BAB 10

692 120 12
                                    

Saat itu Hoseok yang sedang duduk di depan monitor seorang diri mendapat tepukan pundak dari seseorang. Ia tak menghiraukannya.

Matanya masih sangat melekat pada layar sampai tak sanggup untuk melihat siapa orang yang kini bahkan meremas pundaknya yang ia miliki.

"Aish! Sakit Yoon!" Seru Hoseok. Dia memutar kursinya ke belakang dan menatap tajam orang di depannya.

"Aku mau ke bar, kau mau ikut?" Tanya Yoongi.

Hoseok menghela nafas. "Tugasku belum kelar, kau bisa pergi sendiri. Sudah lama kau tidak kesana, bukan? Bermainlah dengan wanita-wanita disana."

"YA! Hoseok-ah...aku tak memiliki keberanian sebesar itu!" Ucap Yoongi dengan tatapan meyakinkan.

Hoseok tertawa tipis, "Yang benar saja...Lalu waktu di Amerika? Tidakkah kau melihat wanita murahan sedang menggodamu?"

Yoongi mengerutkan alisnya, tanda tidak mengerti.

"Aish, dasar! Kepolosanmu masih terjaga Tuan Min. Sudah sana pergi kau mengangguku saja." Lanjutnya dan kembali menatap layar komputernya.

Yoongi melangkahkan kakinya pergi menjauhi temannya itu, "Terserah apa yang kau ucapkan, jaga dirimu baik-baik. Aku akan pulang larut malam."

Cukup jauh Yoongi berjalan, Mr. Hacker itu tidak mengucapkan sepatah kata untuknya.

Apa-apaan ini...

Dia mengusirku dan mengolok-olok tidak jelas padaku, apa dia cari mati, huh?

Kalau saja dia bukan teman ah... sahabat, mungkin bisa-bisa kepalanya itu sudah kutembus dengan pistolku.

Ting!

Pintu lift terbuka, suasana sepi lantaran hotel ini memang hanya dihuni beberapa orang saja. Tetapi Yoongi berhenti sejenak dan mengeluarkan handphone yang bergetar dari saku celananya.

FROM : '021-95XXXXX'

Min Yoongi yang malang.

Siapa ini?

Yoongi menyipitkan matanya, dia tidak pernah memberikan nomor teleponnya selain Hoseok. Kalaupun itu soal kerja, pasti ia memberikan alamat email miliknya.

Walaupun begitu, ia tetap membalas dan memencet beberapa kata pada keyboard benda kotak itu.

To : '021-95XXXXX'

Jangan bermain-main denganku, brengsek!

Tepat saat Yoongi hendak memencet tombol kirim, sebuah senggolan tangan mengakibatkan handphonenya terjatuh di lantai.

Yoongi mendongakkan kepala, menatap orang yang tadi menyenggolnya. Orang itu membungkukkan badannya, memungut benda milik Yoongi dan membersihkan debu disana.

"Maafkan aku." Ucapnya sembari memberikan itu kepada Yoongi.

Sebentar suaranya seperti laki-laki dan Yoongi pernah mendengarnya.

"Bunuh semuanya tanpa tersisa, bayaranmu akan kutambah 5 kali lipat dari sebelumnya."

"Tapi itu cukup membahayakan bagiku dan temanku, FBI mencari kami beberapa tahun ini."

"Semua keputusan ada pada kalian."

"A-apa kau bilang, keputusan? Tidak bisakah kau mengerti bagaimana kehidupan kami sebagai Sniper dan Hacker? Dengan mudahnya membalikkan telapak tangan, kau bisa mengatakan seperti itu?"

"Aku tidak mau tahu, kau tertangkap atau tidak nantinya, aku hanya bertugas membayarimu."

PIP

Killer Job ✘ M.Y.G Where stories live. Discover now