03 | Caroline siapa namanya?

18.3K 752 7
                                    

|| t y p o
|| C u s s i n g
• • • • • • • • •

08.48
Kelas akan dimulai jam sepuluh nanti. Masih ada cukup waktu untuk pergi ke kampus, bahkan lebih.

Lelaki itu, Dominic mengambil kaos oblong dengan logo salah satu band legendaris di tahun delapan puluhan itu dan memakainya. Hari ini ia memutuskan untuk memakai skinny ripped jeans hitam yang membuat kakinya nampak ramping serta sneakers yang dapat dipastikan berharga lebih dari setidaknya lima juta IDR.

Penampilannya begitu santai namun tetap terdapat aksen dominan padanya. Aura yang dapat membuat orang lain tunduk di kakinya. Dan ia sungguh-sungguh menyukai melihat hal itu.

"Pagi, Ma." Sapa anak lelaki itu kepada ibunya. Ibunyapun membalas sapaannya dengan ceria dan mengatakan kalau ia memasak sarapan kesukaan anak lelakinya itu.

"Makasih makanannya, Ma. Aku pergi dulu ya. Mungkin aku pulang malem kayak kemaren." Ibunya mengangguk saat telinganya mendengar informasi itu.

09.27
Batang hidungnya sudah muncul di kampus tapi ia yakin belum ada yang datang ke kelas karena masih ada sekitar setengah jam lagi sebelum kelas dimulai.

Ia mengeluarkan ponselnya namun bukan untuk mencari kontak gadis itu.

•••
Lala

Lele

Lili
•••

Nah itu dia kontaknya. Jempolnya langsung bergerak menekan huruf-huruf tersebut.

Oi
09.27

Ape lo?
Pagi² udh bkin org sakit kepala j
09.29

Dmn lo
09.29

Rmh la
Dmn lgi mangnya gua jam² segini
09.29

Idk
Di jln mungkin
KRN LO ADA KELAS DI
JAM 10 PAGI??!
09.30

Anju?
Zeriusan L?
09.30

Iye, bege
Cptan govløk
09.30

Tngguin gua 10 mnt lgi
09.30

Dengan perasaan kesal Dominic mematap ponselnya. Temannya yang satu itu tidak permah berubah. Berulang-ulang kali ia selalu telat dan membuat Dominic jadi harus ikutan telat. Dan percayalah kalau Dominic dan telat adalah kombinasi paling buruk yang pernah ada. Ia begitu disiplin dan terbiasa dengan jadwal. Sedangkan orang seperti temannya itu-Lele, lebih senang untuk rileks dan melakukan perencanaan yang mendadak.

Ah ya lalu gadis itu...dia kuliah di sini juga katanya. Jurusan apa katanya? Ah ya, fashion design. Beruntung fashion design dan arsitektur berada pada gedung yang sama. Mungkin ia bisa mengunjungi gadis itu hari ini.

Carol, Caroline siapa namanya? Ah, dia lupa bertanya. Semoga nanti bisa bertemu lagi dengan gadis itu, ya walaupun sudah memiliki kontaknya.

"Hai, Man." Sapa seseorang dengan senyuman polos di wajahnya.

"Kampret, lo." Gerutu Dominic pelan mengingat kalau mereka sedang berada di tempat umum saat ini.

"Sori laa, gua juga lupa kali kalo hari ini ada kelas. Ngomong-ngomong cewek yang kemarin siapa sih? Kok lo punya pacar ga bilang-bilang?" Tanya lelaki itu saat mengingat kalau temannya kemarin itu pergi mengunjungi cafe kecilnya itu. Usaha yang ia jalankan itu memang belum suskes benar namun cukup membuatnya puas sementara.

Honey Moneyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن