Chapter 21

5.7K 397 55
                                    

Kau membuat kesepakatan dengan Ayahmu, bahwa pernikahan ini hanya akan berlangsung selama enam bulan, sampai perusahaan benar-benar resmi jadi milikmu.

Sejak saat itu, sampai beberapa hari yang lalu, aku tahu kalau aku tidak punya lagi alasan untuk mempercayai janjimu. Untuk percaya bahwa kau akan kembali padaku.

Aku menyayangimu.

Kau berarti untukku. Percayalah.

***

“Sting, antar aku ke suatu tempat.”

Sting yang tengah bersantai sambil menonton televisi mendongak, menatap Lucy yang sudah berdiri di depannya dengan mata berkaca-kaca. Gadis itu terlihat menahan tangis. Sontak, Sting berdiri.

“Ada apa? Terjadi sesuatu?”

Lucy menggeleng cepat, berusaha keras menahan air mata yang mendesak keluar. “Aku harus menemui seseorang, tolong antarkan aku.”

“Baik, tapi sebaiknya beritahu Natsu dan Lisanna dulu—“

“Aku mohon!” Lucy memotong cepat. Dia menatap Sting tajam. “Antar aku sekarang. Tolong... bawa aku pergi dari sini.”

Sting terdiam, dia terkejut ketika Lucy tiba-tiba membentaknya. Meski suaranya terdengar pelan, namun Sting tahu, bahwa sesuatu baru saja terjadi.

“Baiklah.”

Menyerah, Sting meraih mantelnya dan berjalan keluar rumah mengikuti Lucy yang lebih dulu melangkah cepat di depannya. Gadis itu terlihat buru-buru. Lucy yang biasanya tenang, terlihat marah sekaligus sedih di saat bersamaan.

Sting hanya tidak tahu, kalau Lucy baru saja mendengar fakta menyakitkan di balik alasan pernikahannya dengan Natsu.

.

.

Apa yang Natsu temukan setelah pembicaraannya dengan Lisanna menjadi sebuah ketakutan terbesar yang sama sekali tidak Natsu harapkan.

Ruangan itu kosong, dengan televisi menyala yang suaranya sama sekali tidak bisa Natsu dengarkan. Natsu hanya menatap pias pada sofa yang kosong. Lucy tidak ada di sana, begitu pula dengan sepupunya, Sting.

“Kemana mereka?” Lisanna yang tidak mengerti apa-apa, bertanya bingung.

Mata Natsu berubah muram. Dia tidak tahu mengapa, tapi ada yang mengganggu di hatinya saat ini.

“Lis.”

Lisanna menoleh, menatap Natsu bingung. Natsu yang semula masih menatap kosong ke arah sofa, beralih menatap Lisanna yang juga memandangnya.

“Sepertinya aku dapat masalah.”

.

.

“Kau yakin aku tidak perlu menemanimu?”

Sting bertanya sesaat Lucy turun dari mobilnya, gadis berambut pirang itu terlihat luar biasa bingung, ada luka yang Sting lihat di matanya.

Lucy tersenyum. “Aku sendiri saja. Lagipula, aku harus menyelesaikannya sendiri, karena ini masalahku.”

“Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang kau dengar antara Natsu dan Lisanna tadi?”

Lucy masih membungkuk di sebelah mobil Sting, gadis itu menunduk sebentar mencoba menyusun kata-kata yang akan dia ucapkan tanpa membuat Sting khawatir.

“Untuk kali ini saja, percayalah padaku. Aku mohon.”

Sting menatap Lucy dalam, pandangan keduanya terkunci selama beberapa lama sebelum Sting menghela napas pasrah. “Cuaca semakin dingin, sebaiknya kau cepat masuk. Kalau ada apa-apa, kau bisa hubungi aku.”

You're MINE!Where stories live. Discover now