38 - Debaran

515K 29.8K 6.1K
                                    

"Why are you crying?"

Keysa hanya diam dan terus menatap Rafi dengan tatapan sendu. Rafi membawa Keysa ke taman rumah sakit agar Keysa lebih enak bercerita.

"Cerita sama gue kenapa lo bisa ada disini terus nangis?" Tanya Rafi.

"Gue jengukin Zaskia, dia sakit. Terus gu-gue relain Naufan demi Zaskia." Suara Keysa bergetar.

"Oke gue udah peka kok." Rafi menarik gadis itu kedalam pelukannya. Mengelus puncak kepala Keysa perhatian.

"Eh Key." Rafi melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Keysa dengan jarinya, "Ikut gue yuk?" Ajak Rafi dengan senyum sumringah.

"Kemana?"

"Kemana aja asal lo bisa ketawa lagi."

"Gak tau ah." Bahu Keysa menurun, tidak terlihat excited, tidak seperti Rafi.

"Lo suka main game gak?" Tanya Rafi. Keysa menggeleng.

"Suka nonton film apa?" Keysa hanya diam.

"Terus suka lo apaan dong?"

"Naufan."

Satu kata, satu nama, satu arti. Entah kenapa Rafi mulai sakit mendengar nama itu yang diucapkan dari mulut Keysa sendiri.

"Ke timezone aja yuk." Rafi mengalihkan perhatiannya agar Keysa tidak terus terusan menyebutkan nama itu dan justru membuat Keysa semakin sedih.

"Nggak ah males."

"Terus--"

Perkataan Rafi terpotong karena bagian sensitif anggota badannya terasa dingin yang seketika berdiri.

"Eh maaf kak gak sengaja." Seorang bocah cilik memelas di hadapan Rafi. Ternyata di tangan kanannya terdapat es teh yang dibungkus plastik. Mungkin es nya tidak sengaja tumpah. Tapi mengapa harus tumpah dibagian itunya Rafi?

Gadis kecil nan polos itu hampir saja mau memegang itunya Rafi bermaksud membersihkan namun tangan Rafi segera mencegahnya. Bisa bisa Rafi tengsin abis dihadapan Keysa.

"Eh gak usah dek, haduh."

"Loh tapi aku mau bersihin kak." Elak gadis itu.

"Udah nggak usah. Sono pergi, udah gue maafin." Rafi memutar balikkan tubuh gadis mungil itu lalu mendorongnya pelan.

Ternyata, tanpa Rafi sadari, Keysa cekikikan disampingnya. Ia berusaha menutup mulutnya sendiri agar tidak terjadi ledakan tawa.

"Sialan lo." Umpat Rafi. Namun, 2 detik kemudian ada seulas senyum miring dibibir Rafi. "Lo ketawa dibawah penderitaan gue juga gapapa lah. Asal lo ketawa aja gitu deh."

"Ah udah lah. Itu lo itu gak?" Tanya Keysa dengan bibir yang berkedut.

"Ha itu lo itu maksudnya?"

"Itu lo." Keysa menunjuk ragu bagian bawah milik Rafi, "Gini gak?" Keysa mengangkat tangan kanannya membentuk 'L'.

"Apasih gue gak ngerti."

Cool Boy vs Cool GirlWhere stories live. Discover now