannya hingga memcuat keluar dari perut Nyonyanya.

Dia tahu Tuannya tidak akan kalah hanya karna besi, tapi nyonyanya. Terlebih lagi ada calon penerus kerajaan didalam sana.

Perlahan Damian menarik besi itu dari belakang punggungnya. Besi kecil itu tidak menimbulkan rasa sakit untuknya, namun bagi Ivy itu pasti sangat sakit.

Besi itu telah keluar sempurna dengan lumuran darah menutupi warna aslinya.

Nafas Ivy semakin berat, pandangan matanya mulai kabur, bayangan Revana yang tengah bertarung dengan Max tampak mengabur. Ia ingin semua ini segera berahir.

Ivy tak punya pilihan, ia harus meminta Damian. Ivy tidak peduli dengan dirinya sendiri. Ivy hanya takut dengan keadaan bayi bayinya. Beberapa minggu lagi usahanya bertahan selama lima bulan akan selesai. Ia tidak mau, Ivy tidak mau bayinya kenapa-kenapa. Besi itu pasti mencederai bayinya yang memang sudah cedera karna berlian berlian itu.

"Dami...an...," panggil Ivy lemah.

"Apa sayang? Katakanlah," jawab Damian lembut.

"Kendh~" Nafas Ivy tercekat, "Kendhalikanhh kendalinanhh ak-akhu." Ivy sudah tidak kuat, matanya semakin kabur, kepalanya pening ... Darah itu mengalir keluar dari depan perutnya, membasahi gaun putih panjang yang ia pakai.

Seperti mawar putih dengan bercak darah mewarnainya

"Ivy, kau tahu konsekuensinya bagi tubuhmu bukan?" 

konsekuensi yah, bukan konsekuensi yang besar. Hanya akan menghancurkan sebagian besar fungsi tubuh selama satu bulan.

Tapi, tubuh bagian dalam Ivy sudah hancur karena berlian berlian itu.

Tidak akan ada yang bisa di korbankan. Tubuh Ivy akan semakin hancur, kehancuran besar, hehancuran yang tidak bisa di tahan oleh tubuh mahluk manapun. Kehancuran dengan ujung ... kematian.

"Akhu mommohon Damiannn." Ivy, tidak sanggup lagi.

Damiam terdiam.

       Ivy benar, tidak ada harapan lagi...

Atau dia akan kehilangan tiga orang sekaligus.

"Dengarkan aku Tuanmu, ikuti perintahku, dengar aku Tuanmu ikuti perintahku, dengar aku Tuanmu, ikuti perintahku, ikuti perintahku." Damian berbisik, merapalkan kata bagai mantra. Mata Ivy terbuka.

Ada yang salah, mata Damian membelak sempurna. Ada dua penghalang pengendalian Damian.

Jangan bilang...

       Berlian itu berhasil di serap salah satu anaknya.

Sulur-sulur pohon muncul dari tanah.

"Max mundur." perintah Damian.

     Ada dua kekuatan terbesar di dunia ini.

Yang pertama Rasa cinta dan rasa ingin melindungi

Yang kedua rasa benci dan ingin menghancurkan.

Dua kekuatan yang didasari ambisi dan perasaan. Menciptakan obsesi sendiri bagi pemiliknya.

I'm Demon mate [Revisi lambat]Where stories live. Discover now