6: Mentari Baru

1.6K 97 2
                                    

Senja yang indah pada sore ini angin semilir berhembus dengan pelan. Matahari tidak terlalu menyengat kulit. Pasti siapa saja nyaman dengan keindah han ini. Tenang dan merilekskan pikiran jasmine saat ini yang tengah berlari sore di kampung halamannya yang luman jauh dari sekolah nya di kota.

"Huffttt.... Hahhhh.... " di hiruf nya udara segar itu sebanyak banyak nya oleh jasmine untuk mengisi karbon oksiden nya dalam paru paru.

"Gilakkk segerrr.." teriak jasmine.

"Lari udah! Terus jalan udah! Apalagi yah yang belum?" pikir jasmine sambil mengingat aktifitas apa yang belum terlaksanakan.

"Ah! Beli mie ayam!" seru jasmine dan berjalan ke depan halaman rumah asri nan indah terbesar di kampung nya ini. Jasmine berhenti di depan rumah megah di mana tempat mie ayam dagang.

"Mas satu mangkok dong makan nya di sini!".

"Sip neng, duduk aja dulu".
Jasmine mengambil tempat duduk kayu di sebelah roda dan tak sengaja ketika sikut jasmine bergeser jasmine menumpahkan air teh pembeli di sebelah nya.

"Shit!!" kaget orang itu.

"Eh maaf maaf gak sengaja" kata jasmine sambil mengambil tisu di meja dan mengelapkan nya pada tangan kiri orang itu tanpa melihat wajah nya.

Orang itu ingin marah tetapi ketika melihat bola mata dan cekatan jasmine mengelap tangan nya yang terkena air teh.

"Aduh sori gue gak sengaja sumpah"ucap jasmine menyesal sementara orang itu malah memperhatikan wajah nya tanpa mendengar apa yang di ucap kan jasmine.

"Mas.. Hey kok ngelamun" panggil jasmine.

"Eh.. Iya gak papa kok cuman basah dikit doang" kata orang itu sambil membenarkan kemeja tangan kiri nya yang basah. "Beneran gak papa ini bash lo! Nanti kalo lo masuk angin gimana?"

Cowok itu tersenyum senyuman yang langsung membuat jasmine lupa diri.
"Gak papa manis"

"Eh,,y-yakin" tanya jasmine sekali lagi dengan gugup karena wajah nya yang kini sudah seperti tomat.

Cowok itu ngangguk dan menyodorkan tangan nya. "Rey, Edgar Reynaldo".

Jasmine gelagapan dan menyambut uluran tangan rey. "Jasmine, jasmine alynski".

Setelah beberapa detik saling menatap mie ayam yang di pesan mereka datang.

"Mas, mba iki toh mie ayam nya ojo beres monggo di nikmati" kata si pedagang berlogat jawa itu.

"Eh makasih pak" kata jasmine gugup.

Si mas itu ngangguk dan kembali melanjutkan membuat mie. Sedangkan jasmine tengah gugup karena diantara mereka tengah di landa keheningngan.

"Elo" kata jasmine dan rey barengan.

Rey gugup "elo duluan aja" katanya.

"Lo aja" kata jasmine sambil senyum gugup.

"Ekhem. Lo sering makan disini?"

"Jarang. Kalo lagi pengen aja" jawab jasmine sambil memyuapkan mie nya sama hal nya dengan rey.

"Rumah lo di mana? Kok gue baru liat!?" tanya jasmine.

"Itu belakang lo. Sebenernya sih baru pindah ngikut eyang"

"Emang asalnya lo dimana?"

"Eropa"

Jasmine membulatkan mulutnya dan membeo."tapi kok bisa bahasa indo?".

Rey tersenyum. Senyuman yang mampu membuat jasmine panas dingin. "Gue bisa karna nyokap gue indo asli" tuturnya dan lagi lagi jasmine ngangguk.

"Lo rumah dimana?" tanya balik rey.

Love or Obsession? (Revisi)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu