11 | gua udah booking dia

15.1K 566 3
                                    

⚠|| t y p o
⚠|| c u s s i n g
• • • • • • • •

10.29
"Haduh, nih orang kenapa sih harus bikin gua merasa guilty. Masa iya dia mau nungguin gua setengah jam. Gua mah udah tinggal aja orang kek gitu-yang harus ditungguin lama-lama." Gerutu Carol dengan caranya yang lucu, membuat abangnya tersenyum.

"Lo kenapa sih? Masih pagi udah marah-marah aja. Lagi siklus bulanan ya?" Tanya Abangnya dengan senyuman lebar. Mungkin itu karena ia telah berbaikan dengan pacarnya.

"Ish, emang perempuan cuma boleh kesel pas lagi siklus bulanan doang? Diskriminasi gender lo, bang." Omel adiknya juga dengan cara yang sama. Namun Ken hanya tertawa sambil menggumamkan maaf beberapa kali.

"Oh ya, lo ada kelas jam berapa hari ini?" Tanya abangnya sambil mengotak-atik remot TV di ruang tamu.

"Setengah 12, lo bukannya kerja jam 11? Kok malah leha-leha?" Alis kanan Carol terangkat.

"Gua kaga kerja hari ini. Shift gua diganti sama orang lain soalnya dia lagi perlu uang." Penjelasan Ken membuatnya mengangguk dan ikutan duduk di sebelah abangnya.

"Bang, jadi mau kenalan sama si--." Tunggu, apa ia benar-benar mau mengenalkan Dominic kepada abangnya?

"Si Dominic-Dominic itu? Mama cerita ke gua kalo dia, kemaren kemaren dateng ke sini." Yah, berhubung ibunya sudah bercerita, apa salahnya ia melanjutkan.

"Mama cerita apa aja?" Tanya Gadis itu sambil menatap abangnya pensaran.

"Yah, Mama kira dia pacar lo, trus gua bilang bukan-kan kata lo waktu itu dia cuma temen. Trus yah, Mama gak percaya, yaudah. Jadi dia masih ngira lo pacaran sama dia. Mama sih keliatannya seneng banget lo deket sama dia." Mata Carol terbelalak. Kebiasaan ibunya dari dulu tak pernah berubah. Beliau selalu menganggap teman lawan jenis yang kedua anaknya bawa ke rumah memiliki status pacar dengan mereka.

"Aduh, Mama. Gak pernah berubah deh. Padahal gua cuma temenan sama dia."-untuk saat ini.

"Carol, lo tahu kan gua gak bisa sembarang approve orang buat jadi cowok lo. Inget James? Si anj ng tukang selingkuh itu? Gua gak mau lo dapet cowok kayak gitu lag-"

"Baaang, gua cuma temenan sama Dominic. Jangan mikir yang aneh-aneh deh!" Seru si anak bungsu dengan marah, namun pipinya sudah memerah saja.

"Iya, mungkin sekarang lo temenan. Tapi ke depannya, kan siapa yang tahu? Gua cuma pengen antisipasi aja." Carol yang wajahnya sudah masam hanya mengangguk patuh dan mulai membicarakan hal acak dengan abangnya.

13.23
"Carol, lo ada acara gak hari ini? Jalan kuy. Bosen nih gua." Kelas sudah selesai hari ini, dan ajakan untuk hang-out dari temannya itu sungguh menggoda. Namun Dominic sia an itu telah membuatnya berjanji untuk bertemu.

"Gua-"

"Dia gak bisa. Gua udah booking dia untuk hari ini." Jawab suara berat di belakang tubuh gadis itu. Carol hampir saja melompat karena kedatangan lelaki itu yang tiba-tiba.

"O-ohh, gitu. Ya-yaudah gua balik dulu ya, Carol." Temannya langsung lari terbirit-birit meninggalkan mereka berdua. Tuhkan, aura Dominic itu sungguh mengintimidasi.

"Ish, lo mah buat temen gua takut aja." Gerutu Carol dengan mencebikkan bibirnya dengan gaya lucu, membuat lekaki itu tertawa kecil.

"Ayo. Jadi kita mau kemana?" Tanya lelaki itu sembari berjalan ke area parkir.

"Ugh, gak tahu. Terserah lo aja. Kan yang ngajak ketemuan itu lo." Dominic mengangguk sambil memikirkan beberapa tempat kesukaannya yang bisa mereka kunjungi.

Honey MoneyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora