27: REVENGE REY....

1.3K 65 6
                                    


Tak..

Kavando mendengus melihat pistolnya yang kehabisan peluru dan lupa membawa amunisi lainnya. Dirinya masih mengintai penjagaan ketat di hadapannya. Mungkin ratusan bodyguard Rey sewa untuk menjaga gudang garmen ini.

Wahyu dan Edo pun tengah memgambil perhatian para penjaga diluar agar bodyguard di dalam mengurang. Yah bisa di bilang dari 100 persen berkurang 20 persen.

Gila!,.

Kavando pun mengendap masuk dalam lorong terbuka, pistol kosong nya sudah ia buang yang dia bawa kini hanyalah harapan dan doa agar selamat. Kavando melirik sekitar, dan mencurigai mobil hitam tetapi berisi box di dalam mobil itu. Dan terlihat juga li penjaga mengitari mobil itu.

Dia pasti yakin Jasmine sedang di sekap dalam mobil itu. Sebelum menyerang Kavando terlebih dulu berdoa, apapun yang terjadi, kali ini dia harus bisa menyelamatkan Jasmine kembali. Hidup atau mati!,.

Gak ding! Pastinya hidup!.

Kavando mengambil arahan dari pinggir, diliriknya empat pagar yang mengelilingi ruangan itu, Kavando melirik sekitar mencari keberadaan psycopat Rey itu sebelum Kavando mulai mendekati mobil hitam itu.

Aman!.

Kavando memgambil pecahan genteng di bawahnya lalu mengambil yang paling besar agar menimbulkan suara yang nyaring.

Tak..

Kavando melempar genteng itu pada pager yang sudah berkarat. Dan benar saja para bodyguard mulai bereaksi.

"Woi siapa tuh!!".

"Lo bedua! Cek sana biar gue disini bertiga!".

Oke 2 sudah lenggang tinggal 3. Kavando bersiap dengan hanya berbekal pisau lipat di sakunya dan mulai beraksi.

Kavando berlari menerjang bodyguard yang pendek dan kribo terlebih dahulu karena posisi nya memang sedang lengah.

Kavando memelintir tangan pria itu kebelakang dan mengunci pergerakan tangannya.

"Woy siapa lo?" Ucap lantang bodyguard berkepala botak sambil mengacungkan pistol pada Kavando.

"Turunin senjata lo, kalo temen lo mau selamat!". Titah Kavando pria berkepala botak itu memberi instrupsi pada temannya di belakang lalu meletakan kedua pistol nya di bawah. Kavando menyeringai lalu mendorong pria pendek itu sehingga kedua bodyguard di depannya terjengkang dan terjatuh.

"Sialan!". Pria botak itu langsung berdiri dan menyerang Kavando brutal. Kavando menghindar dari pukulan telak yang hampir terkena pada perut nya.

Kavando mendengus lalu menginjak dada pria botak itu hingga terbatuk-batuk. Semua tumbang kini tugas nya menyelamatkan seseorang yang tersekap dalam mobil.

---

"WOY ANJ*G!!! JANGAN KABUR LO!".
Edo berteriak ketika lawannya pergi setelah diberi bogeman mentah oleh tongkat bassebal nya. Sedangkan Wahyu sedang membuang ludah yang berdarah akibat bogeman preman berbadan kekar yang kini sedang ditendang nya. Kapar.

Prok...prok..

Seseorang datang dengan tepuk tangannya, Rey tersenyum setan dengan beberapa anak buah di belakanng nya.

"So, Kita kedatangan tamu sepertinya!" Ucap Rey ketika sudah berada lima langkah berhadapan dengan Wahyu. Edo berjalan sambil menyeret tongkat nya yanh sudah berlumur darah lalu dicondongkan pada Rey.

"Jangan bacot lo kadal!".

Rey mendengus lalu mengeluarkan snipper black yang sudah dia siapkan di sakunya. Rey mengarahkan snipper nya lalu maju mengarahkannya pada Wahyu yang sedang bersedekap.
"Dasar bajingàn kecil! Oh.. gue lupa mana bos lo? Takut? Cuman nyuruh lo pada nyerang berdua ngelawan bodyguard gue yang jumlah nya gak kehitung?" Ucap Rey songong yang membuat Wahyu dan Edo tertawa, tertawa dalam ruangan yang sepi nan luas.

Love or Obsession? (Revisi)Where stories live. Discover now