part 21

1K 50 9
                                        

Author POV

rossa memerhatikan afgan yang sedang tertidur dipangkuannya, sesekali rossa memainkan rambut afgan lembut, mengamati setiap inci wajahnya afgan, membuat dia tersenyum sendiri.

menyesal, menyesal tentang keputusan yang ia buat, keputusan tentang menjauh. bahkan rossa pun tidak menginginkan keputusan itu.

menyesal, karna dia afgan jatuh sakit, karna dia afgan menjadi kacau, karna dia afgan membatalkan semua jadwal. seharuanya ia paham itu.

seharusnya, ia tidak main mengambil keputusan. seharusnya, terlalu banyak seharusnya di kepala rossa, tapi bagaimana? memang sudah hukum alam kalau penyesalan datang terlambat.

handphone rossa berbunyi, dia melihat pesan yang masuk. dari alan.

Alan= kamu dimana?

rossa meneguk ludah terasa sakit di tenggorokan.

Rossa= lagi di luar rumah.. kenapa lan?
Alan= kangen. ketemu yu?

rossa diam, dia bingung harus bagaimana? tak ingin bertemu. tapi dia juga tak yakin dengan melanjutkan
hubungan ini.

afgan bergerak, rossa dengan cepat menaruh handphonenya kembali, melihat afgan yang membuka matanya perlahan. rossa tersenyum memegang pipi afgan.

"hei.. udah bangun?"tanya rossa sambil tersenyum

afgan tersenyum, hatinya berdegup kencang, pertama kali dia buka mata dan ada rossa di depannya, afgan tersenyum lalu bangun dan duduk memperhatikan rossa dengan saksama

"bubu kenapa?" tanya afgan tiba tiba

rossa diam. lalu menatap mata afgan "apanya yang kenapa?" rossa bertanya balik

afgan sendiri terkekeh "berapa kali aku bilang ke kamu bu, i know you. kamu kenapa?" tanya afgan lagi mendekatkan dirinya kepada perempuan itu.

tiba tiba handphone rossa berdering, sontak empat bola mata itu menoleh kearah handphone rossa. afgan menatap rossa senyum pahit.

"yaudah aku tau sekarang" ujar afgan lalu berdiri berniat ke kamar mandi.

rossa menghela nafas mengambil handphonenya

Alan= aku jemput ya ❤️
Rossa= gak bisa alan, aku lagi di rumah afgan dia sakit.
Alan= ngapain sih mentingin cowok yang selalu buat kamu nangis cha? sadar!

rossa diam.

Rossa= terserah.

jawab rossa lalu mematikan datanya, dia akan memilih, bukan hanya afgan yang memilih, tapi rossa juga.

dia akan memilih. afgan.

seperti hujan yang jatuh berkali kali! walaupun dia tahu rasa sakitnya, dia selalu kembali, percaya deh, setelah badai besar, bahkan habis gerimispun

selalu berakhir dengan pelangi yang indah, warna warni yang mengisi langit setelah hujan.

begitu juga hidup. awalnya terlihat pahit, perlahan tapi pasti berakhir dengan manis. seengaknya itu yang rossa harapkan.

Afgan POV

aku menghela nafas. memperhatikan wajahku di cermin, mengelus pipi yang tadi dipegang lembut oleh bubu

Jalan Terus (COMPLETED)Where stories live. Discover now