37 - Get Well Soon, Zas

505K 26.9K 7K
                                    

"Papa, Mama?"

Danny bergumam setelah menemukan kedua orang tuanya menangis didepan ruangan Zaskia dirawat. Mereka berempat berlari kecil menghampiri kedua orang tua Danny.

"Gimana keadaannya Zaskia Ma Pa?" Tanya Danny membuat Mama Papanya mendongak.

"Adek kamu..." Vena--mama Danny--memegang kedua pundak Danny sambil menunduk. "Yang awalnya leukimia kronis jadi leukimia akut."

Semuanya yang mendengar perkataan dari mulut Vena membekap mulutnya. Artinya, leukimia akut, perjalanan penyakitnya sangat cepat, mematikan dan memburuk. Harapan hidupnya juga hanya bisa dihitung beberapa bulan, minggu, atau hari.

"Kita dari awal emang harus bisa nerima resikonya setelah tau adek aku penderita kanker darah Ma." Danny menyabarkan Vena.

"Boleh aku sama temen temenku masuk?" Tanya Danny melirik sekilas ke kamar Zaskia. Vena mengangguk.

Danny, Reva, Keysa, dan Naufan segera memasuki ruangan dimana Zaskia dirawat inap. Di tangan kanan Zaskia terdapat infus yang menancap dan dihidungnya terdapat selang oksigen yang ikut membantu proses hidup Zaskia yang tak lama itu.

"Dek..." Gumam Danny sambil menyentuh punggung tangan kiri Zaskia, tak terasa sebulir air mata jatuh di pipi kakaknya Zaskia itu.

"Maafin gue gak bisa jadi kakak yang baik buat lo, gak bisa ngejagain lo, gak bisa ngewujudin apa yang lo mau Zas..." Danny menyeka air matanya, "Asal lo tau dek, disini, diruangan ini, orang yang lo harapkan, orang yang lo cintai hadir dihadapan lo. Makanya gue minta sama lo ayo bangun, jangan tidur lama lama." Suara Danny melirih, sudah bisa dijelaskan betapa besar rasa sayang dan rasa tak ingin kehilangan adeknya itu.

Namun, posisi Zaskia masih tetap, hanya diam dan tidak bergerak sama sekali. Keadaan seketika menjadi hening, hanya ada suara mesin EKG yang berbunyi. Keysa menghela nafasnya berat lalu menatap Naufan. Naufan balik menatap Keysa dengan bingung.

"Mungkin besok Zaskia udah bangun. Gue mau pulang Fan, capek." Keysa menundukkan kepalanya lalu berjalan keluar kamar.

Reva berlari menghampiri Keysa dan memberhentikan jalan Keysa di lorong rumah sakit.

"Apa yang lo pikirin?" Tanya Reva tak perlu basa basi.

"Apa?"

"Gue tau lo lagi mikirin sesuatu."

"Nggak. Sok tau idih." Keysa melengoskan kepalanya ke arah kanan.

"Keysa--"

"Rev gue capek mau pulang. Ini juga udah hampir jam sembilan." Potong Keysa, "Besok gue kesini lagi." Keysa berjalan meninggalkan Reva, menuju pintu utama rumah sakit ini.

"Keysa!"

Merasa namanya dipanggil, Keysa menoleh dan mendapati Danny sedang berlari ke arahnya.

"Key, gue pinjem Naufan dulu ya bentar, gue..." Perkataan Danny menggantung.

Keysa menepuk pundak Danny lalu tersenyum, "It's okay." Setelah itu, Keysa kembali berjalan keluar dari area rumah sakit itu.

Keysa mengerti... betapa butuhnya Naufan didekat Zaskia, efeknya terlalu besar jika cowok itu berada didekat Zaskia, maka dari itu, Keysa juga tak ingin egois, ia juga ingin melihat Zaskia bahagia walaupun Keysa tak akrab dengannya, tapi hatinya juga ikut teriris mendengar Zaskia hidupnya tak akan lama lagi. Zaskia butuh seseorang yang harus menemaninya, ya siapa lagi kalau bukan Naufan. Dan Keysa sudah mempersiapkan diri ketika ia akan terbakar api cemburu melihat Naufan berdekatan dengan Zaskia.

Cool Boy vs Cool GirlWhere stories live. Discover now