Part 20~~H-4

3.5K 144 0
                                    

Lyani Kejora||

Aku merindukan Micky...

.
.
.

"Hei" sosok yang kurindukan tiba-tiba saja hadir di ruanganku.

Aku memasang senyum terbaik. Menatap penuh kasih kepada lelaki yang berjalan masuk ke ruanganku tersebut.

"Gimana rasa penyakit loe?" (Terjemahan: udah mendingan?")

"Menurut kamu?" Tanyaku balik. Kurentangkan tangaku padanya.

"Wajah loe udah kayak matahari" (terjemahan: kelihatannya sudah.)

"Kemarilah. pelukkkkkkk aku" ujarku manja. Micky mendekatkan tubuhnya.

Selama beberapa menit hening menyelimuti. Kami berpelukan dengan menyelami perasaan masing masing.

Plukkkk

"Apa itu??" Tanyaku pada buku tugas Micky yang jatuh ke samping ranjang

"Buku PR" jawabnya singkat.

Aku mengambil buku tersebut. Membuka isinya. Memperhatikan dengan seksama isi buku tersebut. Ada beberapa tulisan yang lumayan rapi disana.

"Lumayan" pujiku tulus. Kebahagiaan merasuki hatiku melihat bagaimana usaha kerasnya.

"Apanya yang lumayan. Guru brengsek itu memberiku nilai rendah" kutuknya.

Aku tersenyum melihat buku PR Micky sudah terisi 3 helai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum melihat buku PR Micky sudah terisi 3 helai. Walaupun nilai yang tertera berkisar di angka 40 kebawah.

"Aku ajarin mau?" Tawarku ramah.

"mau.. tapi tidak sekarang" jawabnya

"Jangan mikirin pelajaran dulu Bae... Nanti loe mimisan lagi" tolaknya. Aku hanya tersenyum. Sungguh perhatian sekali lelaki ini.

"Obatnya gak loe minum?" Aku menggeleng. Rasa tidak suka menghantamku saat Micky membahas masalah obat.

"Pahit" jawabku singkat.

"Di minum Bae... "

Aku diam...

Kemudian mengangguk setuju

Lelaki itu membantuku meminum obat pahit tersebut.

3 jam kemudian Micky pamit pulang.

.......

Micky Stefano||

"Bungsu......." aku menoleh ke sumber suara.

"Sudah makan siang?" Tanya Mama yang baru pulang dari Bangkok.

Aku mengangguk dan membuka sepatuku.

"Mama" panggilku lagi.

"Iya bungsu ada apa?" Tanya mama lembut. Aku duduk disampingnya.

Perfect Love [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang