52. 3 Months

6.1K 498 84
                                    

...

[52- 3 Months]

Aku dan Marsha berjalan keluar kelas dengan perasaan lega. Hari ini, Penilaian Akhir Tahun sudah selesai dilaksanakan. Setelah satu minggu lebih berkutat dengan berbagai mata pelajaran, sekarang tinggal saatnya menunggu hasil.

"Yah, kita udah mau kelas sebelas," keluh Marsha.

"Kok yah?" tanyaku.

"Gue sedih. Kita sekelas lagi nggak ya? Tapi perasaan gue tuh kayak kita bakal kepisah."

Aku terdiam. Beberapa detik kemudian aku segera mengganti ekspresiku menjadi tersenyum tipis.

"Sekarang kita seneng-seneng dulu. Jangan pusing mikirin kelas dulu ah," ucapku.

Marsha mengangguk.

Aku menatap kalender di depanku.

Hari ini, tepat tiga bulan.

Tiga bulan, aku dan Milo menjalani hubungan yang didasari taruhan itu.

Aku menatap pantulan wajahku di cermin.

"Apa lo bakal mutusin gue hari ini, Mil?" gumamku.

Dari tadi siang, aku hanya duduk di depan cermin sambil bergantian mengamati kalender dan fotoku bersama Milo.

Aku mengambil ponselku dan mengecek ruang obrolan dengan Milo.

Tak ada pesan.

Pesan terakhir hanya Milo yang ngambek gara-gara aku membalas pesannya dengan tawa.

Itu pun beberapa minggu yang lalu.

Aku dan Milo benar-benar lost contact.

Walaupun sekelas, dan Milo duduk di depanku waktu ujian. Milo hanya menatapku tanpa mengatakan sepatah katapun.

Benar-benar tidak ada komunikasi diantara kita.

Pernah sekali, waktu hari pertama PAT Milo berkata, "Kenapa gue merasa lo menjauh?"

Lalu aku menjawab, "Bukan gue yang menjauh. Tapi secara nggak langsung, lo yang nyuruh gue menjauh."

Setelah itu, Milo hanya diam dan tidak ada lagi percakapan setelah itu.

Sampai hari ini.

"Ini yang gue takutin ... kehilangan lo disaat gue bener-bener cinta..." gumamku diiringi setetes cairan bening.

Drrtt...

Aku buru-buru melirik ponselku.

Dua pesan baru dari Milo.

Aku takut membacanya. Bagaimana kalau isi pesannya dia akan memutuskanku?

Aku mematikan ponselku dan akan membaca pesannya besok.

Aku dan mama berjalan ke parkiran, kami baru saja mengambil hasil PAT-ku.

Hari ini Milo tidak berangkat. Yang mengambil hasil UKK-nya juga bukan mamanya, tapi Tante Kanya, mama tirinya.

Setelah masuk ke mobil, aku mengirim pesan ke Edgar lalu menatap pesan dari Milo beberapa hari lalu tanpa berani membukanya.

"Kenapa, Lov?" tanya mama.

Aku menggeleng pelan.

"Habis ini aku mau keluar bentar, Ma."

MilovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang