22. Lo Malu?

6.7K 500 46
                                    

...

[22- Lo Malu?]

Marsha berdiri sambil meregangkan otot-ototnya. "Yuk," ajaknya.

"Bentar, bentar..." aku cepat-cepat memasukkan buku ke dalam tas.

Setelah itu aku dan Marsha segera keluar dari kelas.

"Lov! Tunggu!"

Aku berhenti dan menunggu Milo mendekat. Marsha juga ikut berhenti.

"Gue mau ngomong bentar."

"Lo duluan aja, Sha. Gue nanti nyusul deh."

Marsha mengangguk dan segera bergabung bersama Febi untuk ke kantin.

"Kenapa?" tanyaku.

Milo mengajakku kembali masuk ke dalam kelas.

"Gimana perjanjian kita?" tanyanya setelah mengajakku duduk di bangku paling depan.

"Gimana apanya?" tanyaku.

"Perjanjian yang di perpustakaan waktu itu."

Aku membenarkan posisi dudukku dan menatapnya dengan malas. "Lo ngelindur, Mil? Perjanjian kita itu satu bulan. Dan ini belum ada satu bulan."

"Tapi gue udah nggak sabar, Lova."

"Nggak sabar ngapain? Ambigu lo!" Aku menjitak pelan kepalanya.

"Nggak sabar resmi sama lo lah!"

Aku mengangkat alisku.

Padahal dia sendiri sudah melanggar perjanjiannya.

"Gue nggak mau jawab," tukasku lalu berjalan keluar dari kelas.

"LOVA!"

Aku berhenti dan menatapnya dengan kesal.

Milo berlari mendekatiku. "Lo malu ya kalo pacaran sama gue?"

Aku diam.

Milo menatapku dengan penuh harap.

Aku menghela napas. "Gue nggak malu. Tapi gue emang belum bisa jawab."

Aku kembali berniat menyusul Marsha di kantin.

"Lo nggak percaya sama gue, Lov?" Milo menahan tanganku.

Aku menatapnya dalam. "Bukan nggak percaya. Tapi sifat lo yang bikin gue ragu."

"Lova!"

Aku kembali berhenti dan menunggu Milo mendekat.

"Nih ya, gue kasih tau. Asuransi aja memberi kepastian, masa lo enggak?" katanya sambil tetap berdiri di belakangku.

Aku berbalik menatapnya, "Lo kira gue asuransi? Nggak usah samain gue sama asuransi!"

Kemudian aku cepat-cepat berjalan meninggalkan Milo yang mengacak-acak rambutnya dengan gemas.

มล

"Milo ngomong apaan sih ke lo?" tanya Marsha sambil menyedot jus jeruk miliknya.

Aku mengambil jus jeruknya dan meminumnya. "Tau deh, males gue."

"Males sih males, tapi jangan dihabisin juga dong minum gue!" protesnya.

"Ya udah sih beli lagi, susah amat." aku mengeluarkan ponselku sambil melihat-lihat updatean di instagram.

"Lo berantem ya sama Milo?" tanya Marsha sambil membetulkan letak kacamatanya.

Aku menggeleng sambil tetap fokus pada layar ponsel.

MilovaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora