Like What You Want Baby

386K 19.3K 479
                                    

"Aku cuma mau ngejaga kamu ndra. Karna aku ngga mau untuk kesekian kalinya kehilangan orang yang aku sayang. Apa aku salah?"

"Maksudnya kesekian kalinya?"

Fathan tertawa kecil. "Ada saatnya aku bakal ceritain ke kamu, tapi bukan sekarang."

Andra menyatukan kedua alisnya.
"Maksudnya apa sih?" Tanya Andra lagi.

"Udah ngga usah dipikirin." Jawab Fathan.

♢♢♢

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, Fathan dan Andra sampai. Andra langsung turun dan menyuruh Fathan masuk juga untuk mengobati memar di wajahnya.

"Masuk dulu. Biar aku obatin memarnya."

"Ngga usah biar aku ob-"

"Fathan... masuk dulu!" Ucap Andra menyekat Fathan.

Fathan mendengus pelan.
"Yaudah iyaa."

Akhirnya Fathan turun dari motornya. Ia berjalan masuk mengikuti Andra.

"Duduk dulu di sofa." Ucap Andra yang lalu diangguki Fathan.

Fathan langsung menjatuhkan dirinya di sofa,badannya terasa remuk dan lelah. Sambil terus memegangi memar memarnya, Fathan mengedarkan pandangannya.

"Bibi ngga ada?" Tanya Fathan.

"Ngga ada. Hari ini bukan harinya bibi dateng." Jawab Andra sambil membawa sekantung es batu dan satu baskom berisi air dan sebuah kain.

"Mana aja yang sakit?" Tanya Andra.

"Sini, sini, sini." Jawab Fathan sambil menunjuk tulang pipi, bibir, dan tulang hidungnya yang mancung.

Andra langsung mengobati memar memar tersebut. Otomatis wajah mereka berdua saling berdekatan. Andra sedikit gemetar saat harus selalu bertatapan sangat dekat dengan Fathan.

"Ngga usah gemeteran gitu kali ndra. Biasa aja, aku gak gigit kok."

"Ihh apaansi." Balas Andra sambil sedikit menekan bagian tulang hidung Fathan.

Fathan langsung meringis kesakitan."Aduh duh, sakit ndra. Pacarnya lagi sakit juga."

"Ya lagian kamu tuh. Untung aja tulang idung kamu nggapapa. Kalo kenapa kenapa gimana? Nekat banget si ngelawan 5 orang sendirian."

"Emang kamu ngga mau aku pesek ya?" Tanya Fathan sambil tertawa.

"Ya ngga lah." Jawab Andra cepat.

"Ehh Andra bego". Batin Andra.

"Berarti kamu udah mulai sayang sama aku." Balas Fathan.

Andra hanya diam, dia beranjak dari sofa sambil membawa kembali baskom dan es batu itu ke dapur.

"Mau makan apa?" Tanya Andra dari arah dapur.

"Kamu mau masak?" Tanya Fathan balik.

"Iya."

"Hmm." Fathan berfikir sejenak. "Nasi goreng boleh?" Lanjutnya.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now