Dia itu...

890K 43.1K 642
                                    

Dua jam berlalu, keadaan kelas X-1 sangat tidak karuan. Mereka melakukan apapun yang mereka mau, karna tidak ada guru dan tidak ada tugas dari guru piket.

Anak anak perempuan bergerombol di mana - mana membicarakan gosip yang masih hangat tentang apapun yang berhubungan dengan sekolah mereka, sedangkan anak - anak cowok ada yang keluar kelas untuk jajan, atau sekedar jalan jalan menelusuri lorong - lorong sekolah yang sepi saat jam pelajaran berlangsung.

Lain hal nya dengan gerombolan Tama, Berry, Ridho, dan Iyan. Mereka memilih tetap di kelas dan mengganggu anak anak perempuan yang sedang asik dengan kegiatan mereka masing masing.

"Ehh tam tam, kayanya si Andra lagi galau tuh, coba lu deketin sana," kata Berry sambil menyenggol bahu Tama.

"Bener juga kata lo Ber, yaudah gue samperin Andra dulu ya," ucap Tama sambil beranjak dari kursi tempat dia duduk.

"Andra... lo kenapa si, kok diem aja dari tadi. Lo sakit? Atau mau gue beliin sesuatu di kantin supaya lu bisa ngemil?" kata Tama dengan nada menggoda.

"Ihh apaan si lo tam, pergi deh lo sana, Andra lagi ga mau diganggu siapa - siapa sekarang. Lo tuh bikin mood dia tambah berantakan aja," ucap Kinta sambil memukul bahu Tama.

"Lah, lo siapa bisa ngatur - ngatur gue? Suka - suka gue dong kalo gue mau deketin Andra. Lo ga punya hak buat ngelarang gue."

"Ya tapi Andra lagi ga mau di ganggu sekarang, udah deh mending lo balik ke tempat asal lo," jata Kinta sambil menunjuk ke arah gerombolan Tama dengan dagu.

"Tam, tolong sekarang lo jangan ganggu gue dulu, gue lagi males banget urusan sama cowok," tandas Andra.

"Tuh lo denger sendiri kan apa kata Andra, atau perlu gue ulangin lagi supaya lebih jelas?" kata Kinta dengan nada penuh kemenangan.

"Apaan si lo, lo kira gue tuli. Kalo kata Andra jelas gue denger dan bakal gue turutin, kalo kata lo, dih males banget gue," kata Tama dengan nada meledek Kinta.

"Yaudah sana buruan pergi," ucap kinta dengan nada kesal.

"Iye iye, dasar nenek sihir," ucap Tama sambil berjalan ke arah gerombolannya.

"Ihh dasar cowok aneh," kata Kinta dengan nada tinggi.

"Wah parah tam, lo dikatain cowok aneh tuh sama Kinta," ucap Ridho sambil menepuk pundak Tama.

Tama hanya tertawa dan berkata,
"Hahaha, biarin aja nanti juga dia diem sendiri dho."

Setelah persaingan antara Kinta dan Tama selesai, 10 menit kemudian bel istirahat berbunyi. Andra, Kinta, dan Tania langsung menuju kantin. Mereka membeli makanan dan minuman masing masing, lalu duduk di kursi yang ada di kantin.

"Tan, katanya lo mau ceritain tentang kakak kelas yang gue tabrak tadi," ucap Andra sambil mengaduk mie gorengnya.

—————-

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now