BAB 5

1K 187 37
                                    


Hari sudah malam, dan Taehyung baru saja pulang dari suatu tempat. Dia tidak langsung masuk ke dalam rumah begitu saja.

"Aku sudah melakukan apa yang kau mau. Jadi sekarang kau bisa memberikan posisi jabatanmu 'kan?" tanya Taehyung yang masih berpakaian serba hitam seperti penjahat yang akan beraksi.

Lelaki itu sedang duduk di pinggir taman mansion dengan sebelah tangan yang memegang ponsel karena sedang menelpon seseorang. Ia sedang menunggu jawaban dari seberang sana, tapi sepertinya tidak ada satu patah kata yang terucap.

Taehyung menatap mata sembari menghirup napas panjang yang lelah. "Jawab, bos Shin Hyuk. Kalau kau tidak bisa menjawabku aku nyatakan permainan ini selesai."

"Tidak bisa, Taehyung! Walaupun kau sudah menjadi pengikutku lebih lama dariwanita itu, tapi tidak mudah begitu saja melepaskan jabatanku kepadamu secara mentah-mentah." Tolak Bang Shin Hyuk.

Taehyung menjauhkan ponselnya dari telinga dari tadi saat Shin Hyuk mengomel tidak jelas. Setelah dirasa membaik, dia kembali mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Baiklah! Aku akan menurut seperti budakmu." Shin Hyuk terdengar menghela napas panjang. "tapi, dengan satu syarat!"

Shin Hyuk menjawab. "Syarat?"

"Hm, seperti yang kau tahu. Aku pernah hidup di masa suram dimana kakakku meninggalkanku ketika masih kecil."

"Lalu apa hubungannya?"

"Aku sudah menemukannya dan sekarang aku harus menjaga dia semampuku. Karena satu-satunya keluarga yang ku miliki hanya dia."


***


Kim Taehyung berjalan pelan menuju lorong kereta api bawah tanah. Karena Rae Soo menyuruhnya untuk membelikan beberapa persenjataan yang ia minta waktu lalu. Tampaknya suasana di sekitar sini sangat sepi, jarum jam telah menunjukkan pukul satu malam. Pantas tidak ada orang yang berani melewati lorong sini.

Dalam waktu singkat, Taehyung menemukan gerombolan pemuda tengah melingkari sebuah kotak kayu berisikan pistol-pistol kesayangan Rae Soo, secepat kilat dia menyambar mereka dengan sebuah deheman keras.

"Kau sudah datang rupanya." Salah satu lelaki itu bangkit dari duduknya. Seluruh teman-temannya mulai menghambur pergi. Sesuai dengan rencana, bius mematikan dan senjatanya telah ada dihadapan Taehyung.

"Menurutmu, rencana ini akan berhasil?" Tanya Taehyung kepada lelaki itu.

Ia tersenyum licik kemudian menjawab, "Tentu saja, dosisnya sangat tinggi dan tenang, aku membonusimu dengan pelurunya."

"Aku sudah menantikan hampir separuh hidupku. Tapi, peperangan belum juga terlihat." Taehyung melirik jam tangannya. "waktu semakin malam, aku harus pergi. Terima kasih telah bekerja sama denganku Seok Jin."

"Sama-sama, kalau perlu bantuan lagi, hubungi saja aku."

Begitu katanya sebelum Taehyung beranjak pergi membawa kotak kayu itu. Ia segera bergegas menuju pintu belakang.

Taehyung menyalakan mobilnya lalu melajukannya kecepatan sedang. Setelah cukup lama menembus lenggangnya jalanan, Taehyung tiba di rumah Rae Soo. Penjaga lekas membukakan pintu masuk untuknya. Ia turun dari mobil membawa kotak itu.

Taehyung mengetuk pintu rumah Rae Soo berkali-kali, dan akhirnya menemukan gadis itu dengan mata yang mengantuk."Taehyung! Kau membawakannya!" Ujar Rae Soo tak percaya saat lelaki yang ada di depannya ini membawakan pistol favoritnya hanya dalam waktu singkat.

