23: UN

1.2K 66 0
                                    

"Oke anak-anak sekalian UN tahun ini akan dilandasi dengan komputer! Tetapi tidak akan di sekolah kita, selama kita UN kita akan numpang di sekolah Brawijaya selama 4 hari!". Ucap lantang bu Arsy.

"Wooooo!!! Sekolah kita miskin!".

"Buat apa kita sekolah mahal disini kalo server nya gak ada!".

"Ih gue mah ogah! Di SMA Brawijaya kan banyak mantan gue!".

"Apa hubungan nya oncom!".

Dan yah sperti itulah protesan anak anak peserta UN tahun ini. Kalo Kavando sih gak masalah mau dimana juga asalkan ada Jasmine.

"Min pokok nya lo ngerjain soal UN pinggir gue!". Bisik Kavando.

"Ya gak bisalah Vando! Itukan nomernya udah di acak sama guru!" Sergah Jasmine. Dan Jasmine sebal juga karena hampir setiap hari di buntuti terus oleh Kavando. Ya Jasmine akui itu wajar karena mereka serumah.

"Gimana kalo pulang sekolah kita jalan-jalan?". Tawar Vando.

"Serius? Kemana?".

"Kemana aja asal sama lo". Ucap Vando lalu di akhiri dengan cengiran.

"Emmm...kalo gitu gue mau ke PIM boleh gak?". Kata Jasmine sedikit memohon.

"Boleh tapi ada ongkos nya!". Kavando menyeringai lalu membisikan sesuatu.

"Cium". Jasmine yang mendengar itu melotot.

"Ihhh... dasar omes! Gak ah masa berat di gue sih!".

"Dihh... yaudah! Eh lo tau gak? Di PIM itu lagi kedatangan Maroon5 lo gak mau liat gitu?". Ucap Kaando ngasal.

Mata Jasmine berbinar mendengar nama band kesukaannya.
"Yang bener?".

"Iya".

"Ya tapi kalo ongkos nya Cium gue gak mau!"

"Yang pentingkan gue gak minta nya sekarang!". Kavando mengaitkan tangan nya pada Jasmine lalu memasukkan nya dalam jaket.

"Biar gak kedinginan". Sedangkan Jasmine sudah memerah dan grogi untuk bertingkah.

"Mau kemana?".

"Gue laper! Lo harus masakin makanan di rumah gue!".

"Masak apaan? Di rumah lo? Kenapa gak beli aja?".

"Kan pengen nya nyobain masakan calon istri!". Goda Kavando.

"Jijay". Setelah mengatakan itu Jasmine di kejutkan dengan kedatangan adik kelas nya yang di dorong dorong dari belakang oleh temannya.

"Buruan Vian ngomong!" Pria yang di panggil Vian pun gugup dan menggaruk tengkuk nya. Setau Jasmine Vian adalah anak IPA yang selalu memberikannya makan siang dan meneraktir nya di kantin dan Jasmine bingung kali ini kedatangan Vian yang spertinya grogi.

"Eh..kak Jasmine besok semangat ya UN nya!". Ujar Vian pelan sekali. Dan asal kalaian tau Vian adalah panutan siswa yang terkenal rajin, pintar dan tampan. Siapa sangka menyukai kakak kelas nya yang urakan! Jasmine.

"Eh Vian ada apa?". Tanya Jasmine ramah seperti biasa. Jasmine memang players tetapi itu hanya di berikan pada cowok-cowok yang amburadul. Tetapi pada Cowok alim read : Alvian Jasmine tidak berani.

Vian menampilkan buket coklat yang disembunyikan nya di belakang sedangkan teman temannya sudah menyoraki abal-abal.
"Ini buat kakak! Semoga suka ya!". Ucap Vian sambil membenarkan letak kacamata nya. Oh dan satu lagi Vian adalah Calon ketua osis angkatan tahun depan. Tak aneh bila fans nya semakin bertambah tetapi tetap saja masih banyak fans nya Vando and the gank. Oh dan Jasmine hampir lupa dengan keberadaan Kavando disini. Dilirik nya Kavando yang sedang memandang Vian dengan datar.

