Cinta Ayudia

6.5K 146 2
                                    

Haii... ini bukan update-an ya.

Cuma mau kasih tau aja next story yang bakal saya garap sudah saya putuskan yaitu Cinta Ayudia chemistry Ayu-Al sudah melekat kuat di hati dan pikiran saya, sudah saya pikirkan masak-masak gimana ceritanya. Berbeda dengan story melanie yang masih 'mentah' dalam ruang ide saya. jalan ceritanya belum cukup kuat untuk memuaskan hati saya hehehe.. pasti akan dilanjut tapi mungkin agak lama.

Dan saya akan fast update untuk menyelesaikan story Joanna dan lanjut sama story Ayu. dan di bawah ini cuplikan bab terbaru yang akan saya publish sebentar lagi di Cinta Ayudia, jangan lupa masukin ke reading list ya.

"....Ayu melangkah keluar dari kamar mandi dengan mengendap-endap, ia lupa membawa pakaian ganti ke kamar mandi, dan ia hanya mengenakan jubah mandi untuk menutup tubuh polosnya. Ia terpaku di meja rias saat melihat bayangan dirinya di cermin tepatnya bekas kemerahan yang membekas di pipinya. Sebulir airmata lolos dari pertahanan nya, sebenarnya ini bukanlah pukulan pertama yang di terima dari ibu mertuanya, ini yang kedua kalinya sedangkan omelan nya hampir setiap hari ia terima. Tapi ia tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena ia tahu setiap omelan dan hukuman nya memang beralasan dan ia tidak pernah memasukkan makian ibu nya itu ke dalam hatinya.

Tapi kali ini berbeda, hatinya kini sedang terluka juga, terluka karena suaminya. Selama ini Rangga selalu memperlakukan dirinya baik seperti mereka dulu masih bersama-sama saat masih sekolah, dan suaminya masih menyayangi dan menjaganya sama seperti dulu. Suaminya masih menganggap dirinya sebagai sahabatnya, status itu nampaknya tidak berubah dalam hati Rangga setelah apa yang ia lihat siang tadi di lobby kantor. Setelah lima tahun ia mengabdikan diri kepada suami dan keluarganya, ia masih tidak puas karena hati Rangga belum bisa ia miliki, tetesan airmata yang lain kembali mengalir di pipi mulusnya.

"Ayu.."

Ayu tersentak kaget tidak menyadari Rangga yang sudah masuk ke kamar dan kini berdiri di hadapan Ayu dengan wajah sedih. Tangan kekar itu berada di bahunya dan satu tangan nya mengusap airmata yang mengalir di wajah Ayu.

"Maafkan ibuku..."

Rangga tidak mampu berkata-kata selain kata maaf, ia memeluk wanita di hadapan nya yang kini terisak di pelukan nya.

Sementara Ayu membalas pelukan erat Rangga, hatinya merasa hangat bisa membagi kesedihan dengan suaminya. Ia menghirup dalam aroma tubuh Rangga yang disukainya, entah keberanian darimana yang muncul dalam diri Ayu, ia melonggarkan tali jubah yang membelit tubuhnya.

Malam ini ia ingin Rangga memilikinya, walaupun ia tau resiko yang akan terjadi setelahnya, Rangga mungkin akan menyadari jika selama ini ia bukanlah wanita yang Rangga kira.

Ayu mendongakkan wajahnya dan melihat kearah Rangga, "Mas.. " panggilnya pelan, mata mereka saling berpandangan, mata Ayu yang penuh dengan hasrat tampak lebih gelap dari biasanya dan menggoda mata Rangga yang menatapnya intens.

Jubah mandi Ayu terbuka memperlihatkan bahu telanjangnya, tangan Ayu menarik kerah suaminya dan mendekatkan wajahnya ke hadapan nya.

Ayu menempelkan bibirnya di bibir suaminya, ia bergerak ragu takut suaminya akan menolaknya.

Sementara Rangga cukup terkejut dengan tindakan berani Ayu, kedua tangan nya berada di bahu Ayu berusaha mendorongnya, ia kembali terkejut karena bahu istrinya terasa lembut di tangan nya, lembut dan mulus. Saat memandang dari sudut matanya, ia melihat jubah istrinya sudah turun ke perutnya tertahan oleh lengan Ayu.

Ini pertama kalinya ia merasakan kelembutan tubuh istrinya secara sadar, kedua tangan nya naik ke leher jenjang Ayu dan memegang kedua pipinya lembut, ia membalas ciuman istrinya. Ciuman yang dalam dan penuh hasrat, Rangga tidak berniat menghentikan sentuhan nya pada Ayu, toh ia adalah istri sah nya, halal untuk ia sentuh. Selama kuliah terpisah dengan Ayu ia memang tidak pernah menyentuh istrinya itu, ia takut jika sudah mengenal tubuh istrinya maka ia tidak bisa konsentrasi kepada kuliahnya dan menyelesaikan nya dengan cepat. Alasan yang cukup mengada-ada padahal sebenarnya ia belum siap menjadi seorang Ayah dan seorang suami dalam waktu semalam karena kesalahan yang ia lakukan saat ia mabuk.

"Mas..." desahan lembut keluar dari bibir Ayu saat ciuman Rangga turun menciumi leher nya, gelenyar nikmat terasa di perut Ayu dan tubuhnya teras lemas dengan perlakuan Rangga terutama saat tangan suaminya menyentuh payudaranya. Bibir Rangga kembali melumat bibir Ayu yang membalas ciuman nya malu-malu.

Dessy tidak pernah malu-malu jika menciumnya... shit

Kesadaran itu seperti air es yang memadamkan gairahnya seketika. Ia melepas kan ciuman nya di bibir Ayu. Tangan nya memperbaiki jubah mandi Ayu yang melorot, suranya yang berat berusaha menahan gairahnya.

"Aku bawakan es untuk mengompres pipi mu supaya tidak bengkak keesokan hari. Ganti bajulah, setelah itu turun ya. Aku dan Della akan menunggu mu untuk makan malam"

Rangga membalikkan tubuhnya dan menutup pintu di belakangnya, ia mendengus pelan menahan desakan di bawah tubuhnya yang menuntut pelepasan. Tapi ia tidak bisa melakukan nya kepada Ayu di saat hatinya telah dimiliki wanita lain, tidak adil bagi Ayu jika dirinya ikut mempermainkan hati sahabatnya.

Sementara Ayu kembali menangis bersimpuh di pinggir ranjangnya, ia merasa seperti pelacur yang menggoda kliennya dengan tubuh telanjangnya. Sebenarnya sah-sah saja ia merayu suaminya tapi melihat penolakan Rangga semakin terasa sakit di hatinya. Ia tahu Rangga akan melakukan apa saja untuk melindungi dan menjaganya, termasuk menjaganya terluka dari dari diri Rangga sendiri...."

I am Not Me (End)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin