Bab 8 She is Me

9.5K 788 2
                                    

Suasana di café 'n Resto itu sudah tidak terlalu ramai, jam makan siang sudah lewat, yang tersisa hanya beberapa pelanggan yang asyik ngopi sambil menikmati pastry yang tersedia dan beberapa pelanggan yang asyik dengan gadget dan laptop, memanfaatkan fasilitas wifi gratis di tempat ini.

Joanna tampak mendekati Melanie yang masih berdiri mematung seakan ia tidak percaya apa yang telah di lihatnya, Joanna mengulurkan tangan nya ke arah gadis di hadapan nya.

"Hai, dari tatapanmu aku yakin kamu tahu siapa aku sebenernya, karena aku juga mengenali siapa yang berada di depan aku sekarang", Joanna tersenyum hangat sedangkan Melani yang masih syok masih menatap tak percaya sosok tubuh di depan nya, tubuh yang dulu jadi milikku.

"Bisakah kita bicara berdua?, tapi sebaiknya kamu minta ijin dulu sama Oma Nuke untuk off sebentar, seprtinya banyak yang harus kita bicarakan" lanjut Joanna

"Oma Nuke sedang ke Singapore, aku akan bicara dulu dengan Dave. Kamu tunggu disini sebantar ya" Balas Melanie sambil menarik salah satu bangku, lalu dia bergegas menuju ke arah lelaki yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua, memandang Melani tepatnya.

Joanna coba memperhatikan wajah itu, dia belum pernah lihat pria itu, pegawai barukah?! Pikirnya, belum sempat Joanna mengingat kembali tentang lelaki tampan yang berbicara serius dengan Melanie, tiba-tiba Hp nya berbunyi " JONI Calling"

"..."

"Iya, aku udah ketemu sama dia. Kayaknya aku bakal lama ngobrol sama dia. Kamu sama Jeffrey jalan-jalan aja dulu. Nanti klo sudah selesai aku telpon, jemput aku"

"..."

"Jeffrey mana? Aku mau ngomong"

"..."

"Jeff, minta tolong temenin Joni dulu ya, aku masih lama disini"

"...."

"maaf aku ngerepotin kamu Jeff, padahal kita baru kenal beberapa jam aja"

"..."

"Iya, aku bakal ada di tempat ini aja kok, gak kemana-mana. Nanti klo udah selesai aku telpon kamu ya. Thanks ya Jeff, Bye"

"..."

Melanie berjalan kembali ke meja dimana Joanna berada, "kamu sama siapa ke sini?"

" Sama Jonathan dan Jeffrey, teman nya" jawab Joanna.

Mata Melanie membulat lalu tampak selapis cairan menggenang di pelupuk matanya, "Jhon ada disini?!" Tanya amelanie bersemangat.

Joanna mengangguk pelan, ia tau bagaimana perasaan gadis yang ada di hadapan nya sekarang. "Dia lagi jalan-jalan sama temen nya, nanti dia kesini jemput aku klo urusan kita sudah selesai"

Melani tampak berusaha menahan setetes air bening jatuh di sudut matanya, tapi ia tidak sanggup menahan nya. Buliran itu jatuh begitu saja, mengalir di pipi putihnya. Joanna mengusap air mata itu dengan punggung tangan nya "bisa kita ke tempat yang lebih privat, rooftop aja" ajak Joanna.

Melanie tersadar bahwa mereka masih ada di tengah-tengah resto, ia lalu tersenyum dan meraih tangan Joanna untuk mengikutinya ke lantai paling atas resto tersebut.Cafe 'n Resto tersebut adalah bangunan dua tingkat dimana atap paling atas, rooftopnya telah di sulap menjadi tempat hangout terkenal di kota ini. rooftopnya di tata seperti taman kecil dengan bangku-bangku taman di tengahnya, di beberapa sudut ada beberapa gazebo dengan atap rumbia, di sekelilingnya dipagari besi setinggi dada dan dihiasi tumbuhan-tumbuhan yang menambah keasrian tempat itu. Hiburan Live music ada setiap malam minggu, menambah ramai tempat ini. Dari atas sini, kita bisa menikmati pemandangan lampu-lampuh indah kota Batam di amalm hari, iya hanya di malam hari tempat ini di buka. Sebenernya Rooftop ini adalah ide dari Melanie, iya Melanie yang saat ini terperangkap dalam tubuh Joanna.

Joanna dan Melanie terduduk di salah satu gazebo di sudut roof topnya, tak lupa Melanie siapkan minuman untuk Joanna. Cuaca siang itu tidak mendung juga tidak cerah, seolah-olah mentari masih asyik berlindung di balik awan, ditambah semilir angin membuat suasana siang itu tambah syahdu. Seperti dua gadis yang saat ini sedang duduk terdiam, bingung akan apa yang harus di bicarakan terlebih dulu.

"Aku.."

"Aku.."

Kedua gadis itu berkata bersamaan, membuat mereka tergelak lalu tertawa. Joanna coba memecahkan kesunyian diantara mereka.

"Maafkan aku baru sempat kemari menemuimu sekarang. Baru 3 hari ini aku pulang ke rumah setelah 2 minggu sebelumnya aku, maksudku tubuh ini tak sadarkan diri, koma"

Melanie membelalakan matanya, "Koma ?!"

"Iya, dan saat aku terbangun semuanya berubah. Aku bukan yang dulu lagi, aku bukan berada di tubuhku lagi. Dokter, Bunda dan Jonathan mengira aku amnesia karena tidak mengenali mereka padahal aku memang tidak tahu apa-apa mengenai mereka" Joanna menunduk

"Aku juga mengalami hal yang sama, tapi aku tidak sampai koma. Tubuhmu ini tubuh yang kuat, tapi seperti kamu bilang, aku juga kaget kenapa aku bisa berada di tubuh yang bukan milikku. Dokter, Oma Nuke dan Dave mengira aku Amnesia akibat benturan saat kecelakaan. Kecelakaan yang aku tidak tahu apa dan dimana, lalu aku tiba-tiba dibawa pulang ke kota ini"

"kamu tidak tau tentang kecelakaan itu?"

"Tidak, hari saat kecelakaan itu terjadi, aku tidak mengingatnya sama sekali. yang aku ingat harusnya saat itu adalah jadwal fitting baju pertunangan ku dengan Evan"

"Evan," desis Joanna, "haruskah aku tanyakan itu sekarang?"

"Menurut Bunda, ibumu, hari itu memang kamu akan fitting baju pertunangan mu dengan Evan. Dan saat perjalanan kamu mengalami kecelakaan, menurut saksi mata, kamu berusaha menghindari seorang anak kecil yang berlari kearah mobil mu, tapi kamu menghindar dengan membuang setir mu ke arah kiri dan menabrak truk lori. Itulah yang terjadi. Sedangkan aku saat itu yang berlari berusaha menangkap anak kecil itu, mencegahnya lari ke arah jalan raya, aku memang berhasil menangkap anak itu tapi aku terjatuh dan kepalaku membentur sesuatu. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa, yang kutahu saat aku bangun dan membuka mata, semuanya telah berubah"

Melanie menutupkan rapat-rapat matanya, suatu kilasan terlintas di pikiran nya, suara rem mobil mendecit kencang,suara tumbukan besar dan sesuatu yang berputar-putar. Melanie makin mengernyitkan dahinya, terasa kepalanya seperti ditusuk oleh sesuatu yang kecil dan tajam, berusaha menyambungkan kembali rangkaian memorinya

"Kamu tidak apa-apa, Joanna.. kamu baik-baik saja?!" Tanya Joana sambil memegang bahu Melanie, lalu ia bergegas mengambil botol mineral di mejanya dan memberikan nya kepada Melanie. Ia meminumnya lalu menghirup pelan-pelan udara di sekelilingnya dan menghembuskan nya.

"Aku gak apa-apa. Sepertinya aku melihat kilasan-kilasan kejadian hari itu, tapi masih samar-samar" ucap Melanie

"Jadi kamu beneran gak inget saat hari kejadian itu?!"

Melanie menggeleng pelan, " Aku bener-bener gak ingat apa yang terjadi hari itu. Tapi aku bisa mengingat Bunda, Jonathan dan keluargaku lainnya. Aku berusaha menghubungi Hp ku, maksudku Hp mu, tapi tidak pernah aktif. Ternyata kamu koma. Aku tidak bisa berbuat banyak, apalagi keadaan ku tidak memungkinkan untuk bepergian, Oma Nuke dan Dave membawaku pulang kemari"

" Apa yang akan kita lakukan sekarang? Bagaimana cara mengembalikan semuanya seperti semula?" Tanya Joanna sambil menatap langit yang menampilkan warnanya yang indah diirngi awan yang berarak rapi.

"Aku juga tidak tahu, tidak mungkin kita mereka ulang kejadian hari tersebut, nyawa kita taruhan nya" jawab Melanie sambil menatap langit yang sama dengan yang di tatap oleh Joanna.

"Gilaa, aku juga gak mau, masih bisa hidup sampai saat ini aja aku sudah sangat bersyukur bisa kembali, walaupun keadaan nya berubah seperti ini"

Tanpa di sadari mereka menarik dan menghela nafasnya bersamaan lalu menyilangkan kakinya ke sisi lain, bersamaan juga.

TBC

Mudah-mudahan udah gak pada bingung lagi tentang Joanna dan Melanie ya, cara penyebutan nya tetap saya dasarkan pada tubuh aslinya bukan jiwa yang mendiami didalamnya.

I am Not Me (End)Where stories live. Discover now