Chapter 14

11.3K 1.2K 41
                                    



Vanes tergopoh-gopoh masuk kelas. Tangan kanannya memegang majalah remaja terbaru. Gadis itu merasa lega ketika melihat Kirana sudah ada di bangkunya.

"Kiran!" Vanes langsung duduk di sebelah Kirana.

Kirana menoleh dengan gerakan cepat. "Kenapa, sih? Datang-datang kayak orang panik gitu?" alis Kirana bertaut. Dia masih merasa lesu karena kejadian tadi malam.

"Nih, baca!" Vanes menyodorkan majalah itu. "Masih ada harapan."

"Harapan apaan. Dia nggak suka ama aku, apanya yang masih ada harapan?" sahut Kirana, lemas.

Vanes terdiam. Dia memandangi sahabatnya. "Udah, nggak usah banyak ngomong. Baca aja dulu!"

Kirana menurut. Dia langsung menerima majalah itu.

"Buka halaman 15!"

Kirana langsung membuka halaman 15 dengan gerakan cepat. Lalu, geraknya melambat dan matanya membelalak ketika membaca judul artikel itu.

Cewek Menyatakan Cinta Duluan, Bukan Dosa, Kok

Wajah Kirana langsung keruh ketika membaca kalimat demi kalimat. Jantungnya berdebar lebih kencang ketika membayangkan dirinya menyatakan cinta pada Elang. Pipi Kirana memanas. Artikel itu benar. Cewek boleh menyakatan cinta lebih dulu. Hal itu bukan dosa. Justru akan membuat rasa penasaran terjawab, sehingga selanjutnya si cewek bisa menata hati, apa pun tanggapan dari cowok itu.

"Maksud kamu .. aku ...," kening Kirana mengerut. Dia menatap wajah Vanes dengan tatapan tajam.

"Iya. Kamu bisa bilang ke Elang bahwa kamu suka sama dia," kata Vanes, pelan.

"Aku? Nembak cowok? Nggak mungkin, Nes ...," Kirana meletakkan majalah itu di meja, lalu menyandarkan punggungnya di sandaran bangku. "Mau ditaruh mana mukaku. Nanti kalau dia langsung nolak, gimana?"

Vanes tertawa. "Kamu nggak perlu ngikutin saran di majalah itu bulat-bulat. Bukan berarti kamu meminta dia jadi pacarmu, lho. Intinya kamu cuma ngasih tahu Elang bahwa selama ini kamu suka sama dia. Udah, itu aja."

Kirana terdiam. Kata-kata Vanes betul. Tidak ada salahnya Kirana memberitahu isi hatinya pada Elang. Toh, dia bukan meminta Elang jadi pacarnya. Masalahnya, berani kah Kirana? Bagaimana kalau Elang tidak suka, lalu selanjutnya menjaga jarak karena merasa Kirana telah merusak persahabatan mereka?

Hela napas berat terdengar dari hidung Kirana. Gadis itu merasa berada di persimpangan. Ingin mencoba saran di majalah itu atau tetap berusaha agar Elang tahu perasaannya dengan caranya sendiri.

"Gimana?" Vanes berbinar-binar menatap sahabatnya.

Gadis yang ditatap menggeleng pelan. "Jangan desak aku, Nes. Aku nggak siap kehilangan dia."

Vanes baru saja membuka mulut ingin melanjutkan kata-kata, tapi bel tanda masuk sudah berbunyi, disusul dengan kemunculan Pak Ranu.

***

Di kamar, Kirana membuka-buka lagi majalah itu. Tadi Vanes sengaja menyelipkan majalah itu ke dalam tas Kirana ketika mereka berpisah jalan saat akan pulang.

Kirana masih terus memikirkan isi artikel di majalah itu. Ada empat poin yang benar-benar mengganggu pikiran Kirana.

Perasaanmu Menjadi Lega

Selama ini kamu memendam perasaan padanya? Selama itu pula kamu bertanya-tanya, bagaimana perasaan dia terhadapmu? Kamu akan dibayang-bayangi oleh perasaan sendiri. Apalagi jika dia memberikan tanda-tanda seolah-olah suka padamu. Ketika kamu mengungkapkan perasaan cinta, kamu akan merasa sangat lega. Bebanmu seakan terbang begitu saja.

Kamu Bisa Menentukan Langkah Selanjutnya

Ada dua kemungkinan. Dia punya perasaan yang sama denganmu atau sebaliknya. Alangkah bahagianya jika kamu sudah mengutarakan perasaan dan dia punya perasaan yang sama. Tapi jika sebaliknya, kamu bisa menentukan langkah selanjutnya. Kamu bisa dengan pasti meninggalkannya.

Terhindar dari Ketidakpastian

Ketika kode-kode yang kamu lempar tidak berhasil mendapat tanggapan yang kamu inginkan, mengutarakan perasaanmu padanya akan membuat kamu terhindar dari ketidakpastian.

Pria Menganggap Gadis yang Mengungkapkan Perasaan Lebih Dulu Adalah Gadis Keren

Banyak pria yang sangat menghargai gadis yang mengungkapkan perasaan padanya terlebih dahulu. Mereka merasa bahagia karena gadis itu berhasil membuang rasa gengsinya demi pria yang disukai.

Kirana melempar majalah itu ke sudut kamar. Kepalanya mendadak panas. Ada emosi yang tiba-tiba bergejolak menyadari dirinya tidak seberani itu, sementara dia sangat ingin melakukannya.

Gadis itu menatap dinding dengan pandangan kosong.

Jangankan menyatakan langsung, berhadapan dengannya saja aku tak tahan dengan detak jantung yang menggila, batin Kirana.

Tapi, bagaimana kalau Elang telanjur suka pada gadis lain sebelum dia tahu perasaanku?

Kirana langsung meraih ponselnya di atas meja belajar. Dia menekan lambang Instagram, lalu mencari akun Elang Ranggayudha. Gadis itu ingin memastikan, siapa tahu ada foto Elang bersama cewek. Mungkin saja cewek itu pacarnya, kan?

Diperiksanya foto-foto Elang satu per satu. Jari Kirana terus menyentuh layar ponsel sampai pada foto Elang yang sudah lama diposting.

Hanya ada satu perempuan yang berfoto berdua bersama Elang. Dia Calista, kakaknya. Lainnya hanya foto-foto teman sekelas. Itu pun hanya bersama teman laki-laki. Selebihnya, foto-foto batik.

Kirana merasa lega.

Sedikit.


Fluttering HeartsWhere stories live. Discover now