War

325K 14.7K 240
                                    

Dalam kamus hidup aku, gaada kata kata mengalah untuk menang.

~~~

Hari ini, tekad Fathan sudah bulat untuk menyelesaikan urusannya dengan Tama. Dan Fathan mau agar Tama tidak mengusik hubungannya dengan Andra lagi.

Saat diperjalanan menuju rumah Andra, Fathan berfikir bagaimana respon Andra saat mengetahui bahwa dirinya dan Tama akan bertengkar sepulang sekolah nanti.

"Andra pasti bakal marah sama gue. Tapi bodo amat lah, gue udah gak tahan pengen ngabisin tu junior." Ucap Fathan di sela perjalanan.

Sesampainya dirumah Andra, ternyata Andra sudah berdiri di depan pagar rumahnya dengan tatapan memecing.

"Pagi ndra." Ucap Fathan sambil menghentikan motornya tepat di depan Andra.

"Hmm." Jawab Andra sinis.

Fathan mengkerutkan keningnya. "Kok cemberut gitu. Kenapa sih?"

"Gausah pura pura gatau. Aku yakin, kamu pasti udah mikirin respon aku kalo kamu mau berantem sama Tama kan? Dan tebakan kamu bener. Aku bakal marah."

"Udah sekarang gausah banyak ngomong dulu. Cepetan naik, kamu mau telat?" Tanya Fathan mengalihkan perhatian.

Setelah itu Andra naik dengan lesu ke motor Fathan. Walaupun begitu, pikiran Andra tidak bisa terlepas dari rencana Fathan yang akan bertengkar dengan Tama nanti.

♢♢♢

"Ndra. Nanti kak Fathan beneran mau berantem sama Tama?" Tanya Rosa sambil mengunyah bekalnya.

"Katanya sih gitu." Jawab Andra seadanya.

"Terus lo ga nyegah kak Fathan gitu? Biasanya kan lo anti banget denger kak Fathan berurusan sama yang gitu gi-"

"Lo semua gausah ikut campur urusan gue sama Tama deh. Pake nanyain Andra udah nyegah atau ngga. Ya jelas dia udah nyegah lah." Ucap seorang cowo yang menyekat perkataan Kinta sambil berkaca pinggang di depan pintu dan membuat seisi kelas menoleh.

"Anjir kan ndra. Pacar lo tuh kebiasaan deh. Untung senior, kalo seangkatan, duh... udah gue penyetin kali." Cerocos Kinta sebal.

Andra terkekeh. "Maklumin aja ya."

Setelah itu Andra beranjak dari kursinya dan berjalan menuju Fathan.

"Kamu udah makan?" Tanya Fathan yang diangguki Andra.

"Makan apa?"

"Tadi aku bawa bekal." Jawab Andra yang dibalas anggukan dari Fathan.

"Than." Panggil Andra.

"Apa ndra.." Jawab Fathan lembut.

"Kamu nanti beneran mau berantem sama Tama?" Fathan mengangguk.

"Kenapa gak ngalah aja sih sama cowo kaya dia. Kalo makin kamu ladenin, dia bakal merasa berhasil mancing kamu." Lanjut Andra.

Fathan tersenyum miring.
"Ndra. Dalam kamus hidup aku, gaada kata kata mengalah untuk menang. Sekalinya aku mau ngalah, dia bakal merasa lebih menang lagi. Jadi please ndra. Biarin aku untuk nyelesein urusan aku sama Tama."

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang