Part 5~~I Love U "Palsu"

7.1K 199 0
                                    

Lyani Kejora||


Cihhhh.. dasar jutek! " umpatku senang karena sikap Micky yang acuh tak acuh bahkan mendengar kata teman saja mampu membuat lelaki itu jengah sekali.

Aku sengaja berakting nangis untuk melihat reaksinya. Ternyata cowo itu lemah jika melihat wanita menangis. Dan yang paling utama. Dia tidak seperti yang "orang bilang" dia hanya sedikit berbeda.

Sungguh rasa ini semakin membesar untuk segera memilikinya.

Senyumku semakin mengembang. Aku semakin mempercepat langkahku ke kantin. Membeli beberapa roti isi kacang hijau, susu kotak, teh dan beberapa camilan yang sudah pasti jumlahnya lumayan banyak.

Porsi makanku memang besar dibandingkan dengan tubuhku. Aku harus bekerja di malam hari untuk membiayai hidupku. Walaupun hanya menjadi pelayan club malam. Yang penting bukan melondheee... alias buka kolor dan beha.

Setelah membayar semua makanan-makanan tersebut aku menuju kelas dan duduk di bangku kesayanganku.

"Hei... " sapa Tia si kutu buku ramah.

"Hai" jawabku dan tersenyum manis kepadanya.

"Makan mu lumayan banyak juga ya" kekehnya sambil memperhatikan benda benda mengenyangkan tersebut.

Aku menata makanan itu di atas meja. Untuk Micky aku menatakan teh, roti isi kacang hijau dan cemilan. Sedangkan untuk Tia dan aku bebas. Aku sudah dekat dengan Tia dan menjadi temennya. Hanya saja aku belom bersedia duduk di sampingnya saat ini.

"Ohhhh jadi elo"
Aku melirik ke asal suara cempreng tersebut. Menemukan sesosok wanita cantik dan mengenakan make up yang di buat se alami mungkin sedang menatapku garang.

"Apaan" jawabku tak kalah ketus.

"Pindah loe" bentaknya.

Aku mengacuhkannya. Dan kembali makan.

"Loe budeg ya!" Bentaknya lagi dengan penuh emosi dan mengoyang bahuku dengan kasar.

"Eh loe apa-apaan si gila loe" bentakku naik pitam juga di gangguin mak lampir

"Ngapain loe Mbar?" Tanya Micky yang tiba-tiba sudah stay di dekat kami.

"Ngapain si jalang ini duduk di sampingmu!" Rengeknya manja. Plus mimik wajah tidak suka terhadapku.

"Dah ah loe balik aja kekelas loe, gue pengen tenang!" Usir Micky halus.

"Sayang........." dengan kuat dan sengaja "cegil (cewe gila)" itu memanggil Micky.

"Huh.. Micky udah punya pacar. Kok rada jealous dan sedih ya. Lagian cowo sekeren itu pasti punya pacar lhaaa" bathinku dan mengacuhkan mereka berdua. Bukan karena galau banget. Tetapi menyusun rencana agar bisa dekat dengan Micky tanpa mengganggu hubungannya.

Jiwa jiwa pelakorku tidak ada. Karena aku tahu rasanya sebuah hubungan diganggu oleh pelakor.

Cara pertama sudah pasti baikan dengan "cegil" tersebut.

"Apaan nich?" Tanya Micky ke arahku.

"Ehhh... buat elo. Belom sarapan kan? Besok-besok gue bawain bekal sekarang makan ini dulu ya" seruku agak kaget saat di tanyain Micky.

"Loe fikir Micky miskin makan makanan kualitas beginian dan gak sanggup beli makanan. Asal loe tau ya cowo gue ni orang tajir di negara ini" bentak si "cegil" yang sukses membuatku muak dan urung untuk meminta maaf.

......

Micky Stefano||

Micky Stefano||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duhhhh.... berisik banget si Ambar" keluhku dalam hati. Sesek nafas gue menyaksikan tingkah laku absurdnya.

Apalagi mendengar Ambar menyanjung-nyanjungku..... bukan menyanjung harta papa di depan cewe itu. Aku sudah cukup tuli untuk sikapnya tersebut. Yang dia banggakan atas diriku hanyalah harta Papa. . Harta... dan kehebatan Papa...

"Brukk"

Ambar membuang semua makanan di meja kelantai.

"Gak usah loe beli-beliin atau apa kata loe masakin cowo gue. Gak usah gatel loe ya merayu pacar orang. Dasar pelakor ...... hina banget lho" bentak Ambar kearahnya.

Aku sebenarnya hendak tertawa. Aku tersadar bahwa Ambar yang pacarku saja tidak pernah repot membelikanku makanan. Walaupun makanan murahan untuk basa basi seperti dia sekalipun.

"Brukkkkkk" tubuh Ambar terjatuh ke lantai.

"Ehhh loe bitch..... jangan pernah menginjak makanan ya. Asal loe tau gue beliin ni makanan buat Micky not for you. Lagian ini belinya pake duit gue. hasil kerja keras gue. Halal. Ngapain juga loe yang sewot. loe kalo mau minta baik baik gue kasih kok. Kulitnya doang tapi" bentak Lyan marah.

"Dan loe....." ancamnya sembari menginjak kaki Ambar.

"Awas aja loe kalo berani melakukan gue seperti itu, muka loe yang gue injak" gerutunya dan memungut makanannya yang gepeng dan berserak di lantai akibat injakan Ambar.

"Tia.. aku izin ke UKS ya kalo nanti Pak Bandi nanyain" tukasnya kepada Tia.

"Micky... maafin Lyan ya...." ujarnya dengan senyuman pura-pura manis.

Aku hanya duduk dan memakai earphoneku kembali. Terlalu membuang tenaga untuk perang dunia antar wanita tidaklah berguna.

"Yaaaaaang" gerutu Ambar

"Mbar loe balik deh gue lagi bete" usirku dan mencoba tidur.

......

Ambar Mustika||

"What ....... dia tidak membelaku sedikitpun. " makiku lagi melihat Micky yang sudah terpejam menikmati alunan musiknya.

Ihccccc aku hampir mengucapkan kata putus. Kata yang sudah sering aku pendam agar tidak meluncur.

"Sabar Ambar. Duit Micky banyak" bathinku dan bergegas kembali ke kelas.

"I love u yang" ujarku dan pergi meninggalkannya.

......

Lyani Kejora||

Semua makananku sudah habis. Agak nyesek juga sich saat makanan buat Micky hancur kayak dilindes Ban Truk eh bukan buldozer lebih tepatnya.

"Dasar kaki buldozer!" Gumamku geli. Setelah perasaanku membaik aku kembali kelas.

Lagi-lagi Micky sedang fokus dengan musiknya. Aku meraih buku catatannya dan menyoret-nyoretnya.

"Maafin Lyan ya udah berisik dan buat kamu bertengkar dengan pacarmu. Besok gak lagi.

Trus maafin Lyan udah lancang beliin Micky makanan, bukan maksud menyinggung dan meremehkan kamu Mick, sungguh Lyan beneran tidak ada maksud lain. Hanya ingin Micky dan Lyan ngemil bareng doang. Maaf yaa...."

Setelah menulis itu aku fokus pada penjelasan Buk Nunik didepan kelas.

Perfect Love [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang