Chapter 13

1.7K 144 7
                                    

"Buku diary waktu itu---" ucapnya mengantung kalimatnya"Isinya buat siapa?" Tambahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Buku diary waktu itu---" ucapnya mengantung kalimatnya
"Isinya buat siapa?" Tambahnya.

Membuatku ingin melompati waktu. Aku terdiam. Mata indahnya mengunci tatapanku. Nafasku tercekat. Berkali-kali aku menelan salivaku. Otak dan tubuhku seolah membeku.

"E-eh..?" Aku gugup.. benar-benar gugup. Aku mengalihkan pandanganku kedepan.

"Bu-bukan urusan kamu kan?" ucapku pelan. Mencoba terlihat kuat. Padahal mataku hampir mengeluarkan liquid dari sana.

"Benar juga.." gumamnya pelan.

"Tapi-- apa salah kalo berharap itu buat aku?" Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dariku sedikitpun.

"A-apa?" Aku kembali menatapnya.. hingga--

Grep!

Duniaku benar-benar kacau. Aku tercekat. Sekarang kepalaku tepat di ceruk leher putihnya. Darahku berdesir. Aku dapat mencium parfumnya. Aroma yang memabukkanku. Hingga detik berikutnya aku tersadar.

Dia---

Memelukku.

"Le-lepas--" aku berusaha melepaskan pelukannya. Namun dia semakin mendekapku. Bahkan dia menyembunyikan kepalanya di pundakku. Membuatku seolah tersengat aliran listrik.

dag dig dug..

Aku lagi-lagi terkejut. Itu bukan suara jantungku. Walaupun aku tau detak jantungku tak kalah berdetak cepat dari suara itu. Namun, aku tau itu suara detak jantungnya. Membuat wajahku memerah.

Aku berhenti memberontak. Entahlah. Pelukan ini membuatku tak ingin melepaskannya.

Hingga tanpa aku sadari aku telah membalas pelukannya. Pelukan ini terasa

Nyaman.

Dan menenangkan.

Dia menjauhkan tubuhnya dariku. Meletakkan kedua tangannya di pundakku.

Matanya menatap mataku lekat.

"Ran.. dengar!.. mungkin ini terdengar aneh.. awalnya aku pikir ini hanya rasa penasaran dan ingin tahu.." ucapnya.

"Hingga-- entah mengapa aku merasa senang saat melihatmu terseyum dan tertawa bahagia.. aku suka melihat semua kelakuanmu.. melihatmu mengunyah makan.. melihatmu mengerucutkan bibirmu.. melihat tatapanmu membuat jantungku rasanya ingin lepas.." dia menghela napas sebelum melanjutkan ucapannya lagi.

"Aku ngelihat revan meluk kamu dan menyatakan perasaannya padamu.. membuat jantungku memanas.. aku-aku.. takut.. aku takut kamu jadi miliknya.." entah perasaanku saja atau. Aku memang melihat kejujuran dari matanya.

"Aku menyukaimu rania.." ucapnya.

Apa-apaan ini? Ada apa dengan semua orang? Aku mulai gila. Aku hanya bisa terdiam menatapnya.

FAT(E) LOVE (COMPLETED)Where stories live. Discover now