part 28

950 54 10
                                        

Author POV

bukankah emang dunia seperti ini? masing masing sedang menginginkan harapannya untuk terwujud.
masing masing sedang berusaha untuk mewujudkan apa yang dia mau.
itu tidak salah, itu benar.
hanya saja cara yang jahat membuat itu menjadi kesalahan besar.

tentang afgan dan rossa yang sedang dimabuk asmara, tentang mereka berdua yang selalu mempertahankan hubungan mereka, dan tentang mereka juga yang akan selalu bersama. karna cinta.

tapi. jauh dari mereka yang sedang bahagia,selalu ada orang yang terpuruk.
jauh dari seorang yang sedang merasa bahagia
ada seseorang yang menyimpan kekecewaan. bukan begitu? memang seperti itu. itulah dunia.

disana terlihat seorang perempuan sedang menangis di dalam kamarnya. dia mencari handphonenya

berkali kali menelfon sang pujaan hatinya tapi lagi lagi dimatiin. iya sang pujaan hati di dalam diri perempuan itu. tapi sang pujaan hati untuk cowo itu? sama sekali bukan dia.

"gimana sih! kenapa takdir gak pernah berpihak ke gue dengan mulus? kenapa" tika berteriak sambil melempar handphone ke kasur

dia menggeleng.

dia kecewa,bukan kecewa dengan afgan, tapi dengan takdir yang seolah olah tak pernah bersahabat dengannya. ralat. tak bersahabat dengan semua rencana jahatnya.

tika melihat jam, pukul 12 siang wakunya dia untuk bertemu dengan alan.

💖

alan menghampiri tika yang sudah ada di bangku taman.

"astaga Tika lo kacau banget" ujar alan lalu duduk disebelahnya memperhatikan tika dengan saksama

"satu satunya cara buat jauhin mereka, cuman maut ya lan" kalimat jahat keluar dari mulut tika, alan terbelalak

"tika! maksud lo? gak gak gue gak mau" ujar alan mengibaskan tangannya ke udara berkali kali

tika menggeleng lalu tersenyum "bukan itu maksud gue. gue cuman mengungkapkan apa yang di hati gue" ujar tika

satu tetesan air mata jatuh ke pipinya "kenapa afgan gak pernah liat gue sedikit pun lan? gue seburuk apa di mata dia?" ujar tika

dia benar benar putus asa sekarang, apa yang harus dia lakukan? rencana apalagi yang hrus dia perbuat? semua rencananya berakhir gagal. justru malah memperat hubungan afgan dan rossa.

tika harus apa? melepaskan afgan dengan rossa untuk bahagia? itu bukan tika sama sekali. lalu mengejar afgan? tika mau, tapi tidak bisa.

afgan. afgan seperti bintang, ada disana saat siang tapi tidak kelihatan, seperti bintang saat malam bernyala tapi tidak menyakiti mata. namun saat kita akan menggapainya itu tidak akan mungkin. terlalu jauh. itu afgan dalam pikiran tika.

alan diam ia berpikir, melihat tika seperti ini ia juga tidak tega. tapi saat merasakaj hatinya. hatinya juga marah melihat afgan yang selalu dengan rossa.

"lo gak buruk tika. hanya aja lo harus sok menjadi malaikat" ujar alan melihat tika.

tika menoleh pertanda meminta penjelasan. alan tersenyum menghapus jejak air mata tika yang masih menempel di pipi " lo harus pura pura jadi baik. depan rossa tentunya lo bakal lebih deket juga sama afgan" ada jeda "diem diem lu luluhin afgan dengan tingkahlu yang baik jangan dengan niat jahat mulu" ujar alan memegang pundak tika

tika terlihat berpikir lalu mengangguk "gue coba lan" ada jeda "thank you"

alan diam lalu tersenyum. tika menngangguk kini mereka terdiam tenggelam dalam rencana dan pikiran masing masing

alam tersenyum,  kalau dulu rossa diluluhkqn afgan dengan diawali persahabatan. buka juga bisa alan membuat rossa luluh dengan persahabatan juga?
walau masih tanda tanya besar alan tak ragu, ia yakin ia bisa mendapati rossa seperti yang dia inginkan

tika tersenyum dia mengerti maksud alan, dan dia akan mencobainy, ide licik kembali menguasi pikiran tika, kalau misalnya cara ini tetap tidak berhasil.

masih ada satu cara yang membuat tika yakin akan berhasil. bukan mereka berdua yang niat memisahkan afgan dan rossa, tapi yang lain pun juga.

💖

rossa batuk-batuk sedari tadi. afgan memerhatikan rossa dengan penuh kecemasan

"bubu ke dokter ajah yuk" ujar afgan sambil memerhatikan rossa yang sedang menyenderkan kepalanya di pundak afgan

rossa menggeleng "im okay" ujar lalu kembali mendekatkan diri dengan afgan

afgan mengelus rambut rossa lembut sesekali afgan mencium puncak kepala rossa dengan mesra sedangkan rossa hanya menutup mata, tersenyum dan menerima perlakuan afgan terhadapnya.

lagi rossa terbatuk, afgan mengambil air putih lalu memberikannya kepada rossa, rossa tersenyum dan meminum air putih itu "makasih gan" ujar rossa lalu menatap mata afgan

terlihat di kedua bola mata masing masing tersirat kekhawatiran tentang kehilangan masing masing.

"bubu sayang banget sama kamu gan" ujar rossa lalu memeluk afgan lagi, terdengar isakan kecil yang membuat afgan bingung

tapi afgan membalas pelukan gadisnha itu mengelus rambut dan punggung gadis itu bergantian

"ja-jangan Tinggal-lin aku yah gan" rossa berkata dengan susah payah

afgan menggeleng "gak, aku jauh lebih sayang sama kamu, sayang." ujar afgan lalu memeluk rossa lebih erat

afgan tahu. rossa tahu afgan tak akan meninggalkannya, rossa hanya takut. takut tentang oraang yang masih berusaha untuk menjauhkan kita dan afgan akan terikut.

"gak bu, aku gak akan ninggalin kamu, dont scared ya. kamu lagi gak enak badan mikirnya macem macem" ujar afgan lalu mencium kening rossa lama sambil memegang wajah rossa

"tambah cantik aja pacarnya agan" goda afgan sambil menarik turunkan alisnya

"afgan jangan jahil" ujar rossa sambil terkekeh

afgan tertawa lalu memerhatikan wajah rossa dengan saksama lalu mencium kedua mata rossa yang basah akibat air mata " you look so beautiful bu without tears" ujar afgan lalu tersenyum

rossa tersenyum "aku gak tahu harus bilang apalagi afgan. memiliki kamu di hidup aku" ujar rossa sambil menatap afgan

afgan tersenyum "aku yang sangat sangat berterimakasih kepada Tuhan mengirimkan kamu di dalam hidup aku bu. with you i feel perfect. bukan karna aku sempurna, tapi karna kamu dan aku jadi kita. everything will be perfect when we together" ujar afgan lalu mengelus rambut rossa lagi

"walau pipinya kayak bakpao" goda afgan

rossa terkekeh lalu memutar bola matanya "dasar lagi serius serius dijahilin ngeselin kamu" ujar rossa lalu mencubit pinggang afgan gemas

"aduh! buset" ujar afgan

rossa terkekeh lalu mencubit pipi afgan dengan gemas "ngeselin ih" uja rossa

afgan menahan tangan rossa lalu dengan sengaja mencium pipi rossa cepat "ngeselin tapi sayang" ujar afgan sambil terkekeh membuat rossa diam lalu memutar bola matanya

"kalah lagi deh aku" ujar rossa sambil tersenyum dibalas dengan muka konyol afgan yang membuat rossa tertawa terbahak bahak.

lagi. bukannya kalian juga tahu? jika mereka bersama selalu ada tawa, jika mereka bersama hanya ada atmosfer ketulusan disana. mereka benar benar serius tentang hubungan ini

abaikan tika dan alan mereka tidak akan pernah bisa menjauhkan afgan dan rossa.

lagi, jika takdir berpihak kepada afgan dan rossa, buat apa memikirkan khayalan dan segala rencana tika dan alan yang belum tentu akan berhasil.

😂💖💖💖💖 lope lope

maap banyak typo hehew

vote
and comment
5 comment next 😂💖😛😘

Jalan Terus (COMPLETED)Where stories live. Discover now