Part 12

1K 52 14
                                        

Afgan POV

Sekarang aku dan dia,  gadisku, sedang dalam perjalanan untuk kebandara,  ah ya aku lupa sebentar lagi aku ulang tahun dan akan merayakan ulang tahunku dan puasa hari pertama di hongkong, bersama bubu dan rizky.  Jagoan aku.

Sebelum itu kita juga sepakat agar tidak mengumbar kebersamaan kita di Hongkong,  semoga juga tak akan terumbar. 

Waktu seakan cepat kini kita sudah diruang tunggu untuk berangkat,  kulihat sedari tadi dia memainkan handphonenya.  Aku sedikit cemburu dengan barang itu.

Aku juga mau selalu diperhatikan seperti dia memperhatikan handphonenya setiap saat.
Aku juga mau selalu dia pegang,  seperti dia selalu memegang handphonenya.
Aku juga mau selalu berada di dekatnya,  seperti handphonenya yang selalu berada dimanapun dia berada.

Aku melirik rizky yang sudah tertidur sambil menyender di pundak bubu,  aku tersenyum melihat wajah tenang rizky sangat mirip dengannya,  aku mendekat dan duduk di sampingnya

Aku-rizky-bubu

Bubu mematikan handphonenya lalu menaruhnya ke dalam tas melihatku yang sedang melihat rizky.

"ganteng banget" ada jeda "mamanya cantik sih"  ujarku lalu melirik bubu sekilas

Terlihat senyum disana

"lucu banget" ada jeda "jadi pengen temenin mamanya mulu deh"  ujarku lagi

Dia terkekeh mendengar ucapanku lalu mengelus lembut pipi rizky lalu menatapku "apaan banget kamu gan"  ujarnya

"serius aku bu,  like mother like son" ujarku

"tapi sekarang aku cemburu sama kamu" ujarnya

Aku mengangkat alisku,  dia menatapku,  lihatlah wajahnya lucu.

"sekarang kakak lebih memilih mengikuti gaya omnya daripada ibunya,  gaya alay omnya" ujarnya lalu mengerucutkan bibirnya

Ah,  aku lupa memberitahu kalian.  Aku juga suka melihat dia merajuk,  sangat manja,  gemas.

"oh,  ya dong,  harus ngikutin gaya aku" ujarku sambil merapikan bajuku dan memainkan alisku

Dia tertawa renyah,  rizky sedikit bergerak,  aku memberi tanda untuk dia berhenti tertawa,  walaupun aku suka melihat wajahnya jika sedang tertawa,  tapi kasihan jagoannya aku nanti bangun

"alis kamu bisa,  biasa ajah gak sih agan aku gemes" ujarnya lalu mengelus lembut alisku

Aku tersenyum "walaupun gaya aku alay kamu juga suka"  ujarku lalu mengedipkan sebelah mataku

Die mengangguk lalu tersenyum "aku suka semua yang ada di  diri kamu"  ada jeda "mau luar,  mau dalam."  ujarnya sambil mengelus pipiku

Aku tersenyum "and me too,  aku cinta sama semua yang ada di diri kamu,  mau luar ataupun dalam"  ujarku

Dia tersenyum,  menutupi semburat merah yang ada di wajahnya dengan rambutnya,  lalu menarik tangannya dari pipiku,  menurutku apa mesti harus ada kepastian dalam hubungan kita? Bukankah terlihat jelas bahwa aku mencintainya.  Sangat.

Sekarang waktunya kami harus ke dalam pesawat terdengar panggilan,  aku sama dia sama sama repot,  ah ralat sepertinya hanya dia

"    ayo agan,  nanti kita telat" ujarnya menarik tangan rizky lembut

Aku tersenyum "kali ini kita gak lari lari kok bu"  ujarku

Kali ini kami sudah duduk manis di dalam pesawat,  kulirik rizky yang sedari tadi asik dengan handphonenya

Jalan Terus (COMPLETED)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin