Afgan POV
Aku merapikan kemejaku lalu menggantunya di lemari yang tersedia di kamar mandi, aku berkaca sebentar, lalu tersenyum.
" ganteng juga ternyata gue" racauku lalu tertawa
Aku kembali melihat pantulan gantungan kemejaku dari kaca,jantungku berdegup dengan kencang sekarang.
"Aku mohon Tuhan bantu aku dan permudakanlah hari ini" ujarku pelan lalu membuka pintu yang ternyata sudah berdiri orang yang aku cinta di depan.
"Kenapa kamu?" Tanyanya lalu merapikan rambutku agar menjadi terlihat lebih rapih.
"Aku cuman, deg deg kan? Takut? Cemas? Entah" jawabku lalu berjalan duduk di kasur, mengelus pangeran yang sedang terlelap dengan indah disitu.
Bubu menghampiriku lalu duduk disampingku menggenggam tanganku dengan erat lalu mengelus telapak tanganku dengan ibu jarinya yang mungil tapi cukup memberi ketenangan bagi ku.
Dia menatapku dalam aku juga menatapnya dalam kami bertatapan dengan intens sekarang.
"Hei dont be panic, dont be worry, everything will be okey" ujarnya sambil tersenyum
"Aku yakin semuanya berjalan dengan lancar gan, mereka pasti izinin kita bersama? Cuman sekarang waktunya kita untuk saling meyakinkan bahwa pilihan kita gak salah, dan bahwa kita orang yang tepat untuk masing masing pribadi kita gan" lanjutnya lagi.
"Buat orangtua kita tau, kalau kita orang yang tepat buat anak mereka"ujarnya lagi.
"I promise this will be our favorite moment gan"ujarnya lagi.
Aku tersenyum lalu mengangguk mantap "makasih bu" ujarku lalu tersenyum membawa dia kedalam dekapanku, memeluknya erat agar aku tak merasa cemas lagi.
Jadi ini rasanya kenyamanan dan ketulusan saat bersamaan. Berada dalam pelukan orang yang kamu cinta dan dia mencintai kamu dengan tulus.
Bubu mengelus lembut punggungku lalu mengecup lembut pipiku.
"Yuk siap siap" ujarnya.
Aku mengangguk.
***
Author POV
Sudah baik sekarang, rossa dengan orangtua afgan pergi ke tempat makan, sedangkan afgan dengan orangtua rossa beserta rizky pergi jalan jalan di sekitar pantai.
Mereka bercengkrama banyak tentunya. Di dua sisi yang berbeda tapi ternyata mereka memiliki kesamaan dalam hati dan jiwa.
Buktinya apapun yang ditanyai oleh orangtua masing masing mereka menjawabnya dengan keserasian contoh
"Secinta apa kamu sama dia?"
"Bahkan kata kata gak bisa menguraikan perasaan ini"
"Begitu optimis dengan perasaan ini?"
"Optimis, karna pernah pesimis dan malah menjadi rapuh"
"Sekuat apa kalian akan bertahan jika nanti banyak yang menentang?"
"Bukannya cinta itu kita sendiri yang jalani,buat apa peduli dengan orang yang menentang sedangkan banyak yang mendukung"
Jadi kurang lebih jawaban mereka sama,walau mereka dipisahkan jarak, segitu kembarkah mereka? Iya. Itu buktinya.
Dan yang lainnya hanya berbicara tentang kehidupan,bercerita satu sama lain agar lebih dekat.
Dan tentu semuanya berjalan dengan lancar bahkan sangat diluar pikiran, tak menyangka akan selancar ini.
Orangtua masing masing tidak ada yang ribet dan menyindir pada satu hal seperti perbedaan umur atau rossa yang lebih dewasa atau afgan yang masih muda, semua itu tidak keluar dari masing masing orangtua
Membuat pribadi mereka yakin kalau hubungan ini berjalan lebih lancar dengan doa dan restu dari orangtua mereka.
Terlihat sekali orangtua afgan yang menyayangi rossa segitu rupa, dan orangtua rossa yang sangat menyukai afgan dan tentu rizky yang sedari tadi menempel terus dengan calon papa barunya.
Bukankah itu terlihat indah? Sangat. Hari ini penuh dengan tawa, canda, tanya dan kasih sayang dari kedua pihak.
Menit berganti jam sekaranv sudah pukul 8 malam waktunya mereka kemmbali lagi di hotel.
Afgan yang sampai duluan baru rossa yang sampai belakang, tentu saja rizky langsung terlelap, mungkin dia lelah dengan hari yang penuh dengan kebahagiaan sampai dia tertidurpun senyuman manisnya masih menempel di wajah tampannya.
Rossa dan afgan berada di balkon sekarang, duduk disitu dan menatap satu sama lain.
Dan
1...
2...
3...
Mereka berpelukan entah siapa yang dahulu mulai mereka saling merengkuh satu sama lain, muka rossa memerah menahan tangis haru.
"Selancar itu gan"ujar rossa pelan setengah berbisik
Afgan mengangguk "iya bu selancar itu"
Mereka berdua juga sama sama tak menyangka akan selancar itu.
"Good job sayang, tinggal kita yang akan membuktikanny bukan cuman meyakinkannya tapi membuktikannya bahwa apa yang mereka yakinin itu benar" ujar afgan sambil terus mengelus lembut kepala rossa
Rossa mengangguk mantap "iya gan"
Okeh okeh aku jujur bingung banget di part ini maaf ya:(( dan karna lagi demam jadi aku bener bener gak tau maaf yaaa.
Abis part ini tamat :)).
Maaf kalau part ini gak banget maaaff
Please vote and comment
15 vote?
6 comment?Please..(puppy eyes)
Aku upload aja deh wlwpun part sblmnya gak sesuai :) yaudhlh udh mau tamat jga

YOU ARE READING
Jalan Terus (COMPLETED)
FanfictionCerita tentang kehidupan bintang yang sedang jatuh cinta Berat, perih, aneh, bimbang, semua bercampur dalam diri mereka. Ingin bersama, ingin berdua, tapi ragu. Masalah terus datang, mereka harus bagaimana? Lari dari masalah? Tidak! Mereka...