Delapan

23.8K 2.3K 166
                                    

Nessa pov.

Sepulang dari acara syukuran untuk pernikahan Kak Senja, aku langsung masuk kamar, dan menuju tempat tidur dengan laptop di tanganku.

Dengan melupakan mandi dan segala macam ritual sebelum tidur yang biasa aku lakukan sejak empat tahun terakhir. Tanganku bergerak cepat, membuka laptop yang kubawa.

Seharusnya aku kembali menyusun skripsiku sekarang, tapi aku sangat penasaran dan merasa curiga pada Fajar yang baru saja dinikahi Kak Senja malam ini.

Ingatan akan wajah itu, membuat aku yakin kalau itu bukanlah Fajar suami Kak Senja yang dulu.

Setelah mengingat-ingat cukup keras, akhirnya aku bisa mengingat kalau wajah itu ada pada foto, yang diunggah di akun sosial media milik mantan kekasihku Bagas.

Ya, mantan kekasih, kalau hubungan antara pria yang berpura-pura suka dan cinta pada wanita cupu dan culun seperti aku saat itu, bisa dibilang pacaran, maka dia adalah mantan kekasihku. Walau kenyataannya, hubungan antara aku dan Bagas empat tahun yang lalu itu, hanyalah kebohongan belaka. Bagas menjadikan aku pacarnya, semata untuk memenuhi tantangan 'Truth Or Dare' dari sahabatnya.

Akupun mulai melakukan pencarian untuk akun milik Bagas. Sesuatu terasa menyumbat pernapasku saat melihat foto terbaru yang dia unggah. Bagas memang selalu terlihat luar biasa, tapi setelan perwira muda yang ia kenakan saat ini, ditambah kacamata hitam merek ternama yang tersemat di matanya, membuat penampilannya lebih berwibawa.

"Bukan itu pencarianku," bibirku menegaskan hati dan pikiranku, yang mulai kembali terhipnotis dengan sosok sempurna itu.

Dengan mulai menggeser touchpad, hingga monitor tergeser ke bawah dan semakin ke bawah, aku berharap apa yang aku cari bisa aku temukan.

Pencarianku kembali terhenti, saat mendapati unggahan sekitar enam bulan yang lalu, di mana sebuah foto menarik perhatianku.

Foto itu memperlihatkan sosok Bagas yang berdiri dengan tegak, sementara seseorang di hadapannya menyematkan lencana di dada kekarnya. Sepertinya foto itu diambil saat pelantikan Bagas.

Kalau tidak salah, aku merasa bangga, karena saat ini dia sudah berhasil lulus Akmil, tapi tak ada alasan untukku merasa demikian, dia bukan siapa-siapaku lagi sekarang.

Dengan melupakan rasa bangga yang aneh itu, aku kembali menggeser mouse sedikit ke bawah. Dan tampaklah sebuah foto yang memperlihatkan sosok Bagas yang berdiri berdampingan dengan sosok pria berwajah blasteran dengan warna kulit seperti tembaga. Lengan kokoh pria itu terlihat merengkuh pundak luas Bagas.

Keduanya sama-sama terlihat luar biasa dengan setelan perwira TNI membalut postur tubuh mereka yang sama-sama kekar dan tegap serta dianugerahi wajah yang rupawan. Jenis pakaian mereka sama, walau lencana dan tanda pangkatnya berbeda.

Mereka berdiri berdampingan dengan senyum sempurna yang mereka miliki. Dengan sedikit menekan kacamataku, aku pun lebih mendekatkan wajah untuk mempertegas pandangan. Hingga aku bisa melihat dengan jelas dan tak mungkin salah, kalau di atas foto itu terdapat tulisan, 'Terimakasih untuk Mayor Fajar Anuria Adam. Sang komandan kebanggan. Terimakasih untuk semua arahan dan bimbingannya.'

Mayor. Fajar Anuria Adam. Gak salah lagi, orang ini adalah orang yang saat ini beridentitaskan Fajar Harimurti, suami Kak Senja. Ada dua Fajar disini, dan kemungkinan mereka tertukar.

Aku mulai memperbesar ukuran foto itu hingga bisa melihat wajah Fajar lebih jelas lagi.

Jika ditambah sedikit carut dan bekas operasi di beberapa bagian di wajahnya. Maka tidak diragukan lagi, dia pria yang dinikahi Kak Senja semalam. Tapi, kenapa dia bisa mengantongi identitas Fajar?

Senja menanti FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang