Failed

287K 13.5K 2.6K
                                    

Sahabat itu ada, untuk ngedukung dari belakang. Bukan nusuk dari belakang.

~~~

Setelah Fathan pulang, Angga dkk langsung menelpon seseorang. Siapa lagi jika bukan si musuh dalam selimut.

"Hallo."

"Hallo ngga, kenapa?"

"Fathan barusan dateng kesini ngeroyok kita. Besok, lo langsung jalanin rencana kita."

"Hah? Serius? Terus kalian gapapa kan?"

"Gapapa, cuman memar memar dikit aja. Pokoknya besok lo lakuin rencana kita buat bales perbuatan Fathan."

"Oke ngga."

Tut...tut..tut...

Angga tersentum licik,
"Good bye ndra."

♢♢♢

Seperti pagi pagi sebelumnya, Fathan datang ke rumah Andra dan menjemputnya.

Fathan sedang berdiri bersandar di mobilnya sambil sesekali merapikan jambul cetarnya. Padahal, tidak ada yang berubah dari jambul tersebut.

"Benerin rambut mulu, lo kalo botak juga ganteng than," sahut Nuel yang tiba tiba keluar.

"Eh, kak El. Bisa aja lo kak," balas Fathan.

"Andranya mana kak?" sambung Fathan.

"Aku disini," jawab Andra yang tiba tiba muncul.

Nuel menunjuk Andra dengan dagu,
"Tuuh tuan puteri udah dateng."

Fathan tersenyum,
"Pagi ndra."

"Pagi than," balas Andra tersenyum.

"Yaudah kak, kalo gitu gue sama Andra berangkat ya," pamit Fathan lalu bersalaman dengan Nuel.

"Aku berangkat ya kak," pamit Andra juga.

"Iya. Ati ati kalian."

Mereka langsung masuk ke mobil dan melaju ke arah sekolah.

Saat di perjalanan tidak sengaja Andra melihat bekas luka di sudut bibir Fathan. Yang langsung membangkitkan rasa keingintahuannya.

"Bibir kamu kenapa luka gitu?"

"I..ini, semalem keberet cukuran kumis," jawab Fathan asal.

Untungnya, Andra percaya dengan perkataannya.

Saat sampai di sekolah, Fathan dan Andra langsung disambut oleh keramaian di tengah lapangan. Ada seseorang yang tampak tidak asing bagi Fathan dan Andra.

"Than itu Rosa sama kak Satya," ucap Anda tiba tiba.

"Eh, sumpah itu Satya ngapain," balas Fathan.

Fathan langsung melerai Satya dan seorang murid kelas dua belas yang sudah tidak karuan keadaannya, sedangkan Andra menuju Rosa untuk menenangkan.

"KENAPA CUMA NONTONIN SIH? KALIAN PIKIR INI HIBURAN? BUBAR SEKARANG!" teriak Fathan yang langsung membuat semuanya membubarkan diri dari lapangan dengan wajah pasrah.

"Lo kenapa sih sat? Pagi pagi gini udah ribut."

"Dia duluan than," Satya menunjuk Sandi.

"Gara gara dia ngelempar botol minuman ke Rosa, bajunya Rosa jadi kotor semua. Gue cuma minta dia minta maaf, eh dia gamau. Malah ngejelek jelekin gue sebagai adek kelas yang gak punya sopan santun. Ya gue marah lah," jelas Satya.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora