Tinggal atau Pergi?

278K 16.5K 1.6K
                                    

Kadang setiap prasangka yang lo rasain, bisa jadi itu sebuah kebetulan, atau bahkan sebuah pertanda yang tuhan kasih ke lo sebagai peringatan.

~~~

Varo dan Satya menggotong Fathan ke mobil, diikuti dengan Dave dan Wahyu.

"Dave dave, ambil kunci mobil gue di kantong celana." Ucap Varo yang langsung dipatuhi Dave.

Dave mengambil kunci mobil Varo, segeralah ia membuka pintu belakang dan menyuruh Andra masuk terlebih dahulu.

"Ndra, lo masuk duluan."

Andra mengangguk paham.

Setelah itu baru Varo dan Satya memasukan Fathan dan menidurkannya di pangkuan Andra.

"Cepetan kita kerumah sakit terdekat. Gue berangkat duluan." Ucap Varo.

Mereka langsung berpencar, Tania pun harus ikut bersama mereka untuk menemani Andra yang sekarang sedang sangat sedih.

"Tan, lo naik sama gue aja ya. Buruan." Pinta Dave sambil memberikan helm.

"I..iya kak." Jawab Tania.

Selama di perjalanan, Andra tak henti hentinya menangis. Siapa yang tidak akan sedih melihat orang yang dicintai sedang dalam keadaan lemah seperti ini.

"Than.. ayo bangun." Lirik Andra sambil mengusap darah yang terus mengalir dari kepala Fathan.

Tidak ada respon apapun dari Fathan. Tangisnya pun makin menjadi jadi. Ia harap tidak terjadi apa apa dengan Fathan.

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit. Varo langsung membuka pintu dan membopong Fathan.

"WOI TOLONGIN DONG!" Teriak Varo mengharap ada bantuan dari para perawat.

Akhirnya datanglah pertolongan. Para perawat langsung membawa Fathan ke UGD diikuti dengan Andra dan Varo.

"Mohon tunggu diluar dulu agar dokter bisa menolong pasien." Ucap suster lalu menutup pintu UGD.

Andra langsung terduduk lemas di kursi tunggu. Air mata itu tak henti hentinya membasahi pipi Andra.

Varo duduk disebelah Andra, perlahan tangannya bergerak mengusap pundak Andra untuk menenangkan gadis itu.

"Udah ndra.. lo jangan nangis terus. Lo tau kan kalo Fathan kuat, Fathan jagoan. Dia ngga akan ninggalin kita semua cuma karena hal kaya gini."

Andra mengusap air matanya.
"Gue tau semua itu kak. Tapi ngga ada yang tau sampe kapan Fathan bisa kuat dan terus jadi jagoan."

Tak lama setelah itu terdengar suara langkah kaki mendekat. Ternyata itu adalah Kinta, Rosa, Tania, Satya, Dave dan Wahyu.

"Loh kok cewe cewe pada disini?" Tanya Varo bingung.

"Iya, tadi Tania ngabarin mereka semua buat kerumah sakit." Jawab Satya mewakili.

Varo langsung berdiri kesebelah teman temannya agar teman teman Andra bisa duduk disampingnya dan memberi Andra semangat kembali.

"Kok bisa jadi kaya gini si ndra. Kak Fathan kecelakaan gimana?" Tanya Kinta.

Andra mengatur nafasnya.
"Gue ngga tau kejadian yang sebenernya gimana. Tapi emang dari awal gue udah punya prasangka buruk ke Fathan. Dan ternyata itu semua bener."

Rosa mengusap pundak Andra berusaha menenangkan dan memberi kekuatan.

"Kadang setiap prasangka yang lo rasain, bisa jadi itu sebuah kebetulan, atau bahkan sebuah pertanda yang tuhan kasih ke lo sebagai peringatan. Sekarang kita berdoa aja supaya kak Fathan ngga kenapa napa ya ndra, lo juga jangan nangis terus."

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now