part 32

911 47 1
                                        

Author POV

malam berganti pagi, di tempat yang berbeda mereka disatukan oleh suara.

afgan tersenyum sambil menyeruput teh yang ada di tangannya, tangan lainnya sedang memegang handphone agar tetap berada di samping kuping

"iya bubu aku tau kamu kangen aku kok" ujar afgan seketika

rossa memutar bola matanya "kamu kali yang kangen aku, perasaan tadi aku gak bilang aku kangen kamu deh, ngarang kamu emang" ujar rossa

afgan berada di restoran dengan teman - temannya sedangkan rossa lagi bersiap siap untuk tampil di acara pernikahan orang.

"kalo ngarang tentang cerita dan masa depan kita yang bahagia aku jagonya" ujar afgan sambil menahan tawa

sedangkan rossa sudah tertawa terbahak- bahak di sana.

"gombalnya" jawab rossa lagi sambil berkaca di cermin, memerhatikan wajahnya yang sedang dibalut make up itu sesekali tersenyum.

"eh, gak usah ngaca mulu bosen kacanya ngeliat kamu mulu" ujar afgan seketika

rossa kaget lalu menatap gema, dan reny yang malah tertawa

"kok tau sih gan?" tanya rossa yang masih ceingukan

dari mana afgan tahu ia sedang berkaca.

"tau apa? tau kenapa kaca sampe bosen liat muka kamu?" ada jeda "karna sesungguhnya kaca pun tau kamu cantik mau berapa kali ngaca pun gak ngaruh" ada jeda "dan juga karna, kaca itu bukan aku, yang gak akan pernah bosen selalu memerhatikan wajah kamu" ujar afgan

sedangkan rossa, hanya tersenyum disana mendengar perkataan yang afgan lontarkan, sesungguhnya kadang pun rossa tak percaya apa yang dikatakan afgan benar, tapi setelah ia mencari kebohongan tentang perkataan afgan lewat matanya, yang selalu rossa temu hanya kebenaran. sedangkan kebohongan atau candaan selalu nihil.

sedangkan afgan tahu, ia tak pernah bohong tentang kata manis yang selalu ia ucapkan, memang toh kenyataanny seperti itu.
kenyataannya afgan memang tidak pernah bosan melihat wajah rossa, malah ketagihan.
kenyataannya rossa memang seperti yang afgan katakan. iya dalam hidup afgan.

"agan ih, bukan. maksud aku kenapa kamu tau aku lagi ngaca" ujar rossa lagi mukanya sudah memerah padam walaupun afgan tak melihat

afgan berdehem lalu memperbaiki tempat duduknya "karna kita sehati" ujar afgan lalu tertawa "karna apa lagi yang kamu lakuin kalo lagi di make up kalo gak ngeliatin wajah kamu dikaca sambil senyum senyum" ujar afgan sambil terkekeh

rossa malu sendiri, rossa terkekeh. "ih tau aja deh" ujar rossa sambil tersenyum "tambah cinta deh gan sama kamu" ujar rossa sambil tersenyum.

"hahaha, i love you too" ujar afgan sambil tersenyum

"nanti berarti kita ketemuan aja di tempat biasa? atau?" tanya rossa lagi memastikan tentang pertemuan mereka selesai rossa tampil.

"iya nanti ketemuan di tempat biasa aja ya, nanti baliknya aku nganter kamu" ujar afgan sekali lagi menyeruput tehnya.

rossa tersenyum "siap sayang" ujar rossa

afgan tersenyum "good luck ya, sayang" ujar afgan lagi.

rossa mengangguk mantap lalu tersenyum "thank you, i love you gan" ujar rossa

" i love you too, honey" ujar afgan

sedangkan rossa, sudah tersenyum sedari tadi sambil berusaha menetralkan detak jantungnya yang tidak karuan akibat perkataan afgan, dengan cepat rossa mematikan telefonnnya lalu menaruh handphonenya di dalam tas

"wadaw, muka bubu merah banget yah" ujar bu ani tiba tiba

gema dan reny ikut tertawa "biasa bu ani, abis telfonan sama cemceman jadi kayak gitu ya bu" jawab gema sambil membolak balikan koran yang ada di tangannya

sedangkan rossa sudah tertawa "gakjelas kalian nih, cari cemceman sana. godain orang mulu yang lagi ehem" ujar rossa sambil menunjukan gigi rapihnya

mereka semua tertawa "yang lagi ehem. yang dikit lagi mau nikah yak" ujar mba reny sambil terkekeh

semuanya seketika diam, gema menutup korannya "wah wah mau nikah gak bilang bilang kita" ujar gema sambil mengangkat alisnya

rossa celingukan "ngarang mba reny nih! tapi aminin aja" ujar rossa yang langsung tertawa terbahak bahak

gema, ani dan juga renny ikut tertawa serempak mereka bertiga ikut berkata "amin"
membuat pipi rossa menjadi tambah merah padam.

'mau nikah sama afgan? entah, biar Tuhan yang mengatur itu semua, jikalau berkenan. amin.' batin rossa berbicara.

walaupun ia masih ragu, tapi sesungguhnya hatinya berkata "iya" dengan mantap.
sesungguhnya hatinyapun menginginkan itu.

😌 tau kok ada yang bahasanya gak jelas 😂 maap yak lagi gak tau mau memperbaikinya gimana
nanti aku revisi pas udah tamat ya😌🙄

Jalan Terus (COMPLETED)Where stories live. Discover now