"Bolehkah aku masuk? Ini berat sekali." Tukas Taehyung dengan nada tertekan.

"Tentu, Hyun Ri sedang tidur di kamarnya, ayo masuk." Balas Rae Soo, mempersilahkan Taehyung masuk ke dalam rumahnya.

"Hari ini aku membawakan barangmu, kau suka?" Tanya Taehyung setelah duduk dan meletakkan kotak kayunya di samping sofa.

"Eum, bawa sini aku sangat penasaran."

Taehyung tersenyum, "Lalu Hyun Ri, apa dia sekolah? Aku mengkhawatirkannya bila berada di luar sana, aku takut dia diculik. Lebih baik dia disini karena pengawasan dijamin aman." Ujarnya sembari memberikan kotaknya kepada Rae Soo.

"Kemarin aku mendatangi sekolahannya, aku dan kepala sekolah berunding untuk meminta menghentikan sekolah Hyun Ri dengan alasan perpindahan pelajar." Balas Rae Soo.

Terdengar helaan napas lega dari mulut Taehyung, "Syukurlah, sekarang aku bisa tenang."

Rae Soo mengangguk, kemudian ia membuka kotaknya dan menemukan beberapa pistol dan obat bius, tapi dia tiba-tiba mengerutkan dahi. "Mengapa ada amunisi? Aku sama sekali tidak memesannya."

"Hanya bonus, siapa tahu kau membutuhkannya. Kalau tidak simpan saja di gudang bawah untuk menyimpan barang tersebut."

"Sepertinya sih, tidak. Tapi tetap kubawa demi keselamatan."

"Oh, satu lagi. Bos menyampaikan jika dia menyuruhku untuk mengawasimu sekarang." Ujar Taehyung sembari mengecap soda dari gelasnya. Rae Soo membelalak mengernyitkan dahi tak mengerti maksud ucapan Taehyung.

"Bos sudah tua, dia mudah lelah." Tukas Taehyung. Laki-laki itu langsung menatap Rae Soo, "Akan lebih baik lagi kalau kau mau menuruti perkataanku, Han Rae Soo."

"T-t-tunggu! Apa maksudmu?!"

Taehyung mengambil handphonenya dan memutar sebuah rekaman suara kepada Rae Soo.

'Selamat malam agen killer kesukaanku, Han Rae Soo. Bagaimana kabarmu? Ku harap baik-baik saja. Tepat malam ini aku menyampaikan kepadamu jika Taehyung yang akan membantu dan menjagamu sekarang, maafkan aku menggunakan rekaman suara karena kesehatanku mulai memburuk. Kau jangan mengkhawatirkanku, aku akan segera pulih dari penyakit sialan ini. Ah aku sangat mengantuk, sudah dulu Rae Soo. Semoga misimu berjalan lancar. Salam Presdir.'

Taehyung kembali menatap gadis di depannya, "Jadi, bagaimana? Masih mau mengelak dariku?"

Rae Soo hanya mengangguk sebagai jawaban. Dan itu membuat Taehyung bertepuk tangan secara pelan selama tiga kali. Ujung bibir Taehyung yang sebelah kiri naik menciptakan rautan wajah menyeringai dihadapan Rae Soo.

"Aku...aku ingin masuk ke kamar badanku lelah semua. Bisakah kau pulang Taehyung?"

__________________________________________________________________________________

Woo.... Akhirnya update kuy. Maaf nunggu lama, habis lebaran gini ngumpulin THR tuh paling utama wkwk. MOHON MAAF LAHIR BATIN ya... mungkin pernah kritik kalian sampai nangis atau tersinggung. VOMENT jangan terlewatkan.

Baca juga ceritanya kak Wifeusanha ya

[LAST!!!]

Killer Job ✘ M.Y.G Where stories live. Discover now