2: Just an enemy

3K 135 6
                                    

Drumm...

Suara motor Kavando terdengar berhenti di tempat parkir sekolah. Setelah sudah beres memarkirkan motor nya di parkiran, kavando pun bersiap untuk masuk ke gerbang sekolah nya, dia membereskan rambutnya yang berantakan karena helm nya. Tempat parkiran di sekolah nya ini terletak jauh dari sekolahnya, sehingga membuat dia harus berjalan terlebih dahulu.

Dan seperti biasa, ketika kavando mulai menjejaki lantai gerbang sekolah nya, fans-base nya atau penggemar nya selalu berteriak teriak histeris ketika melihat kavando. Dan vando yang sudah terbiasa dengan itu, dia hanya menyunggingkan senyum seperti biasa nya, yang bisa membuat siapapun langsung meleleh.
"heyyy brooo, baru nyampe lo" panggil seseorang, yaitu edo dan wahyu yang tidak lain adalah sahabat nya sendiri. Mereka bertiga, Kavando, Alfredo dan Wahyu, adalah orang yang paling di segani di sekolah nya. Dan mereka mendapat julukan dari semua murid,"Danger Handsome" yang artinya tampan berbahaya.

"yoi.. Ngomong ngomong, sekarang matapel nya siapa " tanya vando pada kedua sahabatnya yang kini sudah duduk di bangku paling ujung.

"Dasar GGB " ejek wahyu.

"hah apaantuh" tanya edo.

"ganteng - ganteng bego" jawab wahyu, dan membuat vando mencibir di kursinya.

"idih, ngomong aja lo sirik yu sama si vando. Kalo si vando GGB, itu masih mending karena ada ganteng nya, nah dari pada elo GGAB " bela edo yang kini sedang duduk di meja vando.

Wahyu hanya mengernyit tidak mengerti. "apaan tuh"

"Gak Ganteng Aja Belagu " lanjut edo. dan wahyu langsung berdiri dari kursinya.

"heh,, gue itu masih mending gak ganteng tapi otak gue encer, nah elo ganteng enggak, pinter juga enggak " bales wahyu sengit, dan melempar bolpoin ke arah edo.

Tetapi lemparan wahyu meleset karena edo dengan gesit langsung menghindar. Dan parahnya bolpoin itu mengenai murid yang akan masuk ke kelasnya, yang tak lain adalah jasmine.

Plukk

"auwww" ringis jasmine sambil memegang kening nya yang terkena lemparan bolpoin dari wahyu.

"mati kita " ucap edo pada wahyu, saling mengkode lewat mata.
Vando yang melihat itu hanya tertawa di kursinya, berbeda dengan edo dan wahyu yang sudah memucat di pinggir nya.

"SIAPA YANG LEMPAR BOLPOIN INI KE GUE" teriaknya, yang masih memakai tas ransel warna biru di punggung nya.

Sedangkan edo dan wahyu kakinya kini sudah seperti jely, karena ketakutan. Vando pun berdiri dengan gaya cool nya, yang dapat membuat cewek manapun terpana. Tetapi tidak untuk jasmine, dia hanya memasang muka galaknya ketika vando berjalan mendekati nya.
"kalo bukan gue, kenapa" ucap vando dengan tampang yang menurut jasmine itu menjijikkan.

Jasmine yang sudah hapal kelakuan nya vando, yaitu selalu membuat nya naik darah. Dan menjawab nya dengan sewot.
"kalo bukan lo, kenapa lo yang jawab, kapalan!!"

"kan lo tanya, siapa yang ngelempar. Nah karna gak ada yang jawab, gue dengan baik hatinya menjawab dengan jujur, kalo itu bukan ulah gue" jawab vando dengan muka songong, yang membuat jasmine ingin menonjok nya.

Untung saja jasmine tidak sendiri, ceri berdiri tidak jauh dibelakang nya dan segera melerai keduanya, sebelum aksi demo 212 maret terulang lagi.

"udah min percuma lo ngomong sama emperan tk" sindir ceri dengan santai nya.

"hehhh.. ceribelekan, kok jadi lo yang ribut sih." ucap vando melotot. Ceri hanya mendiamkan nya, dia berjalan ke arah pojokan kelas, yang membuat wahyu dan edo langsung salting, alias takut ketahuan.

Love or Obsession? (Revisi)Where stories live. Discover now