Part 5

1.1K 56 0
                                        

Authoe POV

Hari berganti hari, tak terasa sudah empat hari berlalu dan mereka, afgan rossa belum bertemu kembali, kembali keduanya disibukkan dengan jadwal yang padat, hari ini, rossa kosong jadwal, dia sedang bersantai di kolam renang sambil melihat instagram, walaupun dia tidak comment, tidak like, percayalah, dia menstalk.

Rossa POV

Aku sesekali tertawa melihat updatean nya denngan caption "edisi kangen" mereka saja kangen? Apalagi aku? Ya walaupun kami tetap berkomunikasi masih tetap saling mengirim foto. Walaupun kami tak bertemu. Tapi tetap saja rindu itu ada, menyakitkan. Ah lebay sekali ya aku? Salahkan cinta ini yang membuatku seperti ini

Aku post foto, tak berapa detik pun like dan comment bertebaran, bersyukur mempunyai fans, ah ralat keluarga luar ku baik hati, selalu mendukung walau tak kalah dengan yang menjatuhkan, percayalah karna ada mereka PECINTA ROSSA, dan mereka AFROSS lovers, aku kuat dan pastinya karna ada dia. Afgan. Yang mampu membuatku lupa masalah berat.

Aku merasakan ada yang menutup mataku, ku cium harumnya, astaga aku kangen dia. Aku tersenyum walaupun aku tak melihat

"bubu" ujarnya membuka tangannya yang menutupi mataku dan memelukku dari belakang, aku memegang tangannya erat

"agan, bubu kangen" ujarku, kali ini percayalah suaraku manja, sangat.

Dia pindah kedepan dan merangkulku "agan lebih kangen bubu" ujarnya sambil tersenyum
Aku menaruh kepalaku di dada bidangnya, ah, aku sangat rindu

"agan gak ada acara? " tanya ku

Dia menggeleng" you know, jadwal agan udah agan samain sama bubu, mungkin ada yang beda beberapa, tapi hari ini, agan gak ada, agan kangen bubu" jawabnya mengencangkan rangkulanya, aku tersenyum mendekatkan diriku lagi pada badannya

Tiba tiba ada seserang yang datang. Astaga, aku lupa, cakra juga datang hari ini.

"cowok sunda aku" teriakku berlari kearahnya dan memeluknya, sama, aku juga kangen dia, ah jangan pikir aku menyukai dua duanya yah! Kangen sebatas sahabat.

"bubunya aku" ujar cakra, aku menajamkan pendengaran "bubunya aku" ulang cakra. Aku tersenyum dan melepaskan pelukannya.

"ekhem" batuk agan, aku pikir itu sengaja

Afgan POV

Saat bahagia berdua bersamanya, hancur sudah kedatangan cakra, entah akhir akhir ini dia juga sering bicara tentang cakra kepadaku, ada apa ini? Perasaan ini! Aku tidak suka.

Mereka menoleh kearahku saat aku berdehem sebentar "eh bro" ujar cakra aku tersenyum berpelukan singkat

"akhirnya kita bertiga bisa bertemu lagi ya" ujar rossa, cakra mengangguk aku pun hanya ikut tersenyum

Kalian tahu aku berada jauh dari rossa, dia dekat sekali dengan cakra, astaga, kita kan sahabat kenapa aku seposesif ini sih.

Cukup lama kami bersendagurau bersama, ah ralat lagi, mereka, entah aku merasa terasingkan disini. Tatapan yang biasanya selalu kepadaku kini kepada cakra, walaupun tatapan itu hanya karna untuk mendengarkan cerita cakra tapi tetap saja.

Dan akhirnya cakra pulang, aku menunggu cakra pulang

"gak pulang bro? " tanya cakra

Rossa melihat kearahku" nanti bro masih mau main disini" ujarku jujur

Cakra mengangguk "duluan bubu" ujarnya kembali mereka berpelukan

"nanti main lagi ya" ujar rossa, cakra mengangguk

Jalan Terus (COMPLETED)Where stories live. Discover now