Chapter 24

1.3K 124 18
                                    

Double up! Jangan lupa baca chap sebelumnya.. ntar ga nyambung nyaho lo:v

Cekidot
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

"Seneng ya ketemu mantan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seneng ya ketemu mantan.." ucap madan sambil menekankan kata mantan. Sedangkan rania hanya diam menatap sepatunya.

Disinilah mereka sekarang di Taman tempat madan mengungkap cintanya.

"Aku bicara sama kamu rania!!" Ucap madan membuat rania tersentak dan menatapnya takut

"Seneng kamu pelukan sama dia hah?" Ucap madan

"Aku ga meluk.. tapi dia yang meluk.." jawab rania singkat

"Terus kamu nerima gitu..?" Tanya madan lagi. Sedangkan rania hanya diam memainkan jari-jari tangannya

"Kamu senengkan di peluk sama dia?" Ucapnya yang masih belum dijawab oleh rania

"JAWAB!!" Madan berteriak pada rania dan sukses membuat air mata rania tumpah.

Rania sangat tak suka di bentak. Karna ayahnya memang berkepala dingin dan jarang marah. Karna itulah saat seseorang membentaknya rania selalu akan mengeluarkan air mata.

Bahkan pernah sekali rezza tak sengaja membentak rania. Rania sukses menangis geger dan puasa berbicara dengan abangnya sebulan.

"IYA AKU SENENG! PUAS? AKU GAK SUKA DI BENTAK-BENTAK.. dan aku gak sukak sikap kakak yang kasar kaya gini.." ucap rania

"Kalo lo ga sukak yaudah selesain aja gampangkan?" ucap madan menatap rania dengan matanya yang sudah berlinang air mata.

"Selesai?" Ucap rania yang juga menatap madan. "Fine.. kita selesai.. permisi.." sambungnya lalu berlalu meninggalkan madan di bangku Taman.

Sedangkan madan sudah tak bisa membendung air matanya lagi. Dia mengacak rambutnya frustasi.

"Sial! Sial!" Umpatnya.







♡♡♡






"Yah.. si pea.. Di kejar dong!!" Ucap fadya sambil mendorong-dorong madan menuju mobilnya.

"Ga mungkin fad.." jawab ibnu lemas.

"Apanya yang ga mungkin madan.. Kamu pake mobil dia pake sepeda motor.. keburu kok.." ucap fadya geram

"Aku tau.." jawab ibnu

"Terus kenapa ga gerak.." ucap fadya membara

"Masalahnya itu.. hah.. Aku bukan siapa-siapa dia lagi fadya.." ucap ibnu

"Lagian kami ke toiletnya kelamaan.. jadi rania keburu di bawa kan.. nyebelin lo fad.." ucap ibnu

"Ya.. maap aku beneran pengen beser tadi.." ucap fadya dengan wajah tak berdosanya.

"Kayak nenek-nenek aja sih beseran.." ucap ibnu sambil menoyor kepala fadya pelan.

"Eee.. udah berani ya noyor-noyor.. Aku bocorin ke tante nia nih.." ancam fadya.

"Terserah fad terserah.. toh kalo larang kamu bakal tetep cerita kan?" Ucap ibnu

"Tepat sekali.." ucap fadya sedangkan ibnu telah berlalu meninggalkannya

"Woi! Ibnu.. jiah.. Malah ditinggalin.." teriak fadya








♡♡♡







"Dek.. kalo punya masalah di selesain baik-baik dong.. Jangan ngurung diri di kamar gini.." ucap rezza di depan pintu kamar rania

"Dek.." ucap rezza lagi mencoba mengetuk pintu rania.

"Eh.. gak dikunci" gumamnya lalu masuk ke dalam kamar rania melihat rania yang bersembunyi di balik selimutnya.

"Hah.. dek.. jangan nangis dong.." ucap rezza mendekat ke arah rania.

"Bwahahaha.."

"Heh?.. kok? Dek.. kamu gak kesurupan kan?" Ucap rwzza ketakutan.

"Bwahahaha.. duh.. hahaaha.. haduh.. ampun haduh.. kok bisa gitu sih ekspresinya?" Ucap rania dari dalam selimut

"Wah ga betul nih.." ucap rezza lalu membuka selimut rania.

Dan benar saja. Bukannya tidur atau menangis tapi rania sedang tengkurap sambil melihat video yang terputar di laptopnya. Dan tak lupa menyumbat telinganya dengan earphone.

"Eh.. abang.. kenapa?" Ucap rania sambil menatap rezza dengan wajah tak bersalahnya.

"Abang kirain kamu kenapa-napa.." ucap rezza

"He? Kenapa apaan? aku ga kenapa-kenapa kok!.. Orang aku lagi nonton Running man.." jawab rania.

"Terus kok ketawaknya sampe gitu banget?" Tanya rezza.

"Haha.. abisnya itu lucu.. yuk nonton bareng adek yok?" Ajak rania.

"Gak ah.. nanti aja.. kamu juga nanti aja sambung nontonnya.. ada masalah besar dek.." ucap rezza

"Heh? Masalah? Masalah apaan?" Tanya rania bingung

"Itu.. madan ada di bawah.." ucap rezzaa

"Oo.. Terus?" Tanya rania bingung.

"Masalahnya ada si ibnu juga di bawah.."

"HAH!!" pekik rania.
.
.
.
.
.
.
.



Waahh..

Cie.. double cie.. 

Dan gitu aja..  udah lunas ya janji double upnya..

Sekian dan terima kasih..




FAT(E) LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang