BAB 22

653 80 4
                                    

"SHIT!"

Jae Hyun mengusap wajahnya setelah lari maraton mengejar Jimin. Bulir-bulir keringat membasahi keningnya. Ia berpikir Jimin punya kecepatan lebih darinya, sehingga dia kewalahan untuk menangkapnya.

Tak ingin berlama-lama, Jae Hyun melanjutkan langkahnya untuk kembali ke mobil. Disana ia melihat Yoongi sedang mendatangi sosok gadis, tentunya dalam kondisi sekarat.

"YA! HAN RAE SOO!"

Teriakan Yoongi membuat Jae Hyun mendekati mereka. Ternyata, wanita yang bernama Rae Soo itu tak sadarkan diri.

"Yoongi, ada apa dengannya?!" Tanya Jae Hyun

Yoongi terlihat melirik jam ditangannya sekilas. "Aku akan membawanya ke markas. Kau yang menyetir!" Ujarnya melemparkan kunci mobilnya yang ditangkap sempurna oleh Jae Hyun.

Dengan cepat Jae Hyun membuka pintu depan. Mendudukan dirinya di kursi kemudi. Dia sedikit melihat Yoongi sedang membaringkan Rae Soo di jok dari kaca spion.

"Cepat jalan!"

Tanpa mengatakan apapun lagi, Jae Hyun dengan sigap melaju dalam kecepatan tinggi membelah jalanan kota Seoul yang tampak sepi.

***

Mobil berwarna biru itu terparkir di kawasan distrik yang letaknya tak jauh dari kota. Mereka berdua membawa Rae Soo ke dalam sambil sesekali memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya.

Setelah membaringkan Rae Soo di salah satu kamar, Jae Hyun menunjukkan keahliannya. Ia memeriksa alat vital pada tubuh Rae Soo. Ketika dia menuju ke bagian leher disanalah terbukti bahwa wanita itu telah dianiaya Jimin.

Jae Hyun menyentuh kulit kebiruan itu, tidak terlalu parah tapi berbahaya jika aksi tadi tidak terhenti karena otak akan lumpuh apabila tidak ada oksigen.

Selepas itu, mereka menuju ke dapur untuk memakan sesuatu karena tujuan mereka pergi tadi adalah membeli makanan. Saat Yoongi membuka kulkas, ia tidak menemukan apa-apa.

Yoongi mencebik. "Tidak ada satupun bahan untuk dimasak?"

Jae Hyun menatapnya canggung. Sejujurnya dia sangat malas melangkahkan kakinya ke supermarket apalagi disana banyak ibu-ibu yang mengantri dikasir.

'itu melelahkan' pikirnya.

Berhubung ia ketambahan anggota di markasnya atau lebih tepat rumah miliknya, jadi untuk kali ini tidak masalah.

Setelah mendengar ucapan Yoongi, Jae Hyun menjawabnya. "Aku akan membelinya."

"Tidak usah. Ramen cukup membuatku kenyang," kata Yoongi ketika Jae Hyun hendak berjalan mengambil jaket.

Dengan kata lain, ia menahan kaki lelaki itu agar tidak pergi jauh dari kediaman ini. Yoongi takut jika terjadi sesuatu dengan kondisi Rae Soo.

Kepala Jae Hyun berputar cepat dan melihat Yoongi menggerak-gerakkan tangannya memegang dua plastik ramen. Lelaki itu menaikkan satu alisnya tinggi.

"Sepertinya aku tidak pernah membeli ramen itupun dua tahun yang lalu."

Yoongi terkejut dan melihat masa kadaluarsanya yang ternyata sudah tak bisa dimakan lagi. Jae Hyun sudah berjalan meninggalkan Yoongi sendiri di dapur.

Demi apapun, Yoongi berharap ini segera berakhir atau nyawa pria itu yang akan berakhir. Sementara Jae Hyun masih tetap berjalan untuk membeli makanan.

"Jae Hyun!"

Jae Hyun merasakan sentakan kuat di lengan kanannya dan ia terpaksa berbalik.

Min Yoongi.

Killer Job ✘ M.Y.G Where stories live. Discover now