45. Sudut Pandang (POV)

1.5K 94 8
                                    

Materi : Sudut Pandang (POV)
Hari/Tanggal : Senin, 27-03-2017
Tutor : Cici Tiara TiaraWales
Notulen : Hanna HannaHanna049
Disclaimer : theWWG

=====>>>>>=====<<<<<=====

Salam kenal semua, aku Tiara, dari gen 2. Dengan akun Wp @TiaraWales.

Aku ibu dari dua putra yg lucu2.. haha.

Sekian ya perkenalannya.

>>> Sekarang lanjut, materi tentang menentukan PoV (Sudut pandang).

Apa itu sudut pandang?

Jawaban member :
•Penempatan seorang penulis dalam cerita.
•Cara melihat sesuatu. Dalam hal ini, ceritakan.
•Penempatan seorang penulis dalam cerita yang dibuat.

Hehe..yak..bener semua..

Menurut KBBI, sudut pandang adalah cakupan sudut bidik lensa terhadap gambar. Nah, jika kita kaitkan dengan kepenulisan, sudut pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita. Jadi, penulis bisa memilih dari sudut mana pun yang dia rasa sesuai untuk menjelaskan suatu hal/kejadian/peristiwa di dalam cerita. Apakah dari sudut pandang tokoh dalam ceritanya atau dari sudut pandang penulis sebagai narator yang berada di luar cerita.

Pintar-pintarlah memilih PoV yang sesuai untuk ceritamu. Karena konon katanya, jika salah memilih PoV, maka cerita yang kita tulis akan terasa salah di mata pembaca. Entah itu feel-nya nggak dapet atau inti ceritanya nggak tersampaikan dengan baik ke pembaca.

Ada berapa jenis PoV yg kalian ketahui? Ada banyak sebenarnya..

Tapi umumnya hanya diketahui 3 macam.

1. PoV Orang pertama tunggal

Penulis dalam sudut pandang ini menempatkan dirinya sebagai pelaku sekaligus narator dalam ceritanya. Biasanya menggunakan kata ganti aku, saya, atau gue.

PoV 1 ini dibedakan berdasarkan kedudukan "Aku" di dalam cerita itu. Apakah "Aku" sebagai pelaku utama cerita atau hanya sebagai pelaku tambahan yang menuturkan kisah tokoh lainnya.

a. "Aku" tokoh utama

Pembaca akan menerima cerita sesuai dengan yang diketahui, didengar, dialami, dan dirasakan tokoh "Aku".

Tokoh "Aku" menjadi narator sekaligus pusat penceritaan. Biasanya tokoh utama adalah protagonis, tapi ada juga yang antagonis.

Nah, PoV ini cocok banget untuk menceritakan konflik internal (konflik batin) akibat dari pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, atau harapan dari tokoh cerita. Karena penulis akan lebih leluasa mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh tokoh.

Contoh:
Gue sadar ini salah, tapi setiap kali melihat Andar bersama pacarnya, gue nggak bisa nahan diri. Sakit! Rasa sayang gue ke Andar terlalu dalam, terpupuk sejak gue dan dia masih berseragam putih biru. Gue sebangku dengan Andar pas kelas 1 di SMPN 2. Gue nggak butuh waktu lama buat nyadarin perasaan gue ke dia. Gue sayang dia... tapi kepengecutan gue membungkam fakta itu selama bertahun-tahun sampai akhirnya gue kena getahnya sendiri.
Sekarang, Andar udah punya pacar. Udah terlalu terlambat buat mengklaim dia sebagai milik gue.

b. "Aku" tokoh sampingan

Penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku dalam cerita, hanya saja kedudukannya bukan sebagai tokoh utama. Keberadaan "Aku" di dalam cerita hanya sebagai saksi. Dengan demikian, tokoh "Aku" bukanlah pusat penceritaan. Dia hanya bertindak sebagai narator yang menceritakan kisah atau peristiwa yang dialami tokoh lainnya yang menjadi tokoh utama.

Kelas Menulis The WWGWhere stories live. Discover now