Part 6 ~~ Pelayan Baru

6.1K 193 2
                                    

Micky Stefano||

Aku membaca tulisan tangan Lyan di buku catatanku yang acap kali menjadi korban corat moretnya. Kubuang buku coretan tangannya ketempat sampah.

"Nanti beli buku baru ahh..." bathinku. Senang juga ada alasan keluar rumah.

"Micky" panggil Lyan saat aku memasuki kelas setelah break.

Aku tidak menanggapinya dan kembali menikmati musik hingga bel pulang berbunyi.

"Micky" panggilnya.

Aku menoleh dengan terpaksa.

"Kita satu kelompok lhoo" ujarnya girang. Gigi kelincinya menarik perhatianku. Membuatku mengagumi keimutannya selama 7 detik.

Aku mengangguk dan melangkah pergi.

"Awwww" jeritku. Wanita itu menyentuh bekas lukaku. Perih.

"Sorry Mick. Kita satu kelompok" tegasnya lagi.

"Terus" jawabku malas mengangkat sebelah alisku.

"Kita harus mengerjakannya sekarang.... sepulang sekolah nanti lebih tepatnya" imbuhnya lagi.

"Loe aja yang buat. Gue sibuk. Nanti berapa biayanya tinggal lo bilang aja" elakku dan bergegas ke parkiran motor.

Saat berjalan aku melihat Ambar di rangkul Ryan siswa berandalan IPA-4. Bukan cemburu hanya saja aku jijik melihat Ambar yang tidak menolak di perlakukan seperti pecun murahan.

Saat ini saja bokongnya berada tepat di atas selangkangan Ryan. benar-benar pemandangan tidak senonoh di kawasan sekolah.

"Ehhh sayang......" panggil Ambar tegang dan gugup serta melepaskan rangkulan Ryan sambil menuju ke arahku.

"Cihhhhh memuakkan" gumamku dan bergegas pergi.

"Sayang pulang bareng ya" ujarnya.

Sebelum kata kata Ambar kujawab. Lyan memotong dengan cepat.

"Micky..... kita harus kerja kelompok sekarang!!!!!" Aku menoleh. Si Lyan ternyata belom menyerah buat memaksaku melakukan hal tabu tersebut.

Aku menaiki CBRku dan menghidupkannya. Setelah helm terpasang aku membuka kacanya dan melirik ke arah Lyan.

"Buruan naik" ujarku.

"Sayang... apa-apaan kamu...."

"Loe budeg! Gak denger dia ngomong! Kami kerja kelompok!" Sambarku sebelom Ambar makin cerewet.

"Hah... tumbenan aja loe mau... kan bi..." ketusnya

"Suka-suka gue. Loe naik tw gak. Kalo gak gue cuss..... gue anti menunggu" potongku kasar.

"Iya bawel" ucap Lyan merona dan bahagia. Gadis itu awalnya kesusahan menaiki kuda besi gue.

"Heiii ngapain loe megang-megang bahu cowok gue" teriak Ambar murka. Wajahnya memerah akibat amarahnya sendiri.

"Moon maap yaa... gue itu pendek... jadi gk salah dong gue megang Micky..."

"Alah bilang aja loe ganjen"tambahnya

Perfect Love [[END]]Where stories live. Discover now