Afgan POV
and this day. is the big day for us. for my girl. the journey of 21 dazzling years RossA, aku tersenyum sendiri melihat gadisku yang sudah sibuk di belakang backstage.
dia lewat di depanku dengan perlahan aku mengambil tangannya lalu menaruhnya di dadaku, dia terdiam, lalu tertawa.
"agan its okay! jantung kamu detaknya cepet banget" ujarnya lalu mengelus pipiku sambil tersenyum
aku menggeleng "aku emang nervous bu, tapi pas kamu selalu ada di depan aku, jantung aku juga berdegup lebih kenceng" entah itu yang keluar dari mulutku
dia terkekeh lalu mengangguk "i know.. dan aku juga setiap deketan sama kamu" jawabnya
tiba tiba. lama- kelamaan, orang orang mulai berdatangan, memberikan dia kecupan singkat, memberikan dia pelukan, memberikan dia bunga, memberikan segala bentuk support untuk keberhasilan konsernya.
aku benar benar berharap, konser ini berhasil dan sukses, benar benar berharap menjadi konser yang tidak akan terlupakan di hidup gadisku. tentunya bagi penggemarnya juga. bahkan kalau bisa sangat lebih dari yang kita harapkan.
aku terus mengawasi gadis ku kemanapun dia pergi aku selalu mengikutinya dengan tatapan .sampai akhirnya, dia diam di tempat bersama satu pria mantan suaminya.
aku diam. memerhatikan dengan saksama, sampai akhirnya mataku dengan mata bubu tak sengaja bertatapan dia tersenyum lalu kembali berbicara.
dia menghampiriku lalu memandangku "you dont need to worry agan" ujarny tiba tiba. dia terkekeh "aku tau dari tatapan mata kamu gak suka aku deket sama dia, kamu jangan khawatir gitu. aku tetep milik kamu" ujarnya
aku tersenyum terus berkata "apa yang terakhir gak denger?" tanyaku lagi
"aku tetep milik kamu agan" ujarny sedikit mengeraskan suara
aku mengangkat alisku dan bertanya lagi "apa?" berharap dia berteriak ternyata dugaanku salah
dia mendekat dan berbisik "aku milik kamu afgan" ujarny tepat di telingaku, suaranya dan kalimatnya membuat aku tersenyum seketika lalu mengangguk.
tiba tiba dia melirik kesana-kesini aku bingung dia terlihat sedang mencari seseorang, aku menatapny aneh.
"kenapa bu? ada yang kurang?" tanyaku
dia mengangguk "kata alan dia mau datang"
srett..
aku merasakan hatiku tergores, mendegar nama alan membuat ku muak saat ini juga, lalu dia terkekeh dan mencium pipiku singkat. sangat singkat tapi aku tetap merasakannya.
"i kidding! udah ada afgan, dan cuman afgan yang aku cari kalau dia ngilang" ujarnya sambil tersenyum
aku mengangguk lalu mengelus pipinya "dan aku gak akan pernah hilang di hati kamu. dan aku juga gak akan pernah hilang di hidup kamu bubu" jawabku dengan tatapan mata yang menatapnya tajam
dengan secepat kilat pipinya kembali bersemu merah. membuat aku tertawa geli.
wartawan dan reporter sudah sibuk mewawancari orang orang yang berada di backstage.
orang yang sengaja kita sewa untuk mengabadikan moment ini juga sedang sibuk memvideokan hal hal yang menurut dia penting.dan aku sama bubu hanya tenggelam dengan mata kami lalu sedikit membagi bagian untuk nanti duet di stage sampai akhirnya kami disadarkan untuk briefing sebentar.
segala ucapan telah aku simak dari mulut bubu, kata katanya memberikan kami semangat. aku tersenyum melihatnya yang sangat semangat. kami mulai berdoa bersama sama. doaku sekarang hanya untuk kesuksesan konser ini. hanya untuk melihat gadisku menangis bahagia.
Rossa POV
kami selesai berdoa saling menyemangati yaang pertama aku lihat adalah dia. afgan yang daritadi selalu menatapku mengawasi setiap tingkah ku.
dari banyak orang disini aku hanya fokus kepada laki laki itu yang sedang melihat ku juga. mata kami beradu
aku menghampirinya, dia merentangkan tangannya, aku tahu maksudnya, dengan cepat aku menghampirinya dan memelukkya.
dia memelukku erat, bahkan sangat erat. kami tidak peduli seberapa banyak orang yang ada disini dan juga yang mengabadikan moment kami. menurut aku kali ini. moment ini harus diabadikan.
aku memeluknya mengelus rambutnya. mendorong lembut kepalanya agar memelukku lebih erat dan dia paham. dia mengeratkan pelukannya, aku tersenyum.
jantungku berdegup lebih dari biasa yang aku rasakan.bukan, bukan karna aku nervous, tapi karna aku berada di pelukannya.
sampai akhirnya kurasakan dia menenggelamkan wajahnya di pundakku. aku tersenyum, entah aku suka, suka saat dia bersikap manja seperti ini.
aku melepaskan pelukanku
dia berkata "i will always be here to support you and loving you bu" ujarnya, pelan tapi aku bisa mendengarnya
katanya membuatku beku, perkataan yang manis yang membuat aku selalu jatuh dan jatuh terus ke dalam hidupnya, yang membuat aku selalu ingin bersamanya.
aku tersenyum "thank you" jawabku kembali memeluknya menaruh tangaku dipipinya, memeluknya. kami berpelukan, kali ini pelukan kami hanya sebentar sampai akhirnya aku yang melepaskannya.
dia mengangguk lalu mengangkat tangannya tinggi tinggi "good luck" ujarnya lagi membuat aku tersenyum.
entah berapa kali dia selalu membuat aku tersenyum, membuat aku kehabisan kata kata. hanya bisa mengutarakannya dengan senyuman dan raut wajah.
entah, dia benar benar memegang perkataannya. tidak akan menghilangkan pelangi itu di hidup aku. and he did it to me.
kali ini aku tidak terlalu nervous.
konser ini ditangani dengan orang orang profesional.
aku merasa latihan kali ini sangat cukup.
tapi bukan itu yang membuat ku tidak nervous.tapi dia. dia yang selalu siap support aku kapan aja, walau aku tahu dia sendiri juga lebih nervous dari aku.
aku. sangat. sayang. dia. Afgan.
yooo next part baru masuk part on stage stay tune 😘
vote and comment for next!!!

ESTÁS LEYENDO
Jalan Terus (COMPLETED)
FanfictionCerita tentang kehidupan bintang yang sedang jatuh cinta Berat, perih, aneh, bimbang, semua bercampur dalam diri mereka. Ingin bersama, ingin berdua, tapi ragu. Masalah terus datang, mereka harus bagaimana? Lari dari masalah? Tidak! Mereka...