25: Unexpeted

1.2K 61 0
                                    

Sudah hampir seluruh penjuru sekolah Brimawa Kavando telusuri, tetapi tetap saja tidak menemui yang di cari. Dan sekarang Kavando tengah berada dikantin setelah mendengar ada yang melihat Jasmine dengan perempuan SMA Brimawa sedang berada di kantin.

"Van coba tanyain sama cewek yang keliatan nya resah deh," tunjuk Edo pada wanita di pojok kantin.

"Huum,oke". Vando melangkah lalu menepuk pundak wanita itu.

"Apa?," tanya wanita itu bingung melihat Kavando dan teman temannya.

"Lo yang tadi sama Jasmine kan?" Tanya Kavando dan wanita itu hanya mengangguk.

"Iya tadi dia sama gue tapi ada yang nyariin, terus dia izin ke parkiran dan suruh gue tunggu tapi sampe sekarang belum datang lagi!,". Ucap wanita itu-Sasa sama dengan resah nya dengan Kavando.

"Parkiran?" Sasa ngangguk lalu berdiri,"lo mau nyari Jasmine?". Tanya Sasa.

"Iya," jawab Vando.

"Gue ikut ya! Gue jadi gak enak dan pengen bantu kalian! Gak papa kan?"
Kavando berpikir sejenak dan terlihat ragu-ragu. "Tenang gue bawa temen gue kok! Tapi gue yakin ada yang gak bener di antara kalian? Something wrong? Right?" Tanya Sasa memastikan.

Kavando menaikan sebelah alis nya. "Kok lo tahu?". Sasa menyeringai. "Gue pernah ngalamin!".

"Oke kalau begitu, gue mastiin ke parkiran dulu!". Lalu Kavando pun berajalan yang diikuti Wahyu dan Edo dibelakang nya. Sasa mengeluarkan I-Phone dalam sakunya lalu menelpon seseorang.

"Apa ?".

"Arash! Em.. boleh minta tolong gak?"

"Apa?"

"Temen aku di culik! Nah pasti kan ada kaitan nya sama mafia kayak gitu!".

"Apa?"

"Ih mau gak?". Tanya Sasa geram.

"Apa?". Sasa menghembuskan nafas nya kasar ingin sekali dirinya menendang bokong pria itu bila disini.
Terpaksa Sasa pun mengeluarkan jurus-menye yang pria itu inginkan.

"Sayang tolongin aku ya?".

"Iya boleh! Balasan nya apa?". Sekali lagi Sasa ingin berteriak.

"Kamu boleh minta izin sama Papih buat ngajak aku dinner!". Terpaksa ucap nya.

"Beneran?".

"Iya!!".

"Oke, i wanna check my room before im gone!" Dan mulai Sasa tidak mengerti apa yang laki laki itu ucapkan.

"Apa?".

"Oke sayang aku mau nyiapin ruang dinner dulu sebelum berangkat!".

"Iya!" Sasa pun mencak mencak tidak jelas lalu menyusul ke parkiran.

---

"Lo liat ada sesuatu yang mencuri gakan ga?" Tanya Kavando sambil meneliti daerah parkiran. Wahyu menggeleng sama dengan Edo. Kavando mengacak rambut nya frustasi dan menendang ban motor nya sendiri.

"Hey!". Kavando menoleh dan melirik Sasa yang menggendong tas nya. Edo mengkerutkan alis nya. "Lo mau kemana?".

"Gue ikut bareng kalian cari si Jasmine! Gak papa kan?". Tanya Sasa dab Kavando mengangguk. Mau bagai mana lagi? Dirinya sudah kalang kabut mencari Jasmine. Mungkin adanya orang tambahan membuat kasus ini lebih ringan.

Tid...tid....

Semua orang kaget mendengar bunyi klakson mobil di belakan mereka bahkan Edo pun sempat terjengkan kebelakang karena suara mobil yang tiba tiba berhenti di depan mereka.

Kavando melihat pada orang yang baru saja keluar dari mobil audi itu.
Laki laki yang menggenakan jaket kulit, kacamata hitam, jins sobek dan sepatu Vans itu menghampiri mereka. Lebih tepat nya wanita yang sedang berada dengan mereka. Sasa.
"Lama banget sih!". Sasa berdecak sambil menjebi kan bibirnya. Laki laki itu menggaruk tengkuk nya.
"Maaf tadi macet,". Kavando bingung dengan kedua orang di depannya. Tidak ingin berlama lama Kavando pun mulai berbicara.
"Hmm... lo mau bantu temen gue yang di culik itu?". Tanya Kavando hati hati. Bila di teliti pria asing di depan nya ini cukup mengerikan bila di ukur dengan wajah anak SMA. Pasti om nya. Batin Kavando.

"Lo punya musuh?". Tanya pria itu sambil membuka kacamatanya. Kavando mengangguk.
"Permasalahan nya karena apa?" Tanya pria itu lagi. Kavando terdiam. Masak dia harus membeberkan masalah pribadinya dengan orang asing?.

Edo berdecak melihat tampang ragu ragu milik Kavando.
"Rebutan cewek!". Pria itu menyeringai lalu mengangguk ngangguk.

"Secantik apa cewek lo emang?" Kavando melotot tidak percaya pria setampan itu menanyakan hal yang tidak berbobot.

Sasa mencubit lengan pria itu sehingga mebuat pria itu mengaduh.
"Yang bener kalo nanya!"

"Aduh..iya baby jangan cemburu dong", Sasa melotot lalu membuat pria itu terdiam lagi. Kavando tidak percaya dengan pasangan di depannya.

Tua kok takut sama yang muda!.

"Kalo gitu kita mulai aja case ini. Menurut gue cewek lo belum jauh dari sekitaran sini. Lo masih aja nomor cewek lo ke gue biar bisa gue lacak keberadaannya!". Jelas pria itu.

"Dan lo cari dulu cowok yang jadi musuh lo itu! Tempat tongkrong nya atau apa. Kalo udah ada celah langsug kita serbu! Ngerti?". Kavando hanya mengangguk lalu mengeluarkan hp nya.

"Ini nomor punya Rey gue harap lo bisa nemuin dia!".





"Sialan! Gue kalah cepet dari Rey! Dasar bajingan!" Umpat seseorang dalam mobil van nya.


Bagaimana pun caranya gue harus bisa bunuh orang itu!.




----












Love or Obsession? (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora