18: Fakta nya

1.2K 79 0
                                    

Jasmine yang elusan di wajah nya terbangun dan mendapatkan Rey yang sedang memandang nya tersenyum. Coba aja kalo dia baik udah meleleh gue di gituin! Kalo sekarang pengen muntah gue. Begitu menurut balasan dalam hatinya.

"Kau sudah bangun?". Tanya Rey. Sedangkan dengan masih tetap sama posisi Jasmine yaitu diikat Jasmine mendengus sebal.

Udah tau nanya!.

"Apakau lelah? Ah.. aku mempunyai baju untuk mu!". Kata Rey lalu menyerahkan paper bag yang di pinggir nya. Rey membukan nya, dan memperlihatkan baju tidur pink yang berada dalam genggaman nya.

Jasmine tidak masalah karena tubuh nya kini benar-benar lengket dan ingin berganti baju. Tapi hey! Rey malah memberikan baju tidur! Bukan maksud bajunya tapi bentuk nya itu. Bagian dada yang terbuka dan bulu-halus sekitaran bahu dan shit! Bagian bawah yang hanya berbahan layak nya bathrobe yang transparan. Jasmine kini mulai mencap Rey benar benar gila.

"Bagus kan! Nanti kamu tidur dengan ku! Dan menciptakan malam yang indah". Kata Rey sambil memperhatika Jasmine serta turun kebawah memperhatikan tubuh Jasmine.

Sialan!

Rey pun mendekat dan dan membuka kain yang menyumpal dalam mulut Jasmine. Jasmine menatap sinis, Rey yang melihat itu mengusap-usap bibir ranum Jasmine.

"Lepasin gue brengsek!!". Sergah Jasmine sambil bergerak gerak.
Rey menangkup dagu Jasmine kasar lalu mendekatkan wajah nya pada Jasmine.

Cup.

Rey pun mencium ujung sudut bibir Jasmine.

"Bajingan!! Rey apa apan ini! Lo sebenarnya mau apa!!". Teriak Jasmine prustasi.

Rey pun menyeringai, "Don't leave me!". Lalu Rey mendekatkan wajah nya pada ceruk leher Jasmine.

"Sweet! I want you babe!". Jasmine ngeri dia berfikir sekarang Rey sepertinya maniac cium- cium sana sini. Gila. Jasmine yang tak suka di perlakukan seperti itu mendongak dan membenturkan kepalanya pada hidung mancung Rey.

"Damn!! Sayang kamu lukain aku!". Ucap Rey sambil mengusap hidung nya mimisan.

"LO GILAA!!" Teriak Jasmine sebal.

"I'm crazy because you!". Kata Rey pelan.

Jasmine yang sekarang benar benar kesal berteriak lantang.

"REY LO TAU GAK SIH! KITA PACARAN JUGA CUMAN SEMINGGU! DAN KENAL BARU SEBULAN! KOK ELO SEGITUNYA SIH!!". Rey yang mendengar itu mematung dan berjongkok menghadap Jasmine.

"Lo lupa? Gue anak Bramantio!". Kata Rey tegas. Jasmine mngerutkan kening nya. Bramantio! Itu kan paman gue.

"Br-raman ti--tio Edgar? Itu kan-"

"Yah! Gue anak yang hilang setelah 20 tahun lalu! Dan elo ponakan gue! Gue benci ikatan sodara yang ada dalam diri gue dan elo!". Jasmine berfkir jadi si Rey ini ngidap penyakit ponakan complex?.

"Kalo lo tau gue ponakan elo! Kok elo perlakuin gue kayak gini!". Jasmine kaget karena Rey adalah anak almarhum Bramantio yaitu paman nya sendiri. Jasmine juga kenapa tidak kepikiran dengan itu dan bila di lihat lihat Rey juga memiliki lesung pipit yang sama dengan Bramantio.

"Tapi gue cinta sama elo! Gue udah buang Hellen demi elo! Kita akan hidup bahagia karena gue pengen punya anak dari elo!". Ucap Rey yang membuat bulu kuduk Jasmine berdiri. Kalo Manur yang ngomong gue sih oke oke aja! Tapi kalo psyco yang ngmong gue jadi ngeri! Ya walaupun psyco nya ganteng.

"Sekarang udah hampir malam. Baby aku harap kamu dandan yang cantik malam ini! Karena aku akan membawamu ke melbourn dan menikah di sana". Ucap Rey yang membuat Jasmine jijik sendiri.

Nugelo!

---

Setelah Kavando,Wahyu,Ceri dan Edo sampai di mansion Rey, mereka langsung mengintip dan mengendap-endap dalam rumah Rey.

"Sst.. jangan berisk bodyguard nya gede gede gue takut!". Kata Ceri sambil mengeratkan tangan nya pada Wahyu.

"Tenang ada aku sama Vando!". Kata Wahyu menenangkan.

"Lah gue gak di anggap gitu?". Ucap Edo kesal.

"Gue kira lo nyangkut di kali Ciliwung"

"Serah! Eh itu kan si Idan inget gak?". Kata Edo menunjuk laki laki yang sedang makan sambil menjaga keadaan luar beserta temannya yang ceking.

"Idan yang gede tatoan bukan?". Tanya Wahyu sambil mengikuti arah tangan Edo.

"Ah gue inget!! Idan yang waktu itu lempar kaleng ke arah elo kan?" Ucap Vando yang di angguki Edo.

"He-eh! Jadi dia anak buar si Rey?! Itusi gampang! Kasih cabe-cabean langsung nyambar!". Kata Edo lagi. Ceri yang hanya gelisah mulai panik dan Wahyu menyadari akan kepanikan pacar nya itu.

"Kenapa?". Tanya Wahyu lembut sambil mengusap kepala Ceri.

"Aku kahwatir Jasmine!". Vando yang mendengar ucapan Ceri bergumam kecil apalagi gue!

Di tempat lain Jasmine di tarika paksa oleh seorang bodyguard dan mengunci nya dalam kamar. Jasmine menjerit sebisa mungkin.

Cklek.

Pintu kamar terbuka oleh seseorang yang tak lain adalah Rey. Rey masuk hanya menggunakan kimono dan melihat Jamine yang belum memakai pakaian nya yang dia berikan.

"Kenapa gak dipake?". Tanya Rey yang membuat Jasmine jijik. Emang gue jalang apa?

"Ogah! Rey tolong lepasin gue!". Mohon Jasmine sedikit takut ketika Rey mendekat.

"Tidak akan! Kita akan menikah di melbourn lusa! Tapi aku mau first night sekarang aja karna aku udah gak tahan baby!". Jasmine semakin takut dan berusaha menyembunyikan raut muka nya saat ini.

"Gue gak mau Rey!! Lagian lo juga udah punya Hellen! Stop hentikan semua ini gue pengen pulang!". Air mata Jasmine perlahan tumpah dan Rey yang melihat itu menyeringai, di raih nya rahang Jasmine dan berbisik lembut.

"Let's get started!".

---
Author pov

Rey memaksa Jasmine untuk tidur di kasur. Tangan nya iya gunakan untuk mengunci tangan Jasmine. Jasmine benar-benar menangis dia tidak akan menyangka kehormatan nya sebagai gadis akan hilang oleh anak paman nya ini.

"Semua berakhir?". Batin Jasmine.

Rey pun membuka kancing baju Jasmine perlahan sedangkan Jasmine mengerang kesakitan ketika pundak nya di pukul telak sehingga membuat Jasmine tak bisa berkutik.

Rey menyeringai kini tinggal satu langkah lagi! Seketika tangan Rey sedang membuka celana rok Jasmine seseorang menggebrak pintu sampai hancur.

"SIALAN REY!! LEPASIN JASMINE!". Kavando berteriak, bajunya sudah urakan dan lebam di mana mana.

Cerk yang melihat Jasmine lemas tak berdaya langsung menghampirinya dengan isakan yang terus keluar.

Edo dan Wahyu sedang melawan para bodyguard di luar dan kini Kavando sudah menarik kerah baju yang di pakai Rey sehingga membuatnya terjungkal.

"Akh..bangsat!". Rey pun bangkit dan menghajar Kavando telak di hidung nya.

Buak.

Kavando terhuyung menabrak meja rias yang berada dalam kamar itu. Kavando bamgkit dan memberikan hook telak pada jantung Rey.
Rey terbatuk menahan sakit di dada nya.

Jasmine sudah di titutupi sebagian tubuh nya oleh jaket milik Kavando. Ceri membawa Jasmine keluar, sekuat tenaga juga Jasmine berdiri dan berjalan terseok seok yang di bantu oleh Ceri.

Sedangkan Kavando yang kini sudah melayangkan kuncian kaki pada Rey dan membanting nya keras sehingga membuat Rey pingsan tak berdaya.

Jasmine menangis. Bukan! Bukan menangis karena melihat Rey seperti itu tetapi Jasmine menangisi dirinya sendiri. Betapa kotor nya dia saat ini.

Kavando bangkit dan mendekati Jasmine dia meraih Jasmine dan membawa nya dalam pelukan.
Jasmine menangis di sana! Dalam pelukan Kavando. Entah perasaan apa yang kini melingkupi dirinya. Semua terasa aman bila Kavando di dekat nya.

---

Love or Obsession? (Revisi)Where stories live. Discover now