"Ehh.. makasih ya Vian! Padahal lo gak usah repot- repot kasih gue beginian!". Jasmine menerima buket coklat itu terlihat sangat manis karena di dalam nya banyak beragam coklat kesukaannya.

"Vian buruan ngomong!!". Teriak Cowok di belakang nya yang sepertinya sahabat nya.

Vian berlutut ala orang yang seperti ingin melamar kekasih nya. Jasmine gelagapan ketika Vian mengenggam tangan nya.

"Kak Jasmine se-sebenar nya aku suka kakak dari pertama MOS! Di situ aku liat kakak yang lagi di hukum di lapang dan disitu juga aku pertaman cinta sama seseorang". Ujar Vian mengeluarkan unek unek cinta nya.

Jasmine? Jangan ditannya pipinya kini memerah. Bukan terbawa perasaan tetapi malu dan tidak bisa berkata apa-apa. Sedangkan di belakang Vian terlihat gerombolan anak anak yang menatap nya iri.

"Misi-misi! Woy misi!". Ucap seseorang yang tak lain Edo,Wahyu dan Ceri.

"Rame banget kaya yang antri sembako!". Ujar Ceri lalu melihat Vian yang sedang berlutut depan Jasmine.

"Eh Vian lo lagi ngapain?" Tanya Ceri sedangkan Vian bersemu di tempat nya. Ceri mengkerutkan dahinya lalu mengangguk.
"Ohh".

Vian kembali mengenggam tangan Jasmine lalu mengambi buket bunga mawar yang dibawa oleh temannya.

"Jadi...kakak mau kan jadi pacar Vian?". Semua orang yang mengerubungi tontonan itu bersorak-sorak.

Terima

Terima

Enggak... engak.

Edo yang menyoraki 'terima' langsung di hadiahi tampolan dari Wahyu.
"Sakit bego apaansi!". Kata Edo tak terima sedangkan Wahyu memberikan lirikan mata pada Edo agar melihat ekspresi Kavando saat ini.

Kavando yang semulanya bersabar kini ingin meledak saja. Kaki nya melangkah kedepan yang dimana Jasmine memunggungnginya.

Jasmine kaget sesaat ada orang yang membalikan tubuhnya agar menghadap kebelakang. Dan....

Cup.

Satu kecupan mendarat di bibir ranumnya dan pelakunya tak lain adalah Kavando.

"Dia udah punya pacar". Kata Kavando kalem sedangakan orang orang yang melihat itu melongo tidak percaya. Alvian jangan di tanya lagi dirinya kini hampir oleng akan pingsan untung saja teman-temannya langsung memegang badan Vian.

Jasmine sama kaget nya dan tidak di pungkiri dirinya benar benar malu. Dicium di depan umum? Well, meskipun itu bukan firs kiss nya ya bagai manapun itu umum!.

Kavando merangkul Jasmine mesra lalu kembali mengecup kening Jasmine yang berkerut.
"Lo bocah.... "

Tunjuk Kavando pada Vian yang kini sedang berjuang untuk tidak pingsan lagi.

"Jangan pernah deketin cewe gue lagi!". Lanjut Kavando lalu mengambil buket coklat yang berada pada tangan Jasmine.

Puk..

Kavando melempar buket coklat itu tepat di hadapan Vian.

"Dan pacar gue gak butuh itu! Karena gue bisa kasih dia lebih banya daripada yang lo punya!". Setelah berkata seperti itu Kavando menarik tangan Jasmine lalu membawanya pergi. Sedangkan orang orang yang mengerubungi tadi menatap Vian kasihan.

Edo,Ceri dan Wahyu pun sama lalu memandan Vian kasihan. Edo berjalan lalu menepuk pundak Vian dan memberi kata kata semangat.

"Sing sabar we lur!".

__

Love or Obsession? (Revisi)Where stories live. Discover now