Part 11 ~~ Nyaman

4.4K 178 0
                                    

Aku menyerah mencari gadis itu dan melangkah ke kamarku. Sedikit terpana ketika melihat pintu kamar terbuka dan menemukan Lyan sedang mengotak atik kamarku.

"Ngapain loe?" Tanyaku lagi.

"Kamar loe suram" ujarnya sambil memasang wajah tersenyum manis.

Biasanya aku sangat benci dan marah jika orang asing mengotak atik kamarku. Namun melihat Lyan yang sudah berpeluh di payudaranya membuatku bungkam.

Putingnya tercetak jelas begitu. Benar benar sexy. Sayang banget pemandangan indah dilewatkan. Begini toh rasanya punya pembantu bahenol dan setiap saat menampilkan adegan pornografi.

Lamunanku buyar saat melihat gadis yang hampir membuat otongku mengeras itu mau jatuh.

"awas........." teriakku setengah kaget dan menahan bokong Lyan yang hampir terjungkal.

Lyan terkekeh pelan.

"Gak lucu" protesku.

Gadis itu membalik badannya dan menjatuhkan dirinya di rengkuhanku.

Kembali Lyan memeluk tubuhku dan mentransfer kehangatan tubuhnya.

Kekenyalan dua bongkahan itu kembali terasa di dadaku.

Cup

Lyan mengecup pipiku lembut. Pipi kiriku.

"Aku capek" protesnya manja.

"Hah...dasar aneh. siapa suruh ngebersihin kamar gue. Lagian ada mbok juga kan?" Ujarku dan membawanya ke dapur.

"Ingatt!!! Aku juga pelayanmu" ujarnya mengikutiku kedapur

Tanpa kuminta Lyan menemaniku makan siang. Gadis itu menatapku intens.

"Kenapa Ly...." tanyaku padanya.

"Suka aja mandangin Micky begitu. Tampan" ujarnya lagi.

Aku meringis mendengarnya. Namun aku tidak berhasil mencari kepalsuan dalam ucapannya.

"Mick, ......." panggilnya.

Aku menoleh.

"Bobo siang yuk!" Ajaknya.

"Aku gak mau tidur bareng kamu. Lagian sejak kapan majikan dan pembantu tidur bareng!!" bentakku Lyan tergelak.

"Tapi aku mo bobo bareng kamu. Dikarpet juga gpp kok Mick ya... ya...ya...." Lyan memasang tampang memelasnya.

Aku tidak menjawabnya. Dan melangkah keluar dapur.

Kemudian berhenti dan membalik badan.

"Kok bengong"

Lyan memandang heran.

"Mo tidur siang bareng gak?" Tanyaku padanya.

Perempuan itu tersenyum manis dan mengangguk.

"Eitttssssss" aku menoyor jidatnya.

"Cuci piringnya dulu sana" ketusku jahil. Lyan mengangguk kembali.

.......

-Lyan-

"Dasar jahat" eluhku. Setelah capek-capek ganti baju. Micky bodoh itu malah tertidur sendirian. Mana bobonya ngangkang lagi. Gak da akhlak banget si posisi bobomu majikanku.

Dengan kesal kuselami bawah selimut putih Mick dari arah kanan.

Uhhh

"Kenapa dia melenguh?" Bathinku.

Ketika tanganku hendak menyentuh tubuh Micky. Lelaki itu membuka matanya tiba-tiba dan memeluk tubuhku erat.

"Micky gilak..... lepaskan????" Bentakku

"Tadi loe mendekat. Gue peluk. Udah anggap aja loe guling hidup gue siang ini" ujar Micky ringan.

"Enggak... dasar mesum..... lepasin..... penis loe kerasa di bokong gue Mick.... astoge" jerit Lyan. Wajahku semerah tomat.

.....

-Micky-

Aku tersadar. Kebiasaan kalo tidur. Telanjang. Aku terkekeh pelan.

"Mo megang gak loe" godaku. Lyan membelalakkan matanya tanda kesal. Aku terkekeh.

Dengan santai aku menuju depan lemari. Berniat mencari boxer. Sementara Lyan menutup wajahnya dengan selimut.

......

"Mick"

"Mick bangun" aku membuka mataku yang masih berat.

"Kenapa sich... gue ngantuk nich" bentakku.

"Mick"

"Mick"

Dengan kesal kubuka mataku.

Gelab.

"Lyan kamu dimana?" Tanyaku heran.

Darimana dia memanggilku. Semua yang terlihat hanya kegelapan yang benar benar pekat

"Mick" aku menajamkan penglihatanku.

"Aku ditoilet"

"Ngapain loe disana. Yaudah buruan sini. Gue ngantuk" bentakku berusaha tidur kembali.

"Aku takut... gak bisa liat apa-apa" suara Lyan memelas.

"Ck.... "

"Kenapa kok mati lampu segala sich. Apa Mama dan Papa sudah tidak sanggup bayar listrik" rutukku.

Aku membawa tubuhku kearah kamar mandi. Menemukan Lyan sedang jongkok.

Aku menjulurkan tanganku.

"Buruan gue ngantuk"bentakku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Buruan gue ngantuk"bentakku. Sesosok tangan lembut dan mungil meraih tanganku dengan susah payah.

"Aww...."

"Loe jalan yang benar dong Ly.. gue ngantukk"bentakku.

"Gak keliatan Micky.... aku takut gelab" desisnya dengan nada sedih. Terganggu juga gue mendengar nadanya tersebut.

Kutarik tangan perempuan itu dengan gemas dan kencang.

Astaga..... kayaknya ada yg aneh. Benda benda lembek apa ini...

"Kamu bugil???" Tanyaku tidak percaya. Tanganku tepat di... glek..... payudara Lyan yang kenyal, lembut, dan nyaman ditangan tersebut. pas banget gitu ukurannya di tangan kananku.

"Micky...... loe nyentuh toket gue" teriak Lyan marah.

"Siapa suruh loe bugil. Tenang aja. Gak nafsu gue... lagian gak keliatan kok. Gelab jug--"

Ctekk...... (lampu hidup)

Aku menganga melihat tubuh telanjangnya yang menggoda dan tanpa bulu sedikitpun.

"Oh....Man......" desisku tersiksa.

"Micky mata loe jangan jelalatan" teriaknya malu

Perfect Love [[END]]Where stories live. Discover now