Dua puluh empat

66.4K 5.2K 79
                                    


.........Ivy.........

Sudah dua bulan lebih, dan keadaanku semakin buruk. Keadaan bayiku tampak masih bertahan. Berlian berlian itu belum melancarkan serangan yang fatal bagi bayiku. Damian memidahkan kefuania imortal, di istananya. Di bilang di sini lebih aman dengan penjaga yang tidak perlu ragu ragu untuk mengeluarkan kemampuan mereka.

Ku gerakkan tanganku lemah, mengelus pelan perutku yang tampak sudah membesar, hanya tinggal empat bulan lagi, dua bulan lagi ku mohon buat bayiku bertahan Goddes. Hanya itu saja ku mohon...

bibir keringku mengukir senyuman tipis.

"Bertahanlah, Ibu sungguh mengharapkan keberadaanmu" ujarku lirih, air mataku mengalir tampa bisa ku tahan.

Aku tidak tahu apa yang akan Damian lakukan, ia terlihat mulai melunak. Yah aku harap begitu.

Clekkk

Pintu terbuka menampakan sosok Damian dengan nampan makanan di tangannya. Dua bulan ini Damian menolak para pelayan untuk mengurusiku, ia sendiri yang mengurusku belakangan ini

pekerjaan kantor ia serahkan pada Max. Sedangkan urusan kerajaan ia kerjakan sendiri dengan beberapa bantuan kecil dari Max tentu saja.

" Waktunya sarapan " ujarya dengan senyum tipis. Ia berjalan mendekatiku. Menaruh nampan makanan di atas meja kemudian mengambil semangkuk bubur dari atas nampan.

" Buka mulutmu" ujarnya lembut dan aku menurutinya, menerima bubur itu kemudian mengunyahnya pelan pelan.

Damian terus menyuapiku hingga bubur itu tandas. Kemudian membantu meminum susu khusus untuk ibu hamil.

" sebentar lagi Helen akan datang memeriksa anak kita" ujarnya.

Aku mengangguk mengerti, Helen memang rutin memeriksa kandunganku perminggu, dia bilang itu penting untuk melihat perkembangan bayiku.

"Tuan, healer Helen sudah datang" Jodie dia adalah kerabat jauh Max, dia menawarkan diri untuk menggantikan pekerjaan Max sementara. Dia pria ramah yang selalu menebar senyum hangat kepada siapapun, suaranya juga terdengar ramah dan ceria.

Jodie mundur begitu Helen terlihat di belakangnya, Helen membungkuk hormat kemudian masuk setelah mendapat anggukan dari Damian. Ia mendekatiku memberikan senyum manis keibuannya padaku, aku tersenyum membalas senyumannya.

Tangannya dengan cekatan memeriksa perutku, matanya berubah menjadi biru pucat tampak menelisik perutku, healer memdapat anugrah untuk melihat kedalan anggota tubuh mahluk lain, mata mereka yang spesial memudahkan mereka untuk memeriksa tubuh pasiennya.

Ku lihat ia mengerutkan dahinya sebelum ahirnya tersenyum, entah apa arti senyum itu. Ia mengangkat kepalanya, memperlihatkan matanya yang kembali berubah menjadi warna amber.

" Aku sudah menebak ini, melihat ukuran perut nyonya yang sedikit lebih cepat besar membuatku yakin bahwa anak nyonya dan tuan itu kembar" ujarnya.

Ku kerutkan dahiku, lebih besar, yang benar saja ini termasuk kecil dalam ukuran para Mermaid, mengingat mermaid adalah setengah ikan yang berarti bisa memiliki anak lebih dari tiga dalam sekali mengandung.

Helen tampak mengerti kebingunganku.

" Anda berbeda nyonya, di perut anda itu adalah bayi campuran, tidak sepenunya mermaid. Umumnya bayi campuran mermaid dengan mahluk imortal lain itu hanya menjadi satu janin. Anda tahu penggabungan dua sel yang tidak sama itu sangat sulit." jelas nya.

Ada rasa bahagia juga rasa takut di hatiku, mengetahui bayiku kembar itu sungguh membuatku senang dalam waktu bersamaan membuatku takut. Apa itu artinya jika berlian berlian itu akan menyiksa kedua anakku. Apa itu artinya jika mereka tidak mampu bertahan aku akan kehilangan dua anak sekaligus.

I'm Demon mate [Revisi lambat]Where stories live. Discover now