06 - Ketemu Ex Bestfriend

820K 39.2K 2.7K
                                    

Hari ini jam pertama kelas XI IPA 2 adalah olahraga. Keysa sudah siap dengan baju olahraganya. Begitupun juga yang lain kecuali Reva yang tidak masuk sekolah karena pakde-nya meninggal. Sedangkan Naufan tidak ada yang tau dia kemana, padahal tadi dia sempat masuk kelas kemudian keluar lagi.

Hari ini Keysa sendiri, tidak ada Reva. Sebenarnya masih ada teman yang lain, namun Keysa tidak mudah bergaul. Masalah traktiran di kantin itupun Keysa memberanikan diri demi balas dendamnya. Namun tidak untuk hari ini.

"Pemanasan lari sepuluh kali muter lapangan." Perintah pak Rahmat guru olahraga.

Keysa dan teman teman lainnya segera memutari lapangan. Tidak lari namun jogging. Itu trik Keysa agar tidak mudah kecapekan. Keysa terbayang bayang saat perdebatan kemarin malam bersama Naufan di toko buku.

Bibirnya tercetak senyuman kecil. Naufan yang bad boy, yang mempunyai sikap dingin, namun dibalik itu semua Naufan adalah cowok yang konyol. Begitu penilaian Keysa.

Setelah 5 menit, mereka berkumpul di pinggir lapangan dengan kaki yang diluruskan dan nafas ngos ngosan.

"Sekarang materinya bola voli." Kata pak Rahmat dengan bola voli di tangannya.

"Buat kelompok yang masing masing kelompok nya ada 4 anggota. Cewek cowok."

Cewek dan cowok mulai berhamburan mencari kelompoknya masing masing. Sedangkan Keysa masih tetap duduk di pinggir lapangan dengan menunduk.

"Keysa, kenapa kamu nggak cari kelompok?" Tanya pak Rahmat mendudukkan lututnya di depan Keysa.

Yang ditanya tidak menjawab, membuat pak Rahmat gemas.

"Gimana kalo mainnya sama saya aja?" Tawar pak Rahmat diiringi senyum jahilnya.

Keysa mendongak dengan kening berkerut. Memandangi pak Rahmat dengan tatapan jijik.

Udah tua masih aja kecentilan sama muridnya sendiri, batin Keysa.

Mungkin bisa diperkirakan umur pak Rahmat sekitar lima puluhan lebih. Tapi jiwa tegasnya masih lekat sampai sekarang.

"Nggak pak makasih." Kata Keysa dengan nada sedikit menyentak sambil berdiri dan menepuk nepuk pantatnya kemudian menghampiri teman temannya.

"Eh Key, lo tau Naufan dimana nggak?" Tanya Danny menepuk bahu Keysa.

"Mana gue tau." Keysa mengangkat bahunya.

"Oh iya lo udah dapet kelompok belom?"

"Belom." Keysa menggeleng.

"Yaudah gue sama lo aja."

"Oke."

                                     ●●●●

Naufan mengepalkan tangannya kuat kuat. Sesekali ia meninju tembok di hadapannya. Kepalanya menunduk. Wajahnya sangat kusut. Nafasnya memburu. Ada seorang di masa lalunya kembali muncul di hadapannya dengan tiba tiba. Dimana orang itu telah menghancurkan impian Naufan. Dimana orang itu pernah menjadi sahabat Naufan namun sayangnya dia licik, dia munafik. Orang itu hadir membuat ingatan Naufan kembali muncul diiringi dada yang sesak.

Sekarang, Naufan berada di rooftop, tempat singgasananya ketika dia sedang kesal. Dia masih habis 5 batang rokok hari ini. Dulu, Naufan mempunyai banyak mimpi bersama sahabatnya, sampai sampai sahabatnya itu memfitnah Naufan dan menghancurkan semuanya, termasuk keluarga Naufan.

"Gimana sama keluarga lo? Lo masih tinggal sendiri atau.. bener bener pisah?" Suara menginterupsi dari samping Naufan membuat cowok itu makin erat mengepalkan tangannya. Naufan hafal suara itu.

Cool Boy vs Cool GirlWhere stories live. Discover now