Chapter 20

1.4K 130 14
                                    

Ting tong~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ting tong~

Bel rumah rania tak henti-hentinya berbunyi. Membuat rania yang sedang berbaring di kasurnya mulai merasa terusik

Beberapa hari berlalu setelah kejadian berakhirnya hubungannya dengan ibnu.

Ia sudah terlihat lebih baik. Walau sesekali ia masih tenggelam dalam ingatan yang menyayat hatinya itu.

"ABANG! BUKAIN PINTUNYA IH!!.."

"ADEK AJA! ABANG LAGI SIBUK NIH" jawab abangnya dari kamar sebelah.

"BOONG! ABANG PASTI LAGI MAEN PS KAN?!"

"YA KAN YANG PENTING SIBUK! EMANG ADEK SIBUK JUGA? ENGGAK KAN? BUKAIN GIH!"

Rania mendengus sebal

"Aku sumpahin psnya rusak!"

"ABANG DENGER!"

'Celaka' umpat rania.
.
.
.

"Siapa sih yang dateng sih? Nyebelin!" Umpatnya

'Kletek'

"Siapa------ KAMU?"

"Hai pipi bakpao" ucap orang itu sambil melambaikan tangannya tanpa dosa.

"Kok kamu bisa di sini?"

"Kamu-kamu.. Yang sopan ya.. gini-gini gue kakak kelas lo.." jawabnya

"Dih emang ada kakak kelas pecicilan begini?.."

"Apa lo bilang? pecicilan? wah.. wah.. gak bisa di biarin nih.." ucap pemuda itu lalu melayangkan cubitannya di pipi rania.

"Aaa-- sakit.. sakit.." ucap rania sambil menepuk-nepuk tangan pemuda itu yang mencubit gemas pipinya.

"Siapa dek?" Tanya abangnya

"Eoh? Elo dan? Yokla langsung ke kamar gue aja!" Tambah rezza yang membuat pemuda bernama madan itu melepaskan tangannya dari pipi rania.

"Loh.. loh.. jadi abang yang ngundang nih orang?" Tanya rania..

"Iya.." jawab abangnya tanpa dosa.

"LAH TERUS NGAPAIN NYURUH ADEK YANG BUKA KALO ABANG TAU SIAPA YANG DATANG!!" teriak rania

"Biar ga mager dek.."

"IH.. ABANG AA--" belum selesai rania menyambung ocehannya sesuatu sudah menyumbat mulutnya.

"Emm manis.." ucap rania sambil mengulum lollipop yang di sodorkan madan ke mulutnya.

"Giliran di sodorin makanan aja baru diem.." ucap madan yang masih memperhatikan rania memakan lolipopnya.

"Biarin blee---" jawab rania memeletkan lidahnya.

"Dasar.." ucap madan lalu mengacak rambut rania gemas.

FAT(E) LOVE (COMPLETED)Where stories live. Discover now