53. Selamat Tinggal

11.1K 624 197
                                    

Bacanya sambil denger mulmed, agak ga cocok sih. Tapi gapapalah ya😋

...

[53- Selamat Tinggal]

"Sha, yang ini!" Aku memakai kacamata bulat dan menunjukkannya kepada Marsha.

Marsha terkekeh. "Ini lucu," ucapnya sambil memperlihatkan kacamata hitam.

Aku meletakkan kacamata bulat lalu mengambil kacamata yang lain dan mencobanya.

"Foto yuk ah!" ajakku sambil menarik Marsha yang sedang mencoba kacamata.

Aku dan Marsha foto-foto berbagai gaya. Mbak-mbak penjaga toko itu menatapku dan Marsha dengan tajam.

Setelah lama memilih, akhirnya aku dan Marsha kembali membeli kacamata kembar.

"Ternyata mbak-mbaknya masih sama, masih asem kayak penjual lemon tea," ucap Marsha sambil terkekeh.

Aku tertawa sambil menarik Marsha. "Kita beli lemon tea," ucapku.

Marsha mengangguk.

Setelah masuk mobil, aku dan Marsha menyandarkan kepala sambil tertawa pelan.

"Capek banget ... tapi seru," gumamku.

Marsha mengangguk setuju.

Aku menyalakan radio lalu mulai bernyanyi bersama Marsha.

"Can't keep my hands to myself, ah, ah!"

"My hands to myself, ah, ah!"

Aku dan Marsha tertawa karena sengaja menekan suara kami di akhir lagu.

"Geli banget terakhirnya," ucap Marsha.

"My doctor say you're no good, but people say what they wanna say."

"And you should know if i couuulddd .... i'd breathe you in every single day."

Setelah lagu selesai, aku mengganti saluran radio.

Aku dan Marsha sama-sama diam mendengarkan lalu kembali bernyanyi bersama.

"KAMU SANGAT BERARTI, ISTIMEWA DI HATI!"

"SELAMANYA RASA INI."

"JIKA KITA TUA NANTI, KITA T'LAH HIDUP MASING-MASING, INGATLAH HARI INI..."

Aku mengalihkan pandanganku.

"Marsha, lo kenapa nangis?" tanyaku.

Aku menepikan mobil lalu menatap Marsha. "Lo nggak boleh nangis, nanti gue sering-sering main kesini deh."

"Janji?" tanya Marsha.

"Janjiii..."

Marsha tersenyum tipis.

Aku dan Marsha kembali bernyanyi pelan.

"Ku tahu satu cara sembuhkan diriku, ingat teman-temanku."

"Don't you worry just be happy, temanmu disini..."

Aku membuka ponselku dan membaca pesan dari Milo. Bagaimanapun aku harus tau bagaimana hubunganku dan Milo saat ini.

Ramdilo : Lov.
Radmilo : Lo dirumah?

Aku mendengus sebal. Ternyata isinya hanya menanyakan keberadaanku.

MilovaWhere stories live. Discover now