54. PENDALAMAN PLOT

1.1K 92 3
                                    

Materi: Pendalaman Plot
Hari/tanggal: Senin, 10 April 2017
Tutor: malashantii
Notulen: Cia
Disclaimer: theWWG

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Halo, selamat malam semuanya. Karena ini dari wattpad semua kan? Perkenalkan, aku pemilik akun malashantii

Terima kasih sudah diundang ke sini, ngomong-ngomong ini acaranya kita akan membahas tentang pendalaman plot ya.

MATERI

Jadi begini, kalian pasti sudah pernah baca kalau ada dua jenis penulis kan?
Ada penulis outliner dan penulis discoverer.

Simpelnya, yang biasa buat outline rapi sebelum mulai nulis itu outliner. Sedangkan discoverer, penulis suka-suka, seperti kebanyakan penulis wattpad. Dan aku termasuk dalam tipe discoverer. Silahkan dikira-kira sendiri kalian masuk yang mana.

Kalian sebelum bikin cerita apa saja yang dipersiapkan?

Nah, kalau aku pribadi persiapanku seperti ini:

1. Cari nama yang bagus untuk si tokoh utama.

2. Carikan pekerjaan yang cocok.

3. Baru plot dan segala macam muncul dengan sendirinya.

Aku seringnya dapat nama bagus, keluarlah plot. Aku harap kalian bisa menemukan cara yang paling pas menurut kalian masing-masing.

Nah, ide saja nggak bisa jadi cerita. Setelah itu, yang paling penting adalah proses pengendapan idenya. Ini yang suka bikin lama. Dari proses pengendapan ini, aku dapat alur, twist, ending dan segala macam. Karena kubilang tadi aku bukan outliner, makanya proses ini yg paling lama.
Kalau sudah mengendap, eksekusi jauh lebih mudah.

Dalam proses pengendapan, kita pikirkan segala macam. Karakter tokoh, alur, ide besar cerita, letak twist di bagian mana, kelogisan, ending seperti apa.

Berapa lama ngendapinnya?

Kalau aku pribadi enggak ada patokan pasti. Aku bikin Elle, lalu aku menemukan plot besar lengkap dengan segala karakter twist ending dalam waktu yang cukup lama.

Aku bukan outliner, jadi segala macam itu cuma kurekam di kepala, kalau ditulis rapi malah hilang. Jadi, yang kucatat cuma detail kecil saja. Plot besar di kepala.

Outline penting sih, itu membantu biar kita nggak melebar ke mana-mana ceritanya. Aku pernah mencoba pakai outline. Lumayan, cerita jadi rapi. Tapi aku secara pribadi enggak nyaman memakai outline.

Tidak terlalu susah kalau memakai caraku. Yang penting kita nyaman, dan tips biar bisa fokus ngendapin ide adalah jatuh cintalah sejatuh-jatuhnya dengan tokoh yang kamu buat.

Kadang-kadang, ide baru muncul, lalu ide lama terlupakan. Aku sangat sering seperti itu. Ya, tidak apa-apa, dijalani saja mana yg paling menarik hati kalian lebih dalam. Itulah makanya aku sulit, nyaris nggak bisa jalan dua cerita sekaligus. Salut sama teman-teman yang on going-nya banyak dan tetap bisa konsisten sampai tamat.

Soal tokoh, menurut aku pribadi (walaupun masih sulit menghindari menciptakan tokoh dengan tipikal fisik sempurna alias flawless), secara karakter aku lebih suka tokoh yg 'rusak'. Karena yang 'rusak' itu lebih gampang dibikin twist.

Nah, coba deh, bandingkan. Kalian ciptakan dua tokoh. Satu karakter sempurna, satunya banyak cacat emosinya, punya banyak masalah. Lebih dinamis yang banyak cacat emosi.

Bukan badboy, ciptakan masalah yang akan dimiliki tokoh-tokoh itu. Ini cocok di aku, tapi mungkin nggak cocok di penulis lain. Masalah. Sesuatu yang kurang dalam diri si tokoh.

Terakhir, sesuai pengatamanku dan dari pengalaman pribadi, buku yang paling kita sukai punya pengaruh besar dalam gaya menulis kita.

Yang biasa baca amore-metropop mungkin tidak sama seperti aku yang cenderung suka tokoh 'rusak'.

Oke, itu beberapa hal yang bisa aku share di sini.

☆SESI TANYA-JAWAB

Q1:
Kak, bagaimana tips melamun yang baik? Selain memikirkan? Riset juga kah?

A1:
Melamun yang baik seperti bikin outline tapi di dalam kepala. Kita bayangin saja runtutan cerita seperti apa. Permulaan konflik, twist-twist ditaruh di bagian mana.

Dan riset, nggak ada yg lebih penting dari pada riset. Risetnya, seberapa banyak kita perlu datanya, dan seberapa penting memengaruhi jalan cerita.

Q2a:
Tokoh yang rusak itu gimana maksudnya ya, Kak? Dari segi fisik saja atau mental juga? Terus, gimana menjaga sebuah tokoh itu nggak terlalu sempurna dan hidup di cerita, nggak cuma nempel saja?

A2a:
Rusak dalam pengertianku lebih ke cacat emosional. Kalau fisik, sudah kubilang akupun masih suka bikin tokoh yg perut rata kayak papan cucian.

Intinya, biar tokoh nggak terlalu sempurna, kasih dia masalah. Bikin dia membuat pilihan yg salah, enggak tepat.

Q2b:
Contoh cacat emosional kak?

A2b:
Cacat emosional: nggak percaya sama orang, nggak bisa berkomitmen, skeptis.

Daftar aja sifat2 negatif yg kamu tahu, pasang itu di tokohmu, biar cerita nggak datar.

Q3:
Menurut Kak Mala, mana yang didahulukan untuk ditulis: outline yang sudah jadi atau cerita yang setiap hari dilamunin?

A3:
Yang aku utamakan adalah yang lebih banyak mengusik jiwaku.

Q4:
Terus, cara penceritaan pekerjaan biar nggak terkesan nempel dan terlalu banyak yang bikin bosen gimana, Kak?

A4:
Twist bisa muncul dari kerjaan si tokoh.

Tentang kerjaan tokoh, sebenarnya kita harus selipkan pintar-pintar. Jangan terlalu detail, malah akan membosankan. Jangan dijabarkan terlalu banyak. Aku pernah kebanyakan deskripsi, lalu puyeng sendiri baca ulang, mual. Selipkan saja di percakapan, dikit-dikit.

Q5:
1. Kak dalam pengembangan plot dan outline, sebaiknya melakukan riset dulu sebelum membuat outline atau membuat outline dulu baru riset?

2. Kalau seluruh outline sudah jadi udah fix dan udah update, ternyata di tengah jalan mandeg karena ngerasa kurang cinta sama outline-nya dan ada ide lain, boleh nggak kira-kira outline itu dirombak, atau hanya ditambah dalam pengembangan plot aja?

A5:
Riset atau outline dulu ya?

Sepertinya enak jalan keduanya bareng. Itu tadi kenapa kubilang aku cari kerjaan buat tokohnya dulu sebelum bikin plot.

Akupun suka bongkar pasang plot dalam perjalanan

Malah bagus kalau terbiasa pakai outline, lebih rapi. Tidak ada yang lebih bagus yang mana, ada plus minus-nya masing-masing. Mana yg bikin kita nyaman saja.

Tidak apa-apa bongkar pasang, itu perlu. Kan nggak mungkin kita bisa dapat plot terbaik di percobaan pertama.

PENUTUP

Saran untuk kalian semua: Menulis nggak usah pakai beban ya, dinikmati saja dengan penuh cinta.

Terima kasih.

••••••••••

Terima kasih atas waktu dan sharing-nya Kak Mala. Jangan kapok main di WWG lagi, ya, Kak.

Kelas Menulis The WWGDär berättelser lever. Upptäck nu