Trouble

294K 13.6K 735
                                    

Cowo mana yang ngga cemburu kalo ngeliat pacarnya ditembak sama orang lain?

~~~

Andra tidak bisa mengekspresikan perasaannya sekarang. Senang, sedih, terharu, tidak ada ekspresi yang bisa mewakili semua perasaannya. Kecuali satu hal.

Andra berdiri dari kursinya dan langsung memeluk Fathan, Fathan sendiri terkejut dengan perbuatan Andra.

"Thank you for everything than," ucap Andra sambil meneteskan air matanya.

Fathan mengusap air mata Andra,
"Hey, kenapa nangis?"

"Aku ngga pernah bahagiain kamu, aku ngga bisa ngeganti semua yang kamu kasih. Aku ngga sekaya kamu yang bisa selalu beli barang barang mahal, ak-"

"Sst," ucap Fathan sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Andra.

"Kamu udah bayar itu semua dengan senyuman kamu. Semuanya udah lunas, bahkan berbunga. Dan tolong, jangan pernah bahas materi, karena ini semua juga bukan uang aku. Tapi uang om aku, suatu saat nanti aku juga akan bayar ini semua dengan buat dia bangga," lanjutnya.

Fathan kembali mengusap air mata Andra yang masih membasahi pipinya. Lalu Fathan memeluk Andra dengan erat.

"Sini kalungnya, aku pakein," ucap Fathan.

Andra mengambil kotak kalung itu dan memberikannya pada Fathan. Fathan membuka kalung itu, secara spontan Andra menaikan rambutnya agar Fathan lebih mudah memasangkannya.

Kalung tersebut sudah terpasang, Fathan menggeleng takjub melihat pacarnya yang kadar kecantikannya bertambah.

"You're so beautiful babe."

Andra menundukan kepalanya, pipinya terasa memanas. Mengapa ia jadi lebih salah tingkah dibanding sebelumnya.

"Yaudah, sekarang kita makan. Keburu dingin makanannya," ucap Fathan yang di angguki Andra.

♢♢♢

Setelah makanan mereka habis, Fathan dan Andra turun dari rooftop karena merasa tidak enak dengan semua orang yang ada di bawah termasuk orang tua Andra dan Nuel.

Nuel berdecak,
"Mentang mentang udah punya pacar, lagi ulang tahun, mama, papa, kakak di anggurin."

Tante Nadia memukul bahu Nuel,
"Heh! Ngga boleh gitu. Kamu juga kan pasti selama di amrik kaya gitu. Andra juga udah besar, lagi pula dia ngga sering kaya gini kok."

"Bilang aja kamu iri el," tambah Om Andre.

"Papa ngga usah ikut ikutan," sinis Nuel.

Ya, sejak Nuel pindah ke Amerika, ini adalah pertama kali Nuel dan Om Andre bertemu sejak beberapa tahun terakhir. Semua ini karena Nuel masih tidak terima dengan sikap papanya itu.

"Serigala jantan dan domba betina udah turun ternyata," ledek Budi.

"Kenapa lo? Kadal Zimbabwe," balas Fathan.

Budi mengkerucutkan bibirnya,
"Jahatnya kau mas."

"Sst udah udah, sekarang udah malem, om sama tante juga pasti capek. Jadi lebih baik sekarang kita pulang, besok juga masih sekolah kan," ucap Varo menengahi.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now